28.Jealous (cara kedua)

763 69 4
                                    


06.15

Sekarang gua tengah berjalan terburu-buru menuruni anak tangga karena Daniel sudah menunggu gua sejak beberapa menit lalu.

"Ini tante bawain makanan buat kalian berdua ya"ujar Bunda

"Iya tante makasih"ujar Daniel

"Niell ayoo,nanti telat"ajak gua

"Bentar,ini Bunda lu lagi ngambil sendok"ujar Daniel yang masih duduk di meja makan

"Ayah berangkat ya Bun,soalnya ada meeting pagi ini"ujar Ayah kepada Bunda

lalu Ayah berjalan meninggalkan Rumah di ikuti Zafran yang berangkat sekolah bareng dengan Ayah.

"Ayo"ajak Daniel

"Ara berangkat Bun"ujar gua sambil mencium tangan Bunda di ikuti Daniel,lalu kita Berdua berjalan menghampiri motor Daniel yang terparkir di depan gerbang

Brumm..

"Niel,emang cara selanjutnya apa si?"tanya gua saat di atas motor Daniel

"Ngebahas nya nanti aja kalo udah sampe di kelas biar enak ngomong nya"ujar Daniel

"Okee,tapi cara nya harus berhasil ya"ujar gua

"Gua jamin 100% pasti berhasil,asalkan lu nya juga ikutin cara gua"ujar Daniel

"Iya siap"ucap gua

"Jangan ngomong doang"ujar Daniel

"Iya Niel iyaa"ucap gua.
~
Sesampainya di parkiran sekolah gua turun dari motor nya Daniel sambil berusaha melepas kan helm yang masih menyangkut di kepala gua

"Aduh susah bener"gumam gua

"Niel bantu bukain dong"pinta gua ke Daniel yang sedang mengunci stang motor nya

"Buka sendiri lah"ujar Daniel sambil merapihkan rambutnya

"Ya allah kalo bisa mah dari tadi udah kebuka,ini susah banget"ujar gua yang masih berusaha membuka pengait helm tersebut

"Sini"ujar Daniel sambil menarik kepala gua yang masih terbungkus helm dengan sedikit kasar

"Aduh!gila lu ya main narik-narik aja,sakit pala gua njir"ujar gua,Daniel pun langsung melepaskan pengait helm tersebut dari kepala gua dan meletakan helm tersebut di motor

"Niel.."ujar gua terhenti melihat Raneta yang baru saja turun dari motor Bergas

"Jangan di liat"ujar Daniel sedangkan pandangan gua masih terfokus ke arah mereka berdua

"Pegang tangan gua"ujar Daniel

"Ha?"ucap gua

"Pegang aja,nih kaya gini"ujar Daniel sambil meraih tangan gua agar bisa ia genggam

"gak mau!"ujar gua sambil melepaskan tangan gua dari genggaman nya

"Ih,ikutin aja si,ini bagian dari rencana kedua"ujar Daniel sambil meraih dan menggenggam kembali tangan gua

"Ayo ke kelas"ujar Daniel dengan kedua tangan kita yang masih tergenggam erat

"Niel,malu dih jalan ke kelas gandengan kaya gini,ntar kalo di liat guru gimana?"bisik gua ke Daniel

"Hust udah diem aja"ujar Daniel,lalu gua dan Daniel berjalan ber-gandengan di depan Bergas dan Raneta yang tengah berdiri melihat ke arah kita berdua.

Untuk kali ini gua mencoba untuk gak melihat ke arah dia,gua dan Daniel berjalan tanpa merasa ada mereka.

Sesampai nya di depan kelas gua langsung melepaskan tangan gua dari genggaman tangan Daniel.

Gua langsung duduk dan meletakan tas gua dengan kesal sedangkan Daniel duduk di depan meja gua.

IPS ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang