Selang beberapa menit, pintu ruangan Jimin diketuk dan menampilkan seorang pemuda dengan setelan jas hitamnya bersama dengan seorang gadis bersurai hitam legam, "Oy, Park Jimin. Ada apa memanggilku" sapanya.
"Oh, hyung. Sudah datang rupanya" Jimin kemudian mempersilahkan keduanya untuk duduk, "tapi aku tak menyuruhmu untuk datang Park Sooyoung"
Perempuan dengan rambut sebahu itu berdecih, "Aku tidak datang untukmu, Oppa. Aku mengikuti kemanapun Namjoon Oppa pergi"
Lelaki dengan nama Lengkap Kim Namjoon itu sontak mendesah berat, "Jimin-ah, bisakah kau suruh sepupumu ini berhenti mengikutiku? Aku sangat terganggu karena dia hanya menempel padaku seharian penuh seperti parasit. Aku punya banyak pekerjaan kau tahu?" Sungutnya kesal.
"Kau mengataiku seperti parasit?! Hey, kau pikir itu mauku? Aku juga lelah mengikutimu terus seperti orang bodoh. Tapi itu kemauan ibumu, Kim Namjoon!!"
"Kau bisa menolaknya, Park Sooyoung"
"Kau pikir aku tega menolak permintaan bibi?!"
"Kau bisa hiraukan dia, cukup ak--"
"Hey, hey. Bisakah kalian tunda perdebatan kalian? Aku punya kepentingan dan aku cukup sibuk hanya untuk menonton kalian saling adu mulut" segera Jimin memotong perdebatan antara dua orang itu sebelum berlanjut menjadi perang dunia ketiga. Jika melihat kelakuan sahabat dan adik sepupunya itu, kepalanya akan terserang migrain.
Park Sooyoung lah yang pertama kali menyadari kehadiran perempuan lain diantara mereka. Matanya menatap tajam dan meneliti penampilan perempuan yang terduduk diam di hadapannya itu. "Siapa dia?" Tanyanya sinis.
Paham bahwa dirinya kini menjadi pusat perhatian, Seulgi segera memperkenalkan diri. Ia menyerngit heran saat perempuan yang ia ketahui adalah sepupu dari Park Jimin itu menatapnya dengan pandangak tak suka, sedangkan lelaki berlesung pipit disebelahnya justru menatapnya lekat. "Kang Seulgi... Kang Seulgi..." ia terus merapalkan nama gadis itu seperti mantra.
"Kau Kang Seulgi si pelari itu?" Ujar Namjoon tiba-tiba. Mata Seulgi sontak membola. Ia tak bergeming, tubuhnya mendadak kaku dan keringat dingin mulai membanjiri keningnya.
"Aku tak mungkin salah. Kau Kang Seulgi dari klub lari SMU Haelim kan? Kau dulu pernah memenangkan emas di olimpiade bukan?" Tubuh Seulgi semakin kaku saat pertanyaan terus dilontarkan pemuda itu.
"Aku Kim Namjoon dari klub baseball. Kita sama-sama dari Haelim. Tetapi aku satu tahun diatasmu" Kang Seulgi menelan ludahnya susah payah, ia tentu saja mengingat pemuda itu. Kim Namjoon si jenius, Kim Namjoon ketua Osis, Kim Namjoon ketua klub baseball, dan sebutan-sebutan lain yang melekat pada diri pemuda itupun Seulgi masih ingat. Kenyataan bahwa dulu ia hampir saja bergabung dengan para siswi perempuan yang mengagumi pemuda itupun benar-benar membuatnya tengsin. "Bukan. Kau mungkin salah orang"
Namjoon menggeleng pelan, ia ingat dengan jelas mata tajam gadis itu. "Aku tidak mungkin salah orang. Aku malu mengakui ini, tapi dulu aku adalah penggemarmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention || Seulmin
FanfictionA [ Kang Seulgi × Park Jimin] story. Bagi Seulgi, berlari adalah sebagian dari masa kecilnya, hidupnya. Ia suka ketika dentuman keras suara senapan untuk memulai pertandingan terdengar. Ia suka ketika kaki-kaki kecilnya perpacu di lintasan. Dan yan...