'Kriiinggggg'
Bunyi suara jam weker membuat seseorang dibalik selimut menggeliat. Setelah mengintip pukul berapa sampai jam tersebut berani membangunkannya. Disibakkannya selimut yang menutupi badannya.
"Kenapa gue selalu kalah cepet dari lo," gumam seorang pria sambil menghentikan bunyi suara jam tersebut.
Setelah meletakkan kembali jam tersebut, diregangkan badannya dan pria tersebut langsung menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke Sekolah.
Selepas mandi dan berberes, pria tersebut sudah siap dengan tas dipunggungnya.
'Tokk tokk tokk'
"Alvin! Ayo turun kita sarapan dulu!" seorang pria paruh baya mengetuk pintu salah satu anaknya. Ternyata dia Alvin lengkapnya Ralvino Aldi Pratama. Anak pertama dari keluarga Pratama, Hanif Pratama dan Gina Umari.
"Iya Yah. Ini Alvin mau turun,"
Sekali lagi Alvin mengecek perlengkapan sekolahnya, karena ini hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang semester lalu. Merasa semua sudah lengkap, Alvin pun turun.
"Pagi Yah,"
"Pagi Vin. Sarapan dulu,"
"Iya Yah,"
Suara denting sendok dan garpu diatas piring mendominasi suasana di meja makan.
"Vin, nanti kamu bawa mobil saja ya," ucap Ayah Hanif mengalihkan perhatian Alvin yang sedang menyantap makanannya.
"Memang kenapa Yah? Biasanya kan Alvin bawa motor,"
"Iya hari ini saja kamu bawa mobil. Kayaknya mendung diluar, Ayah takut kamu sakit,"
Alvin yang bukan tipe banyak bicara hanya mengiyakan saja. Alvin merasa tidak seperti biasa Ayahnya begitu peduli dengannya, tapi Alvin ya Alvin.
"Alvin berangkat dulu ya, Yah. Assalamualaikum," Alvin mengalami tangan Ayahnya.
"Hati-hati, waalaikumsalam,"
***
Sesampainya di Sekolah, koridor sudah mulai sepi. Banyak siswa yang sudah masuk kedalam kelas. Earphone sudah menutupi telinga Alvin sejak didalam mobil sehingga Alvin terlalu fokus dengan apa yang didengarnya. Tiba-tiba ada seorang pria yang menepuk keras pundak Alvin dengan nafas terngah-ngah.
"Vin! Aelah re-se lo! Pantesan gue panggil-panggil dari tadi nggak denger!" ucapnya dengan nafas masih belum teratur.
Alvin yang merasa pundaknya ditepuk hanya menoleh melihat siapa yang mengganggunya, dan langsung berjalan kembali tanpa peduli gerutuan pria tersebut.
"Alvin! Kok lu malah ninggalin gue lagi sih! ALVIN!!!" teriak pria tersebut.
"CAKKA! NGAPAIN KAMU MASIH DILUAR?! CEPAT MASUK KE KELAS!"
"I-iya pak!" pria tersebut langsung berlari menuju kelasnya. Cakka, Racakka Renando sahabat Alvin sejak masuk Sekolah Menengah Pertama, cerewet, rusuh, suka hal-hal aneh, seperti orangnya.
***
Cakka dengan kesalnya langsung membanting tas diatas meja. 'Brak'
"Punya temen kok cuek banget, masih pagi udah bikin gue bete aja, dasar Ralvino es!""Eh cicak! Masih pagi woy, santai dong!" kaget seorang pria yang sebangku dengan Cakka.
"Nama gue Cakka bukan Cicak, Gabby!"
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG KITA RASA [Hiatus~]
Teen Fiction#RIFY #ALVIA #SHIEL #CAGNI Kembar sangat tidak identik ternyata memang ada. Contohnya, Ralvino dan Raifyana. Belum cukup dengan wajah mereka yang jauh berbeda, sifat mereka pun berbanding terbalik. Ralvino adalah cowok incaran Arviana, sahabat R...