24.Sikap dingin nya.

922 75 4
                                    


Pagi ini gua tengah berjalan menuju koridor sekolah,banyak sekali siswa yang berlalu lalang di koridor,ada yang sedang berjalan dengan buru-buru,ada yang sedang mengobrol,ada yang sedang wifi'an,dan lebih banyak lagi,karena hampir semua siswa di sekolah ini pasti melakukan kegiatan nya di sini.

Gua pun berjalan menaiki anak tangga satu persatu sambil memegang kunci motor gua,saat hendak berbelok ke lantai 2 tiba-tiba gua melihat seseorang yang berjalan dengan cepat saat melewati gua,gua pun melirik ke arah seseorang itu.

Saat gua perhatikan lebih detail,dari model rambutnya,tas nya,jaket nya,sepatu nya,gua kenal sosok itu.

Bergas?-pikir gua

Dia bahkan gak melihat ke arah gua sedikit pun,seakan-akan dia ngejauhin gua,lalu gua pun kembali berjalan dengan tenang dan berusaha tidak memperdulikan nya.

Sesampainya di kelas gua duduk sambil memikirkan sebuah rencana untuk mencoba bicara dengan Bergas,tapi gua terlalu pesimis terhadap rencana-rencana yang akan gua lakuin.
~
Bel istirahat baru saja Berbunyi gua buru-buru merapihkan buku dan memasukannya ke dalam tas.

"Ra,gua gk ke kantin bareng lu ya,gua ada Rapat di Sanggar"ujar Syifa

"Iya Fa"ujar gua

Lalu gua keluar kelas menemui Salsa,Bella dan Alya untuk meminta mereka duluan ke kantin.

"Ayo Ra"ajak Bella

"Bel,hari ini gua gak ke kantin dulu ya gua ada urusan soalnya"ujar Gua

"Oh,mau nitip gak?"tanya Bella

"Gak usah"ujar Gua

"Yaudah gua ke kantin ya Ra"ujar Bella

"Duluan Ra"ujar Salsa,lalu Bella,Salsa dan Alya berjalan meninggalkan gua yang masih terdiam di tempat gua berdiri

Setelah mereka sudah tidak terlihat,gua pun berjalan menuju kelas Bergas.

Gua berjalan menuruni lantai 3 dan berjalan di lorong kelas ipa,dan saat itu juga tiba-tiba gua merasa takut,cemas dan seketika gua ingin balik ke kelas.

Langkah kaki gua semakin dekat dengan kelas Bergas,saat sudah di dekat pintu kelas nya,gua berniat untuk berbalik dan kembali ke kelas,tapi saat itu juga gua liat Daffa yang baru aja keluar dari kelas nya bersama teman-teman nya kecuali Bergas.

"Daffa"panggil gua pelan,dan beruntung nya Daffa dapat mendengar suara gua

"Ada apa Ra?"tanya Daffa sambil memberhentikan langkah kaki nya,sontak teman-teman nya juga ikut berhenti dan menatap gua dengan penuh tanda tanya.

Gua pengen banget minta tolong sama  Daffa,tapi kehadiran teman-teman nya di antara gua dan Daffa membuat gua kaku seketika dan hanya bisa melirik ke arah teman-teman nya sambil memberi kode ke Daffa

"Ohh,bro lu pada duluan aja,nanti kalo gua sama Ara udah selesai ngobrol gua nyusul"ujar Daffa memberitahu teman-teman nya,lalu mereka langsung pamit dan pergi dari hadapan gua

"Kenapa Ra?"tanya Daffa

"Hmm,Bergas ada?"tanya Gua

"Ada,kenapa emang?"tanya Daffa

"Boleh minta tolong panggilin gak?"ujar gua

"Lu masuk aja ke kelas,gak apa-apa kok"ujar Daffa

"Jangan!eh maksud gua panggilin aja,tolong ya,bilang gua mau ngomong penting"ujar gua

"Oh yaudah Bentar"ujar Daffa,lalu Daffa berjalan meninggalkan gua yang masih berdiri di depan kelas nya.
~
"Gas!"panggil Daffa sambil menepuk pelan pundak bergas yang sedang asik main game sembari mendengarkan musik dengan earphone nya.

IPS ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang