~16~

10.1K 395 38
                                    

Happy Reading

·
·

·
·

·
·

·
·

"

Nih Makan!" Ujar Ryan datar sambil memberikan makanan.

"Hah?!" Via bingung.

Iyalah bingung orang tiba2 kasi makanan- Author.

"Makan! Lu belum makan Dari kemarin malam". Setelah Ryan mengucapkan itu, diq pun keluar dari kamar.

"Dingin amat." Ujar Radit.

~❤~

"Via lu kenapa bisa ada digudang?" Tanya Dian.

Yaps, Putri dan Dian saat ini ada dirumah Via. Lebih tepatnya menjenguk Via.

"Gua dihukum sama Ryan ngebersihin gudang. Tapi pintu gudang tiba2 kekunci. Entahlah itu kekunci sendiri atau ada orang iseng yang kunciin". Jelas Via.

"Gila. Kalo gue jadi lo pasti udah mati". Seru Putri.

"Itu kan elu". Kata Via dan Dian bersamaan

Putri pun hanya menatap datar kearah mereka.

"Eh tapi bentar. Kenapa Ryan suka banget yah ngehukum Via". Ujar Dian.

"Entahlah gue juga bingung"-Via.

"Tapi kok gue curiga sama Ryan. Jangan-jangan dia suka lagi sama lo. Kan gk mungkinkan dia cari perhatian lu lewat ngajak bicara, secara kan dia dingin kek es cendol"- Putri.

"Bisa jadi"- Dian.

"Udalah, jan bahas dia, bosen gue denger nama dia"- Via.

~❤~

Hari-hari berlalu..
Dan kini Via telah siap berangkat sekolah, tentu saja bersama dengan Radit karna keadaan Via yang masih sedikit lemah. Sebenarnya Via masih harus istirahat tapi Via yang keras kepala akhirnya diijinkan kesekolah tapi harus dipantau oleh Radit.

"Mah..pah.. RaVi berangkat dulu." Ucap Radit dan Via bersamaan.

"Belajar yang rajin. Dan kamu Via! Jangan keras kepala dan ikut apa kata Abang kamu". Tegas Ratna dijawab anggukan oleh Via.

Setelah itu, Radit serta Via pun berangkat kesekolah.

Jarak tempuh yang dilalui tidak terlalu jauh dan untung saja tidak macet. Yah karna masih pagi..

"Bang, lu gk panas kan berangkat jam segini?"

"B aja"

"Lu gk cocok jadi dingin". Ucap Via dibalas kekehan oleh radit.

Sesampainya mereka disekolah..

Terlihat siswa siswi sangat sedikit berhubung masih telalu pagi.

"Bang kantin yuk, bosen gue kalo sendiri dikelas". Kata Via sambil menarik tangan Radit.

"Iyiy tapi gk ditarik juga nih tangan"

Kantin

"Masih pagi bat sampe bu kantin belom datang". Kata Radit.

"Yaudahlah anter Via kekelas aja". Setelah itu mereka pun berjalan menuju kelas Via. Dilihat siswa siswi mulai berdatangan.

Kelas demi kelas pun dilewati, sesampainya mereka ditangga yang menuju kelas Via.. mereka berpaspasan dengan chika.
(Masih inget kan, itu chika yang main jambak2kan sama Via waktu dilapangan)

Via hanya menatap dingin, sedangkan chika menatanya dengan tajam, setajam silet:v

"Apa lo liat Via". Ucap Radit

"Siapa juga yang liatin Via, kek gk ada kerjaan aja". Jelas Chika.

"Lo kira gua buta, gk liat mata besar lo lirik ade gua."

"Ade lo juga liatin gue, trus masalahnya dimana coba"

"Dia natap lo gk kaya lo natap dia. Jan mentang2 walketos trus se'enaknya. Inget gua bisa aja keluarin lo dari sekolah ini"

"Sabodo sama begituan, kalo mau keluarin juga keluarin aja, gue bisa cari sekolah lebih berkualitas"

"Yaudah, besok lo ngurus surat pindah". Setelah Radit mengatakan itu, dia pun membawa Via kekelasnya.

"Jaga kesehatan selama pelajaran dimulai, kalo mau ada apa2 telpon abang aja, jan jadi so' kuat. Bye my wife.." Radit pun mengecup kepala Via tak lupa merapikan rambut Via kembali.

"Iya.." Ucap Via sambil tersenyum manis.

Setelah itu, Radit pun meninggalkan kelas Via, dan Via berbalik dan berjalan menuju bangkunya.

'Kenapa rasa sakit ini muncul ketika kamu tersenyum pada laki2 lain, walaupun itu adalah kaka mu'. Batin seseorang yang sedari tadi melihat kejadian itu.











hoi.. author back nihhhhhh

Lama gk up yah? Sorry kemarin2 Fan sibuk, biasa jalan2 kerumah sodara.

Oiya, Fan mau Minal Adzin sama para reader's
Kalo Fan ada salah sama kalian..

Fan tau kalo ini pendek:-\


Fan mau kalian spam Vote sama Coment.. kalo coment sama Vote lewat 100 Fan bakalan double up..

Mau gk?

IG : firdaptri_20
(Hanya pm)











~Dijodohin Ketos~

Dijodohin KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang