Akhirnya tamu yang sudah ditunggu-tunggu datang juga. Para manager hotel menyambut tamu terhormat mereka dengan ramah.“Selamat datang di Indonesia, Pak Kenrick” sambut Pak Wisnu, General Manager Flamboyan mengulurkan tangannya sambil tersenyum
“Terima kasih” Kenrick menyambut uluran tangan Wisnu dengan senyuman iritnya.
“Saya ada urusan di sini, bisa nanti siapkan ruangan khusus karena saya tidak mau terganggu” lanjut Ken datar.
“Tentu saja, kamar VVIP untuk Pak Ken sudah kami siapkan” ujar Wisnu mengiringi langkah Ken.
“Pak Ken ingin istirahat. Bisa anda tunjukkan di mana kamarnya?” tanya Adji, asisten Ken.
“Oh, Baiklah. Alvin, tolong antar Pak Ken ke kamarnya sekarang” perintah Wisnu kepada Alvin.
“Iya, Pak. Mari Pak Ken saya antar” ajak Alvin.
Ken dan Adji berjalan mengiringi Alvin. Kamar VVIP untuk ditempati Ken yang berada di luar gedung utama hotel. Bangunan couple yang terpisah dari hotel itu tepat berada di belakang hotel yang dipisahkan oleh taman dan jalan setapak yang dikelilingi rerumputan.
“Silahkan beristirahat, Pak Ken. Nanti ada room attendant yang akan mengurusi kamar Pak Ken. Kalau ada yang diperlukan, silahkan Bapak menghubungi saya” ujar Alvin ramah.
“Terima kasih” sahut Ken datar.
Alvin meninggalkan mereka berdua di kamar itu. Kamar VVIP biasa ditempati oleh tamu kehormatan, salah satunya para pemegang saham. Ruangan itu tidak hanya berupa kamar tapi lebih mirip seperti rumah. Ada kamar utama, ruang tamu, ruang tengah dan dapur.
“Ok, Ken. Aku mau ke kamarku juga. Mau istirahat, nih. Capek banget” ujar Adji. Karena kamarnya terpisah dengan kamar Ken.
“Kenapa kamu nggak di sini saja, Dji. Kamu bisa tidur disofa” tawar Ken.
“Enakan kamu, badanku bisa sakit semua tau nggak. Mumpung gratis tidur di hotel mewah, aku mau tidur sendiri” Adji meninggalkan ruangan Ken sambil tertawa.
***
Keesokan harinya.
“Apa!! Ganti lagi!" teriak Nisa tidak percaya.
“Kenapa, Nis?” tanya Aisha kepo.
“Itu, Cha, tamu VVIP kita, bertingkah banget, deh. Room attendant yang bertugas di kamarnya udah ganti lagi. Katanya nggak bersihlah, ceroboh dan masih banyak lagi keluhan darinya. Belagu banget, sih, jadi orang kaya" omel Nisa.
“Nisa, sekarang kamu yang menggantikan Meli ke ruang VVIP” panggil Alvin.
“Saya, Pak?” tanya Nisa tidak percaya. Dia sudah ketakutan saja harus menghadapi tamu VVIP tersebut.
“Iya, kamu!! Siapa lagi. Huh, semuanya nggak ada yang becus” gerutu Alvin sambil melirik Aisha.
Sementara yang dilirik langsung menunduk. Semua rekan kerjanya sudah berpengalaman saja masih dibilang tidak becus apalagi dirinya yang bekerja baru satu tahun. Nisa sudah dua tahun bekerja, dia bisa langsung akrab dengan Nisa karena gadis itu ramah dan mau berbagi pengalaman dengannya. Tidak seperti seniornya yang lain pelit berbagi ilmu dan pengalaman.
Aisha seperti biasa menjalankan aktivitasnya sebagai room attendant. Minggu ini dia mendapatkan shift pagi sama seperti Nisa, jadi dia punya teman pulang bareng kalau kemalaman.“Ya, ampun, Cha, kalau kamu melihat Pak Ken, si tamu VVIP itu tampan banget” celetuk Nisa.
Aisha hanya tersenyum kecil melihat temannya itu. Dari segi fisik Kenrick sangatlah tampan, badannya tinggi atletis, berkulit putih bersih, bermata biru dan tatapannya tajam jika beradu pandang. Banyak gadis yang tergila-gila dengannya tapi dengan sikapnya yang dingin membuat para gadis itu menciut.
“Tapi ... sayang” ujar Nisa tak bersemangat.
“Kenapa?” tanya Aisha penasaran.
“Aku nggak bisa melihat ketampanannya lagi” Nisa tampak sedih dan matanya berkaca-kaca.
“Lho ...” Aisha melonggo.
“Aku diusirnya gara-gara kamar yang ku bersihkan masih berdebu. Huh, cerewet sekali dan wajahnya itu dingin sekali seperti balok es” sungut Nisa.
“Masa, sih” Aisha cekikikan mendengarkan cerita Nisa.
“Kamu nggak percaya? Lihat saja sendiri kalau kamu dapat giliran ke sana. Sudah dipastikan aku bakal diganti. Hiks” ujar Nisa sedih.
“Udah, nggak perlu sedih gitu, dong” Aisha menepuk pundak Nisa memberi semangat.
“Gimana nggak semangat coba. Dalam sehari tuh orang bisa ganti 6 room attendant. Sekarang giliran siapa lagi coba” sungut Nisa.
Aisha hanya geleng-geleng kepala, baru kali ini mereka punya tamu super cerewet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Room Attendant (Complete)
Ficción GeneralSiapa yang tidak bangga bekerja di hotel mewah walaupun hanya sebagai room attendant. Aisha, salah satunya yang beruntung bekerja disana. Aisha harus menghadapi tamu VVIP, Kenrick, seorang laki-laki tampan yang dingin dan perfectsionis salah satu pe...