we just here

1.1K 120 6
                                    

"Ge..." itu yangyang, baru nyampe dia dari china.

Tadi abis di telfon sama chenle, dan langsung kesini.

Kaget dong.

Kaget banget.

Dapet kabar kaya gitu.

Nyesel se nyesel nyeselnya dia. Kenapa kemaren nekenin terus kun buat rencana pertunangannya mereka.

Dan sekarang dapet kabar kalo kun nyoba nyakitin dirinya sendiri.

Dan belum sadar sekarang.

Kata dokter lukanya ga terlalu dalem cuma darah yang keluar banyak. Ditambah kun shock lumayan dan beban pikirannya banyak.

Jadi belum sadar sampe sekarang.

.
.
.

"Sabar ya yangyang" yang ngomong chenle. Dia duduk di temenin jisung.

Kakak kakak yang lain lagi tugas kampus jadi yang SMA yang bisa nemenin renjun sama kun.

"Iya.."

"Jangan nangis.." jisung yang ngomong.

Gak chenle mah gak cemburu.

Orang bener kok jisung ngomongnya.

"Nih minum dulu, pasti masih kaget" jeno nyodorin air dingin ke yangyang. Dia baru beli di kantin tadi.

Yangyang minum trus diem.

"Kalian beneran mau tunangan?"

Haechan nyari gara gara.

Yangyang cuma ngangguk.

"Kalian kenal kapan? Kak kun ga pernah cerita.."

"Ah iya.. Sebenernya kami gak setuju awalnya.."

"Kak kun juga udah cerita renjun sama aku udah lama.."

"Kita lebih seneng jadi kakak adek ketimbang harus tunangan."

"Tapi.. Mamah... "

"Mamah aku sakit,"

"Kanker otak.."

"... mau gak mau kita haru cepet cepet ngelaksanain pertunangan ini.."

Pada diem.

Lebih kaget dari apapun.

Kun setertutup ini, dia selalu senyum, kalem. Tapi sebenernya banyak hal yang dia tutupin di belakang.

Dan hal hal itu gak sederhana.

Mau ngasih tau kakak kakak masih pada sibuk.

"Jadi rencananya, habis kita tunangan... Kita jalanin kehidupan masing masing kaya dulu..."

"Cuma renjun... Kak kun.. Sekarang mereka malah kaya gini.."

"Aku gatau harus apa lagi.."

"Aku nyesel banget, harusnya aku aja yang gaada supaya kaya gini ginian tuh gaada..."

"EH! Jangan ngomong gitu..."

"Kamu gak boleh menyesal kayak gitu, semua terjadi emang udah di atur. Kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri... Percaya semuanya akan normal.." sekarang jaemin yang ngegas.

Lagian kezel dia.

Krek

Diliat dokter keluar dari kamar renjun.

"Pasien sadar"

Gabruk

"JAEMIM JENO PELAN PELAN!"

Haechan gemes aja ini temennya 22nya gaada yang bener.

Gegabrukan aja..

Heran.

Mereka semua masuk.

"NJUUUUUN HIKSSS" yang teriak haechan.

Padahal tadi dia yang bilang temen temanmu gegabrukan.

Lah dia congor.

"Haechan, jeno, jaemin..Aaa lele... Sung! Itu.. Siapa?"

Renjun nunjuk yangyang.

Dia gatau itu siapa.

Padahal dia yang bikin renjun overdosis.

"Ini.... Kamu gatau?"

Renjun ngeggeleng.

"Siapa?"

Dokter masuk bawa data data hasil check hari ini.

"Amnesia Disosiatif*..."

*Amnesia jenis ini merupakan kondisi ketika pengidap tidak mampu untuk mengingat berbagai informasi pribadi yang bahkan dinilai sangat penting. Biasanya, pengidap amnesia jenis ini pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan trauma pada kepalanya, atau bisa juga karena mengalami kondisi stres.

"Apa itu dok.."

"sebelumnya dia od karena stress bukan? Bisa jadi dia gak inget ini siapa karena dia mau ngehapu memori yang dia gak mau inget.."

"Dok..."

"Renjunn... Aaa berat banget sih pikiran lu?!" haechan nyamperin renjun trus duduk di sebelahnya.

"Aku telfon ka winwin sama yang lain dulu kak.." si jisung akhirnya.

Trus di nganggukin doang.

"Ini njun, dia... Tunangan kak -- anu.. Kak kun.."

"Kak kun?"

"Siapa dia?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
>>
TBC

Absrak - NCT, U, DREAM, 127, 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang