Part 1: Kedatangan Tamu VVIP (1)

36.7K 1.6K 6
                                    

London

Laki-laki paruh baya itu sarapan pagi dengan tenang sambil melirik putranya. Meskipun makannya tetap tenang, tapi sebenarnya hati laki-laki itu sedang resah.

“Papi mau kamu yang mengurus bisnis kita di Indonesia, Ken” ujar papi Kenrick sembari mengunyah makanannya.

Kenrick hanya diam saja tidak menanggapi ucapan papinya. Laki-laki berparas tampan itu lebih suka mengurus bisnis papinya yang ada di London karena sudah lama dia tidak menginjakkan kakinya di Indonesia. Ketika papinya pulang ke Indonesia menengok kakeknya, dia justru lebih suka di rumah, tapi papinya memaksa Ken untuk ikut. Kenrick terakhir kali ke Indonesia sekitar tiga tahun yang lalu.

“Kenrick!! Kamu dengar nggak apa yang Papi bilang??” ujar maminya.

“Papi mau kamu melihat perusahaan papi di sana. Ada laporan kalau perusahaan di sana mengalami masalah keuangan. Papi mau kamu mengauditnya” sambung Mami Kenrick.

“Oke, kalau hanya untuk mengauditnya, tapi jangan minta lebih dari itu” akhirnya Ken buka suara.

Papanya tahu kalau Ken paling tidak betah di Indonesia berbeda dengan adiknya, Evelyn, dia paling suka bertualang ke Indonesia. Tujuan liburan sekolah Evelyn pastilah ke rumah kakeknya di puncak. Berbagai destinasi wisata akan dia kunjungi terutama tempat-tempat yang unik dan jarang dikunjungi orang.

***

Indonesia

“Hei, karyawan baru!!!. Jangan lelet, dong” teriak Alvin, Supervisor room attendant.

Aisha berlari cepat karena pagi ini ada apel pagi untuk karyawan Housekeeping Departement Hotel Flamboyan.
Seperti biasa semua room attendant akan mendapatkan pengarahan dari Executive Housekeeper atau  manager. Aisha baru satu tahun bekerja di hotel mewah itu. Dia sangat beruntung bisa diterima bekerja di sana.

“Iih, Pak Alvin galak banget ya, Cha” bisik Nisa temannya sesama room attendant.

Aisha hanya mengangguk mengiyakan. Dia takut kena tegur lagi oleh supervisornya itu. Pak Alvin orangnya tegas dan satu lagi dia memiliki wajah yang tampan. Banyak gadis room attendant yang diam-diam jatuh hati dengan pria lajang itu.

“Pelit banget sih Pak Alvin senyum, kalau senyum pasti lebih ganteng lagi” bisik Nisa cekikikan sambil menutup mulutnya.

“Ssst, udah, Nis. Nanti kita ditegur lagi sama pak manager” balas Aisha berbisik.

Mereka semua dikumpulkan karena hotel mereka akan kedatangan tamu terhormat yang merupakan salah satu anak  pemegang saham terbesar dari Hotel Flamboyan.
Dengar-dengar, anak pemegang saham itu orangnya dingin, tidak banyak bicara, orangnya pembersih dan satu lagi super tampan.

“Kamar VVIP yang akan ditempati tamu kita ini harus benar-benar bersih. Saya tidak mau nanti mendapatkan complain darinya” ingat pak Rendy sebagai manager housekeeping.
Mereka semua mendengarkan instruksinya agar tidak terjadi kesalahan. Bisa bahaya kalau anak pemegang saham hotel ini komplain.

Tbc

My Beloved Room Attendant (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang