~28~

4.9K 190 27
                                    

Happy reading



🐣


🐣


🐣

Kita itu seperti Limit fungsi, sesuatu yang dekat tetapi tidak bisa di capai
-DK-

Koridor sekolah nampak ramai, Via yang biasanya tidak terlalu di perhatikan, sekarang sebaliknya.

Pagi ini, ada kejadian yang banyak orang beranggapan bahwa hanya mimpi, bagaimana bisa Ketos dan bad girl sekolah berangkat bersama?

Tanda tanya besar ada di benak murid SMA SHS (Sanjaya High School)

Bahkan mereka berjalan beriringan, jadilah mereka trending topik pagi ini.

Ryan nampak seperti biasa,Datar!
Lain hanya Via yang sedikit risih

'kayak belum liat manusia aja, colok jua tuh mata' batin Via  menggerutu.

"Tau gini gue berangkat sendiri" Via mulai membuka suara. Ryan melirik sebentar, sedikit ragu kalau Ryan akan menjawab.

Ryan berhenti sejenak, memasukkan tangan kirinya ke dalam saku celana dan menatap Via. Yang ditatap malah bingung.

"Derita" setelah mengucapkan itu Ryan pun berjalan ke arah ruang Osis, libur beberapa hari membuat tugasnya semakin menumpuk. Via terheran lah iya juga, kenapa dia mau-mau aja di ajak bareng, sial!

"Awas aja Lo, gue bikin ngemis buat anterin gue!" Via pun menuju Ke kelasnya, ahh merindukan dua curut sahabatnya.

Tepat Via berada di depan kelas, Dian dan Putri sudah menyambutnya, orang lain beranggapan bahwa ini alay, hmm belum tau lebih dalam bahwa mereka itu lebih dari kata alay. Gila? Bisa jadi.

Lain di tempat, setelah masuk ke ruangan Ryan langsung menghela nafas panjang. Sebenarnya jantungnya sudah berdetak tak tentu dari perjalanan saat Via memeluk nya.

Ijal-teman OSIS nya yang sedang duduk di Sofa menatap aneh ke arah Ryan, seperti bukan Ryan.

"Lo kenapa?" Tepat Ijal membuka suara, Ryan terkaget namun dengan cepat dia menetralkan.

"Ga papa"

•🐣•🐣•🐣•

Bel istirahat berbunyi beberapa detik yang lalu, tetapi Via serta dua sahabatnya sudah berada hampir setengah jam, mereka nampak sangat bahagia. Sudah lama sekali mereka berkumpul semua punya kesibukan masing-masing.

"Lo tau gak, gue rasa nama gue udah jarang di buku hitam BK" Dian dan Putri nampak mengangguk.

Mereka saat ini sedang makan somay kang Daniel eh kang Damil.

"Gue kira lo bakal pensiun setelah sama Ryan" Ujar Dian.

"Lo pada tau kan kemaren² gue lagi pusing masalah itu, jadi jiwa bandel gue lagi tidur nah ini udah bangun"

"Eh sadar gak sih, dari kita bolos kita gak di tangkep sama Ryan?" Tanya Putri.

"Lah iya juga, anjer keknya laki lo udah baik sama lo kan lo bininya skarang" Dian terlihat gembira Karna nanti ketika mereka membuat hal aneh tidak di amuk Ryan lagi.

"PANGGILAN KEPADA SILVIA SANJAYA, DIANDRA MALIK DAN PUTRI TALISA, AGAR MENGHADAP KE RUANG BK, TERIMAKASIH"

Hancur sudah ekspetasi mereka..

•🐣•🐣•🐣•

"Bapak kira, kalian sudah berubah, Untung saja tadi Ryan melihat kalian. Setelah beberapa Minggu sekolah kita aman walau ada kendala sedikit, kalian mulai membuat ulah" Ucap Pak Dion sambil menatap satu-satu mereka bertiga.

Mereka bertiga saling melirik, "Tadi jamkos pak, jadi kita ke kantin" Ah seperti biasa sang ketua Via melontarkan alasan.

"Jam Fisika. Pak Luthfi. XI IPA 2" Oh tidak Ryan!

"Mau berbohong?" Pak Dion tersenyum tipis. "Karna kalian bolos, Skrang bersihkan aula, Ryan akan pantau kalian" lanjut Pak Dion.

Huh!

Jiwa balas dendam Via mulai membara, tunggu pembalasan Via, batin Via.

"Sudah sana, kenapa diam"

Mereka pun bangkit dan berjalan ke aula. Bersenang kembali dengan sapu.

Sesampainya mereka di aula, mereka mulai membersihkan dengan ogah-ogahan walau emang tidak terlalu kotor, namun besarnya ruangan itu yang buat mereka lelah memikirkan nya.

Ryan duduk sambil memainkan handphone miliknya. Via melihat hal itu hanya bisa menghentakkan kakinya jengkel.

Satu jam berlalu, Dian mulai duduk sambil mengkibas seragamnya. Panas! AC mati, dan memang sengaja di matikan. Setengah jam yang lalu Via ingin menghidupkan AC Ryan melarangnya dan terjadi percekcokan pada akhirnya Via mengalah,

EMANG DIA GAK PANAS APA?

Itu yang ada dalam batin Via.

Ruangan sebesar ini, dibersihkan oleh gadis-gadis yang malas bekerja seperti mereka bertiga mampu membuat mereka mengibarkan bendera putih.

"Udah bersih, kita cabut" Via ddk pun berjalan kearah luar, sambil mengipas diri sendiri.

Ryan pun melihat ke segala arah, bersih? Ryan hanya menghela nafas pasrah. Untung istri, yah walau sebagian sudah bersih tapi itu sebagian 10% jadi masih kotor lebih tepatnya.

Ryan sudah sangat malas mengurus ketiganya. Dia lebih memilih masuk ke kelas.

Lain halnya Via, Dian dan Putri memilih ke tempat Miko karna emang disitu tempat teradem dan menyegarkan. Tidak peduli lagi nanti akan dihukum oleh Ryan yang terpenting menghilangkan rasa panas.

"Hai Miko, kesayangan gue"











Hai? :v

Janji kemaren sorry, kuota gua abis😌
Semoga suka sama part ini

Thankssss buat kalian semua yang udah dukung DK gua bahagia, ternyata banyak yang suka sama cerita gaje ini.
I people you 💜


~Dijodohin Ketos~

Dijodohin KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang