Alvin sedang menyibukkan dirinya dengan berbagai tugas yang diberikan beberapa guru di kelasnya. Sambil mendengarkan musik dengan earphone nya.
Cara belajar orang memang beda-beda, ada yang tidak bisa diganggu dengan musik, ada yang harus ada suara untuk penyemangat belajarnya.
Selesai mengerjakan tugas, Alvin kemudian membereskan mejanya, dan memasukkan buku-buku yang diperlukan untuk hari besok. Kemudian Alvin beranjak kearah kasurnya, dan menyiapkan diri untuk istirahat, karena jam sudah menunjukan setengah sepuluh malam.
Ketika hendak menutup mata, tiba-tiba suara ketukan pintu mengalihkan mata Alvin.
'Tokk tokk'
"Bang, udah tidur belum? Ify masuk ya," kata Ify sambil menyembulkan kepalanya dari sela pintu. Kemudian Alvin hanya mengangguk dan Ify pun masuk sambil membawa sebuah buku album foto.
Ify merangkak menaiki kasur Alvin dan menyembunyikan sebagian badannya di bawah selimut.
"Abang belum tidur?" kata Ify melihat Alvin sibuk dengan ponselnya.
"Belum, habis ngerjain tugas," jawab Alvin, Ify hanya membulatkan mulutnya, bertanda mengerti.
Kemudian Ify membuka setiap halaman dari buku album foto yang ia bawa. Setiap foto yang ada disana, memiliki kenangan masing-masing. Semua foto yang ada disana adalah hasil jepretan kedua orang tuanya. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan setiap moment yang di hadirkan oleh anak kembarnya.
Ify tersenyum ketika melihat salah satu foto, disana ada Alvin dan Ify kecil yang sedang bermain di pantai dan membuat istana dari pasir. Disana ada Alvin yang membantunya membuat kan istana dan Ify yang bertugas menghias istana pasirnya.
Kemudian Ify menunjukkan foto itu ke arah Alvin."Bang lihat deh! Ini pas kita liburan ke Pantai Pangandaran dulu, abang inget nggak," kata Ify sambil menunjuk fotonya.
"Hmm," kata Alvin sambil memperhatikan foto tersebut.
"Nah ini nih, cowo yang dulu deketin Ify dan abang usir karna abang kira dia mau ganggu Ify, haha. Kasian banget mukanya dia,"
Alvin tersenyum melihat foto itu, disana ia terlihat seperti hero yang menjaga tuan Putri nya. Dengan kedua tangan berada di pinggang, dan Ify berada di belakangnya. Alvin memaraih cowo tersebut.
***
"Fy, ambilin air disana, sumur kita sudah hampir kering. Pakai ini," kata Seorang anak kecil berkelamin laki-laki itu sambil menyerahkan sebuah ember kecil.
"Oke abang," kemudian gadis kecil itu berlari menuju pantai dan akan mengambil air.
Saat gadis itu menggayungkan embernya, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki kecil yang menghampiri nya dan mengajaknya berkenalan.
"Hai, aku boleh main sama kamu nggak?" kata anak laki-laki tersebut.
"Hallo! Boleh. Tapi kamu siapa?"
"Namaku Reyga, biasa dipanggil Ega. Kalau kamu namanya siapa?" kata Anak tersebut sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Raifyana, kamu bisa panggil aku Ify. Kamu kok sendirian?" tanya anak tersebut yang ternyata Ify kecil.
"Aku sama orangtuaku disana, tapi mereka sedang sibuk dan aku hanya anak tunggal jadi aku main sendiri," kata Ega sambil menunjuk kedua orangtuanya yang sedang duduk dan sesekali memperhatikan nya.
"Ayo ikut aku, aku lagi bikin istana pasir dengan abangku disana, tapi aku harus ambil air dulu untuk mengisi sumur disamping istanaku," kata Ify sambil menunjuk Alvin yang sedang membangunkan istana pasir.
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG KITA RASA [Hiatus~]
Teen Fiction#RIFY #ALVIA #SHIEL #CAGNI Kembar sangat tidak identik ternyata memang ada. Contohnya, Ralvino dan Raifyana. Belum cukup dengan wajah mereka yang jauh berbeda, sifat mereka pun berbanding terbalik. Ralvino adalah cowok incaran Arviana, sahabat R...