Satu tahun kemudian
Aisha dan Ken kini menetap di Indonesia. Ken mengurus perusahaan papinya yang ada di Indonesia. Namun kadang sekali-sekali dia terbang ke London itu pun mengajak Aisha karena Ken tidak bisa jauh dari istrinya itu.
Aisha tidak lagi bekerja di hotel Flamboyan, istri pemilik saham ngapain kerja lagi. Hehehe. Jadi tugas Aisha melayani keperluan suaminya, kalau di kantor sebagai asisten pribadinya.
"Honey, dasiku di mana?" teriak Ken.
"Masya Allah! Di dalam lemari di tempat biasa, Kak" sahut Aisha geleng kepala. Aisha merasa tidak enak jika dia memanggil nama saja menyapa suaminya. Bagi Ken di negaranya mungkin tidak asing lagi saling menyapa dengan panggilan nama, tapi di negara Aisha jika usia lebih tua harus di sapa Mas, Abang, atau Kakak.
Semua keperluan Ken, Aisha yang mengurus sehingga Ken sudah terbiasa dan terima beres saja. Aisha membuka lemari pakaian yang besar dan panjang yang berisi pakaian dia dan Ken. Aisha mengambil dasi berwarna navy senada dengan kemeja yang dikenakan Ken.
"Ini ..." Aisha mengulurkan dasi kepada Ken.
"Pasangkan, ya" tatap Ken.
Aisha tersenyum geli. Kenapa suaminya ini mendadak jadi manja. Aisha pun dengan telaten memasangkan dasi Ken. Ken tak henti-hentinya menatap Aisha yang sedang memasangkan dasinya. Sesekali Aisha pun melirik Ken.
"Kenapa ngeliatin begitu?" tanya Aisha mengulum senyum.
Sudah satu tahun usia pernikahannya namun Aisha selalu saja merasa berdebar jika ditatap tajam oleh Ken.
"Rasanya ingin aku bawa kamu ke kantor, agar aku bisa terus memandang wajah istriku yang cantik ini" jawab Ken.
Aisha memanyunkan bibirnya. "Pagi-pagi udah menggombal"
Aisha selesai memasangkan dasi, namun Ken menarik pinggangnya sebuah morning kiss didaratkan Ken ke bibir Aisha.
"Udah!! Pergi sana" ucap Aisha malu.
Ken pun tersenyum geli melihat wajah Aisha yang tersipu malu. Mereka bukanlah pengantin baru lagi tapi entah kenapa Aisha masih saja malu-malu menggemaskan di mata Ken. Mungkin karena usia mereka yang terpaut cukup jauh.
"Honey, Adji akan berkunjung ke sini. Kamu siapkan, ya. Nanti aku yang akan menjemputnya ke bandara. Dia akan menginap beberapa hari di rumah kita" ujar Ken memberitahu sembari memasang kaos kakinya.
"Dalam rangka apa dia ke sini?" tanya Aisha heran.
Memang sudah lama dia tidak berjumpa dengan Adji, laki-laki yang kadar ketampanannya masih di bawah Ken. Ehem.
"Refreshing sekalian cari jodoh" jawab Ken terkekeh.
Aisha tersenyum kecil. Laki-laki seperti suaminya dan Adji tidak sulit mencari istri karena mereka memiliki segalanya. Wajah yang rupawan dan hidup yang mapan.
"Oh, begitu. Baiklah, nanti aku dan Arum akan mempersiapkan jamuan untuk Kak Adji" ujar Aisha sambil mencium punggung tangan Ken karena hendak berangkat ke kantor.
Arum, adik Aisha melanjutkan kuliah yang dibiayai oleh Ken, itu pun Ken yang memaksa agar Arum tinggal bersama mereka untuk menemani Aisha.
"Ehem, Mba" panggil Arum. Aisha menoleh ke sumber suara.
"Kak Ken udah pergi, ya?" tanya Arum.
"Iya, kenapa?"
"Aku kesiangan, coba lebih pagi bisa nebeng Kak Ken saja" ujar Arum menepuk jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Room Attendant (Complete)
Ficção GeralSiapa yang tidak bangga bekerja di hotel mewah walaupun hanya sebagai room attendant. Aisha, salah satunya yang beruntung bekerja disana. Aisha harus menghadapi tamu VVIP, Kenrick, seorang laki-laki tampan yang dingin dan perfectsionis salah satu pe...