Happy reading ^_^
***
"Cepet, bego!" Segala umpatan ia keluarkan. Songjae tiba di gerbang pukul 07.35. Telat lima menit. Napasnya tidak beraturan, ini semua gara-gara Minhyuk yang rempong pagi-pagi.
"Pak, bukain Pak!" teriak Songjae tak tahu malu, buat apa malu jika ia saja tak punya urat malu, pikir lelaki itu.
"Malu-maluin deh lo, gak usah teriak-teriak gitu." Minhyuk melongok ke sekitar sekolah, untung aman tidak ada murid berliaran. Patut diacungkan jempol untuk kedisplinan sekolah.
"Bacot lo, sini Min gara-gara lo gue telat. Panggilin pak satpam."
"Min Min. Gue itu abang lo ya, jangan kurang ajar."
Songjae tak peduli, lelaki itu duduk rebahan di depan gerbang. Minhyuk geleng-geleng kepala.
"Permisi Pak Marto, bukain gerbang, dong." Mendengar keributan di gerbang, alih-alih Pak Marto yang datang ini Bu Marto, guru BK. Sial sekali hidupnya!
Pak Marto mempunyai istri yang menjabat sebagai guru BK, tak lain adalah Bu Marto.
Jika Pak Marto bagai pangeran berkuda baik hati, Bu Marto sebaliknya jahat semacam iblis.
Songjae berjingkat dari duduknya setelah ditendang oleh Minhyuk. Lelaki itu ingin marah, tapi saat berbalik ada Bu Marto di depannya membuat ucapannya tertelan bulat-bulat.
"Bu, bukain pintu dong." Dasar bego memang adik satunya itu, udah tahu guru iblis malah gak takut sama sekali.
Bu Marto memandang mereka berdua dengan datar. "Beb, jangan buka gerbangnya," pesan Bu Marto pada suaminya. Pak Marto menganggukkan kepala.
"Saya bilangin Papa--"
"Maaf Tuan muda, ini perintah dari Bapak langsung," ucap Bu Marto sebelum pergi. Songjae bisa melihat nada mengejek tadi. Lelaki itu terduduk lesu.
"Udah ah, yuk cabut aja, jangan galau macem putus cinta gini." Minhyuk mengulurkan tangan, tidak tega melihat adiknya mengenaskan.
"Mau kemana kita? Pulang? Ogah, entar ketemu tuh cewek." Songjae enggan beranjak mengingat Sohyun ada di rumah.
"Gak lah, kita nongkrong yuk."
Dahi Songjae mengernyit. "Lo mau nongkrong? Emang punya temen?"
Minhyuk langsung menggeplak kepala adiknya itu. "Enak aja ledekin gue, ayok mau ikut apa enggak?"
Minhyuk berlalu begitu saja, mau tidak mau Songjae mengekori.
***
"Gue capek nih, masih jauh apa?"
Minhyuk berdecak kesal menatap Songjae yang sedari tadi menggerutu. Nasib-nasib punya adik bungsu manja."Lo kalau berisik jangan ikutin gue." Minhyuk memutar bola mata.
"Enak aja, lo yang ajak gue tadi main tinggal."
Minhyuk tak ambil pusing, ia melanjutkan langkah ke tempat tujuan. Songjae merasa diabaikan mengikuti sang kakak dengan sempoyongan. Derita anak baik nan ganteng sangat berat.
Kakaknya berhenti di sebuah restoran, memang Minhyuk baik sekali ingin membelikan minum. Ia memasuki restoran dan terpana di dalamnya. Interior dengan lengkungan bambu yang sederhana tak mampu mengalihkan tatapan Songjae.
"Yo, Chan!" Sampai suara Minhyuk membuatnya menengok. Di pojok ruangan, ada seorang pemuda yang balas melambaikan tangan."Lee Chan?"
Revisi : 18 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
MAID! ✔
FanfictionGadis dari antah berantah datang pada kehidupan keluarga Park. Park Minhyuk dan Park Songjae dua lelaki tampan yang berkomplotan menyiksa Sohyun. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Baca dan Nikmati kisah serunya! HARAM PLAGIATISME❌ End : 5 Oktober 2019...