20 : Chanel

777 110 7
                                    

Hanbin frustasi. Sejak tadi pagi dia mencoba menelpon Jennie tapi dia tidak mengangkatnya. Hanbin jujur masih tidak mengerti apa penyebabnya. Dia pikir ini karena kemarin dia lupa untuk menghubungi Jennie ketika tiba di Queenstown . Baik Hanbin akui itu memang salahnya.

Kemarin saat tiba di Queenstown baterai ponselnya habis. Dan saat baru saja dia tiba di apartemen, relasi kerja nya sudah datang. Lalu dimalam harinya entah bagaimana Wendy bisa ada di depan pintu apartemennya.

Sebenarnya kemarin saat makan malam tidak terjadi apapun diantara mereka. Tapi bohong jika Hanbin tidak terkejut atas kejadian semalam.

Tanpa ada aba-aba tertentu Wendy langsung menyatakan perasaannya. Dia mengatakan jika setuju dengan perjodohan yang direncanakan kedua orangtua mereka. Hanbin tercengang.

Gara-gara Ibunya seorang gadis seperti Wendy membuang-buang waktunya untuk Hanbin.

Alhasil Hanbin menolak dengan sehalus mungkin. Wendy memang cantik. Tapi kecantikan bukan tolak ukur Hanbin untuk mencari seorang wanita yang akan menikah dengannya.

Setelah itu tidak ada hal lain yang terjadi, sungguh.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"

Hanbin bergumam sendiri. Dia memijat pelipisnya.

"Haruskah aku menelpon teman flat nya?"

Sedetik kemudian Hanbin meraih ponselnya dan mencari nomor teman flat Jennie. Terlihat ada dua nama dilayar. Lisa dan Rose. Hanbin berpikir sejenak.

"Lisa yang berponi itu bukan?. Baiklah aku akan menelpon Rose saja"

Hanbin membulatkan keputusannya. Mengingat perilaku Lisa selama bertemu dengannya sepertinya bukan ide yang bagus untuk menghubunginya, apalagi Jennie marah karena salah Hanbin. Bisa habis Hanbin ditangan Lisa.

Hanbin akhirnya menekan tombol 'panggil' dan menunggu teleponnya diangkat.

"Halo Rose?"
Ucap Hanbin saat teleponnya diangkat.

"Hanbin?. Ada apa"
Tanya Rose. Hanbin mendengar suara bising peralatan masak dilatar belakang panggilannya dengan Rose. Sepertinya Rose sedang bekerja. Bahkan sekarang Hanbin merasa bersalah karena mengganggu jam kerja Rose.

"Soal Jennie ... Apa dia baik baik saja?"

Hanbin berhati-hati takut jika saja jika Rose memarahinya.

"Ah, Jennie ... Dia marah semalam, sebaiknya kau segera minta maaf"

Hanbin bergidik.

"Aku sudah berusaha menghubunginya sejak pagi tapi dia tidak mengangkatnya"

Jelas Hanbin.

"Hm... Wajar saja karena semalam Jennie sangat marah, kami berdua bahkan merinding"

Sekarang Hanbin merasa kesulitan untuk menelan salivanya.

"Apa yang harus kulakukan?"

Tanya Hanbin putus asa. Rose terdengar berdeham.

"Kupikir semua wanita senang jika diberi hadiah. Kenapa kau tidak mencoba memberinya hadiah saat kembali kesini?"

Hanbin seperti mendapat pencerahan.

"Baiklah, hadiah apa yang disukai Jennie?"

Lalu Rose berhmm ria. Hanbin menunggu dengan sabar jawaban Rose.

"Chanel"

Alis Hanbin tertaut.

"Chanel?"

Hanbin bingung. Apakah yang dimaksud Rose adalah Chanel merk ternama itu?

"Jangan pura-pura bodoh. Apa kau tidak menyadari jika tas yang Jennie gunakan semuanya bermerek Chanel?"

Ah benar juga. Hanbin tidak menyadari hal itu. Jadi ini artinya Hanbin harus membeli tas Chanel yang harganya cukup untuk mencekik lehernya?

"Um... Baiklah, terimakasih Rose"

Ucap Hanbin. Dia sungguh berterimakasih atas bantuan yang diberikan Rose.

"Rose memang yang terbaik"
Ucap Hanbin. Dia beranjak mengambil jaketnya dan pergi meninggalkan apartemen.

Sepertinya Hanbin memang harus membeli hadiah dengan merek Chanel. Baiklah apapun agar Jennie tidak lagi marah padanya. Mari berdoa untuk dompet Hanbin.







______________________________________




HolaGimana rapnya Hanbin di lagunya Leehi?🙈Mantul si kalo menurutku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola
Gimana rapnya Hanbin di lagunya Leehi?🙈
Mantul si kalo menurutku

Oiya Author buat cerita oneshot. Itu semacam spin off dari Destined Autumn. Dan cerita itu ada hubungannya dengan Destined Autumn
Yuk baca  judulnya Spring Memory

See you in the next chapter~

🍓🍓🍓

DESTINED AUTUMN [JENBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang