MAID! ✔

-5-

Brak!

Bantingan pintu mengagetkan Songjae yang sedang bersantai. Ia melihat kakaknya ngos-ngosan.

"Lo kenapa?"

"Sial," umpatan Minhyuk membuat Songjae bersungut.

"Lo ngejek gue? Salah gue dimana?" Mulailah drama tragis yang dibuat-buat Songjae.

"Ck, bukan lo dodol. Adik lo tuh cari gara-gara!"

"Gue gak punya adik," elak Songjae, enak saja posisi anak bungsu hanya miliknya seorang.

"Si Sohyun."

"Ohh, dia. Emang kenapa?"

"Lo tahu--"

"Gak."

"Diem bangk*!"

"Gue manusia."

"Lo diem atau gue cium!"
Songjae bergidik, memang menakutkan jika Minhyuk mengamuk. Aura mesumnya akan keluar.

"Jadi gini..."

Sepulang sekolah Minhyuk berjanji akan makan siang bersama dengan Nayeon. Dia berangkat sendiri karena gadisnya itu sudah terlebih dahulu berangkat. Katanya bersama temannya. Sejak kapan Nayeon mempunyai teman akrab?

Bukan bermaksud menjelekkan Nayeon, bukan. Kenyataannya gadisnya itu susah akrab dengan yang lain. Dia cewek yang memilih dalam berteman.

Minhyuk berpacaran dengannya saja harus memalui perjalanan yang penuh rintangan. Cewek itu terkenal dingin dengan kaum lelaki, karena banyaknya lelaki yang ingin mendekatinya. Ia berasumsi jika semua lelaki itu buaya.

Tapi, Minhyuk si playboy tak gentar mendekati Nayeon. Dia saja sampai mengobarkan gelar kebangsawaannya. Ia rela fakum dalam menggoda para gadis.

"Hai, dear." Minhyuk mencium kening gadisnya setelah sampai di restaurant.

"Lo kemana aja sih, lama banget!"
Lelaki itu tersenyum maklum, memang dia berhasil meluluhkan sifat dingin Nayeon tapi tidak dengan kejutekannya.

"Maaf, tadi macet," alibinya berhasil, gadis itu mendengus kesal.

Wajahnya tiba-tiba ceria. "Kenalkan dia teman baruku. Ini Sohyun."

Tunggu, apa yang dia katakan tadi? Sohyun bukan gadis itu, kan?

Minhyuk berbalik, spontan dia melotot. Benar gadis menyebalkan itu!

"Kakak."
Lelaki itu semakin melotot.

"Kakak?" ceplos Nayeon.

"Dia kakakku," jawaban polos Sohyun itu membuat kekesalan Minhyuk memuncak.

"Aku bukan kakakmu! Dasar gadis menyebalkan!" Sohyun kaget dengan reaksi Minhyuk. Apa yang sudah gadis itu perbuat?

"Kak--"

"Diam! Aku bukan kakakmu. Ingat itu!" tekan Minhyuk dari setiap katanya.

Plak!

"Apa-apaan kau ini?" Minhyuk memegang pipinya yang terasa nyeri, bukan pipinya saja kini, tapi juga hatinya.

"Kau kenapa membentaknya, Ha!?" napas gadis itu memburu.

"Nay--"

"Aku tidak suka lelaki kasar! Sebaiknya, kita tidak bertemu dulu!"

"Hei, tunggu!"

Nayeon menggandeng Sohyun keluar dari restaurant, tak memperdulikan panggilan Minhyuk.

"Hahahaha."

Minhyuk dibuat bingung, kenapa adiknya itu malah tertawa?

"Hei, lo nggak gila, kan?"

Songjae meredakan tawa. "Jadi lo cemburu Nayeon ngebela gadis itu?"

"Jelas aja, gara-gara gadis menyebalkan itu gue ditampar!"

"Tenang-tenang, jangan sampai membuat kekacauan di kamar gue."

Minhyuk menggeram, bisa-bisanya Songjae masih memikirkan barang-barang tak berguna itu. Di sini kakaknya sedang butuh bantuan.

"Lo masih memikirkan barang-barang ini?"

Minhyuk menunjuk-nunjuk barang-barang di sekitarnya.

"Jelas, barang ini mahal. Kalau rusak gue rugi bandar."

"Lebih penting gue atau barang ini?"

"Jelas barang ini."
Yaampun, Songjae memilih playstationnya dari pada kakaknya?

Benar-benar adik jahanam!

"Baiklah." Minhyuk mendekat pada PS adiknya.

"Eh, eh lo mau ngapain?"
Kratak

"Astaga!" jerit Songjae.

"Rasain!" Minhyuk pergi begitu saja.
Rusak sudah barang-barang berharganya.

"Ini pasti gara-gara cewek sok baik itu!"

TBC

Heyo! Okta kembali dengan cerita Maid kali ini!

Gimana ceritanya? Makin bosen, atau tambah penasaran?

Okta harap kalian suka ya😄.

Jangan bosen-bosen baca and share cerita ini. Mungkin teman-teman kalian bakal suka.

Ohh iya, Okta mau ngucapin Minal Aidzin Walfaidzin gais. Selamat hari raya bagi yang merayakan 😘

Semoga amal ibadah kalian diterima oleh Tuhan YME. Aamiin...

Segitu dulu ya, see you next part💏

Revisi : 18 Maret 2020