Burung-burung berkicauan di halaman koridor sekolah ini, aku terdiam di tengah-tengah siswa siswi yang sedang berlalu lalang ke tujuannya masing-masing. Hentakan kakiku mengikuti irama lagu favourite yang sedang aku dengarkan sekarang. Mataku melihat kesana kemari tanpa tujuan, hanya ingin melihat keadaan saja. Siapa tahu ada hal lucu yang bisa aku tertawakan?
Aku berjalan ke arah lokerku, berniat ingin mengambil buku pelajaran hari ini. Lokerku dekat sekali dengan loker sahabatku selama sekolah disini, namanya Keera Mathewson dan Anna Henley. Namaku sendiri adalah Cassandra Macht. Kami bertiga terkenal di sekolah ini karena kami perempuan terjahil, genius, dan freak out.
Aku masih mempunyai kakak kelas disini, ya aku belum sepenuhnya menjadi senior. Seperti halnya sekolah lain, di sekolahku juga ada kakak kelas yang famous. Semacam gangsta gitu. Mereka terkenal dengan kepintarannya, kejahilan, dan yang pasti ketampanannya. Sejujurnya aku membenci salah satu diantara mereka, tetapi aku juga tidak bisa menghilangkan "rasa itu".
Aku berjalan menuju kelasku, jam pertama adalah biologi. Sialnya, aku harus melewati lab. Bahasa. Kenapa sial? Karena aku tahu itu adalah jam pertama para kakak kelas famous yang tengil nan tampan itu. Sebut saja The Boys, well itu memang panggilan mereka.
Aku melihat Anna di depan kelas lab. Bahasa. Aku langsung menghampirinya, berlari sambil sedikit melompat dan bernyanyi. Entah mengapa pagi ini aku semangat sekali.
"PAGI ANNA!!" aku berteriak tepat di samping Anna, dan aku tahu pasti itu menyakitkan telinganya.
"Pagi Cass! Semangat sekali kau pagi ini?" aku hanya tersenyum pada Anna dan menarik lengannya, mengajak untuk masuk
ke kelas biologi. Saat kakiku baru maju satu langkah, jantungku tiba-tiba saja berdetak tidak beraturan. Tanganku mendingin, keningku berkeringat. Bagaimana tidak? Aku hampir saja menabrak seorang Niall James Horan. Satu dari lima anggota The Boys, lebih tepatnya satu dari lima yang aku benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Know It All [n.h]
Fanfiction"perasaan itu egois, bahkan kau rela mengorbankan masa depan cerahmu hanya demi rasa cinta itu."