#2 Jatuh?

1.4K 47 0
                                    

Kantin

Bagai lautan manusia yang kelaparan, kantin sekolah yang luasnya seperti lapangan bola futsal hampir penuh. Untung saja Ify dan Via sudah mendapatkan meja dengan posisi yang cukup aman dan nyaman. Mereka sedang mendebatkan menu yang akan mereka pesan, belum satu hari mereka sudah berdebat. Beginilah kalau dua gadis yang doyan ngomong disatuin.

"Ify, lo jadi pesan apa ini. Lama amat sih, disini tuh enak semua, nggak rugi kalo lo mau makan yang mana aja" geram Via, sebab dari tadi Ify tak kunjung menentukan pilihan.

"Yakin lo? Yaudah deh samain aja kaya lo,"

"Jadi dari tadi ngapain gue nungguin lo kalo ujungnya lo nyamain kaya punya gue! Ify gemeshhh banget sih. Yaudah gue pesen dulu. Bakso sama es jeruk ya,"

"Hehe, iya iya. Yauda sono pesen. Laper nih gue,"

"Gue juga laper dari tadi, yaudah," kemudian Via pergi menuju stand penjual bakso, dan kemudian kembali membawa pesanan mereka.

"Selamat makan," ucap Ify dan Via bersamaan. Setelah meletakan makanan masing-masing, mereka fokus memakan makanan mereka.

Saat mereka sedang menikamati makanan mereka, datang dua orang gadis sambil menggerutu kepada Via, mereka sahabat Via sebelum Ify datang. Karena Via dan kedua sahabatnya tidak sekelas, dan biasanya Via selalu datang menghampiri kelas keduanya untuk mengajak ke kantin. Dan seakan lupa karna sudah ada teman baru, yaitu Ify, Via tidak menyambangi kelas sahabatnya.

"Via, kok lo ninggalin kita sih. Tau gitu kan tadi kita nggak nungguin lo di kelas, kalo gini kan udah mau bel masuk,"

"Hehe sorry deh Shill, Ag. Udah laper banget gue, jadi langsung ke kantin tadi," ucap Via sambil cengengesan. Dua gadis tersebut,  sahabat Via. Ashilla Daniatiara, atau Shilla dan Agnia Nubuwati atau Agni. Sama seperti Arvia, Shilla yang heboh dan cerewet, sedangkan Agni yang kalem dan selalu jadi penengah antara Via dan Shilla ketika mereka beradu mulut tentang hal yang nggak penting.

"Lo laper apa lo lupa, mentang-mentang ada temen baru lo lupain kita gitu aja, sahabat macem apa lo," ketus Shilla karna merasa nggak terima dengan apa yang Via katakan, sebab Via akan selalu mampir ke kelasnya jika ia ingin ke kantin.

"Iya nggak gitu juga kali Shil, timbang lo ngebacot trus mending lo duduk dan pesen makanan sebelum bel masuk,"

"Au ah bete gue sama lo," ujar Shilla sambil meninggalkan mereka menuju stand penjual bakso.

"Ag, lo nggak pesen?" tanya Via kepada Agni karna sedari tadi gadis itu hanya fokus pada hapenya.

"Uda nitip tadi ke Shilla."

"Oh iya,  kenalin nih Ag, anak baru di kelas gue. Fy, kenalin dia Agni sahabat gue,"

"Gue Ify, Raifyana Alda Pratama, gue sekelas sama Via,"

"Gue Agni,  Agnia Nubuwati, kelas sebelas B, gue sekelas sama Shilla,  yang tadi, " sambil menjabat tangan Ify, dan mengendikkan dagu menunjuk kearah Shilla yang sudah balik dengan nampan berisi makanan mereka.

"Pantes tadi gue nggak liat lo pada,  orang beda kelas,"

"Apa tadi lo bilang? Pratama? Kok gue nggak asing yah," kata Shilla yang baru datang dan langsung meletakkan makanan masing-masing.

"Dia adiknya Alvin, Ralvino Aldi Pratama, adik kembarnya gebetan gue,"

"What?  Serius lo kembarannya Alvin? Kok gue baru tau sih,"

"Soalnya gue baru aja balik dari Bandung, ikut nyokap tugas disana, selama SMP gue disana, dan Alvin disini sama bokap,"

"Pas tadi lo perkenalan nggak lo sebut tuh Pratama, tapi kenapa sekarang lo sebut didepan Shilla sama Agni,"

YANG KITA RASA [Hiatus~]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang