Seulgi melangkahkan kakinya memasuki sekolahnya dengan perasaan sedikit kesal, kalau bukan karena nilai ekstrakurikulernya dan uang jajan mungkin ia tak berniat masuk, Seulgi menghela nafasnya beberapa kali, sungguh mengingat apa yang terjadi semalam membuatnya kesal, dan juga menyesal. Dia memijat kepalanya sambil memejamkan matanya yang terasa lelah.
Bruk!
Sialan! Sialan!
Seulgi terjungkal saat ingin menaiki tangga, dan lebih parah lagi, ternyata Irene dan temannya berada tepat di belakangnya, memperhatikan sambil menahan tawanya.
Kemudian mereka berdua melewati Seulgi yang masih terdiam dengan posisi tak elit.
Dapat Seulgi dengar tawa kecil dari kedua gadis itu saat menaiki tangga."Asu..." Umpatnya pelan, ia segera bangkit dan menahan malunya.
---
"Ketekuk aja tuh muka," Nabilah menghampiri Seulgi yang sudah duduk di kursinya, Seulgi tak menanggapi apa-apa. Benar-benar perasaan kesalnya tercampur dengan malu, bayangan kejadian tadi masih teringat jelas.
"TAU GAK SIH NAB!?" Tiba-tiba saja Seulgi berbicara sambil berteriak membuat penghuni kelas yang lain menatapnya.
Rose dan Siti yang sedang asik ngegibah langsung menghampiri kedua temannya itu."Bangsat malu banget, huhuhuhu...." Seulgi menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya, meratapi kebodohannya yang berputar-putar terus di kepalanya."Kenapa? Kenapa?" Tanya Rose kepo, ia menarik kedua tangan Seulgi agar memperlihatkan mukanya dan langsung dibalas dengan tatapan marah Seulgi.
"Nih ya tadi..." Bisik Seulgi,
"Tadi apa!?" Rose yang tak sabaran berbalik meneriaki Seulgi.
"Tadi gua jatuh di tangga," Seulgi menjatuhkan kepalanya pada meja di hadapannya, dan tak tunggu lama, ketiga temannya itu tertawa.
"Aduh si goblok, makanya hidup lu jangan tidur, rebahan aja kerjanya," Ejek Siti sambil tetap tertawa.
Tiba-tiba Seulgi mengangkat kepalanya, menghentikan tawa mereka "Malunya lagi ada doi guaaaa......" Seulgi menghentakkan kakinya, "Auw!" Dengkulnya terhantuk pada bawah meja, sedangkan ketiga temannya melanjutkan tertawanya yang tadi terhenti dengan lebih keras dari sebelumnya.
Bangsat emang, batin Seulgi.
----
Pukul 9.00
Masih aman.
Iya aman, Seulgi dari tadi mantau pintu kelas, takut-takut yang ia takutkan dari semalam terjadi. Teman-temannya yang lain sudah dibawah menonton pertandingan bola sarung, hanya beberapa yang dikelas tak lebih dari 10 orang.
Pukul 9.30
Masih aman (2)
"Seul, ayo ke aula." Seulgi dan Nabilah pergi ke bawah, jadi kemarin saat dipanggil Frau, ternyata hari Jumat nanti ada pertunjukan dari tiap ekskul untuk menutup class meeting sekolah mereka dan Seulgi mengikuti ekstrakurikuler Jerman. Seulgi, Nabilah dan 4 orang lainnya ditunjuk oleh Frau, mereka berenam akan menyanyikan lagu Perfect milik Ed Sheeran yang liriknya digubah ke bahasa Jerman.
Seulgi mengencangkan pegangannya pada shoulder strap ranselnya. Irene dan temannya melewati dirinya dan seperti Seulgi duga, ucapan Irene semalam di DM benar-benar ia buktikan,
Irene pergi ke kelasnya hanya untuk mencari tahu siapa tiwaytrexx.Mata mereka tak sengaja bertemu, dan dengan jelas Seulgi melihat Irene menaikkan alisnya sebelah.
Demi gravitasi ranjangnya!
Seulgi panik, Irene pasti perlahan mulai meyakini bahwa tiwaytrexx itu dia, dari gelagatnya selama ini jika ada Irene, pasti ia akan bertingkah aneh atau berlebihan.
Dasar bodoh!
----
Seulgi dan Nabilah memasuki aula, dan belum ada siapapun, mereka berdua duduk di kursi-kursi yang telah tertata rapi, memilih barisan ke-5 dari depan.
Pintu terbuka, menampakkan dua anak lelaki, "Daritadi?" Tanya salah satu dari mereka, kedua lelaki itu menghampiri Seulgi.
"Baru kok," Jawab Seulgi, "Yang lain mana Go?" Lanjut Seulgi.
"Di kantin, paling bentar lagi kesini." Kata Hugo, yang sedari tadi berbicara dengan Seulgi.
"Frau-nya ngaret juga ya," Ucap Nabilah dan dapat anggukkan dari Seulgi.
Semua sudah kumpul, kecuali Frau yang tak tahu dimana. Seulgi asik berbicara dengan Hugo, padahal mereka baru kenal kemarin, jujur saja walaupun ia rajin ekskul nama teman-teman satu ekskulnya pun ia tak tahu, ia hanya tahu beberapa.
Pintu aula terbuka, nafas Seulgi tercekat sesaat, ya memang aula sekolahnya terbuka untuk dimasuki murid-muridnya saat class meeting seperti ini, tapi kenapa gadis ini juga harus ikut kesini?
😍😍💗💗
dr kemaren ampe sekarang pencet2 koin nya ampe kesel, gabisa2 jg :""""
vomment nya gaes,
gomawooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria✓
Short Story//Euphoria ( /juːˈfɔːriə/) is the experience (or affect) of pleasure or excitement and intense feelings of well-being and happiness// Seulgi pikir ia menemukan 'euphoria'nya, ya benar rasanya seperti menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan yang memulai s...