Aisha menggeliat di tempat tidurnya. Dia melihat alarm di ponselnya telah berbunyi sejam yang lalu. Selesai sholat subuh, dia memasang alarm lagi karena sudah dipastikan gadis itu akan tertidur kembali. Tak lama ponselnya berbunyi lagi, tapi sepertinya bukan nada alarm lagi yang berbunyi.“Siapa lagi?. Pagi-pagi begini sudah menelpon, menganggu orang saja” gerutu Aisha malas sambil meraih ponselnya.
“Ya, Tuhan. Pak Alvin!!” jerit Aisha terkejut.
Matanya melebar ketika melihat nama supervisornya muncul di layar ponselnya.
“Assalamualaikum” sapa Aisha.
“Aisha, cepat kamu ke hotel sekarang. Hari ini kamu shift pagi di kamar VVIP” ujar Alvin tanpa menjawab salam dari Aisha.
Aisha mendengus kesal dengan atasannya yang satu ini. Wajahnya boleh tampan, tapi nggak mau menjawab salam dari orang. Padahal menjawab salam itu hukumnya wajib sedangkan mengucapkan salam hukumnya sunnah.
“Tapi Pak, saya sudah tukaran shift dengan Mba Lany” jelas Aisha. Dia hari ini tidak ada jadwal shift pagi.
“Lany sudah tukaran dengan yang lain, bukan kamu. Karena selama Pak Ken berada di hotel kita, kamu yang harus bertanggung jawab untuk membersihkan ruangannya” ujar Alvin memberi perintah. Mulut Aisha menganga mendengarkan perintah dari Alvin.
Dia benar-benar kaget. Bagaimana bisa? Itu artinya dia setiap hari akan bertemu dengan si balok es itu.
“Aisha!!. Kamu dengar tidak!!!” teriak Alvin. “Saya tidak mau kamu sampai datang terlambat dan saya akan mendapat complain lagi dari Pak Ken. Dia adalah tamu istimewa di hotel kita” ingat Alvin.
“Iya, Pak” Aisha menjawab dengan suara tidak bersemangat.
Aisha kemudian bergegas membersihkan diri. Setelah sarapan, dia langsung meluncur ke hotel dengan motor maticnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Aisha langsung berlari ke belakang hotel menuju ke rumah couple mewah yang ditempati oleh Kenrick dan Adji, asistennya.
“Apa aku harus menyiapkan sarapan pagi lagi untuknya?” dengus Aisha sambil berjalan.
Tiba di depan rumah, dia mengetuk pintu. Tak lama kemudian terdengar dari dalam suara Ken yang menyuruhnya masuk.
Aisha lalu masuk ke dalam. Dia melihat ada dua orang laki-laki sedang berada di ruang tengah. Ken dan Adji, asistennya. Mereka berdua pun menatap kedatangan Aisha. Aisha yang ditatap oleh kedua laki-laki tampan itu menjadi kikuk.“Maaf. Apa Pak Ken sudah sarapan?” tanya Aisha ramah.
Laki-laki yang ditanya itu hanya menyilangkan kedua tangannya di dada. Aisha pun menjadi bingung sendiri. Apa laki-laki itu marah karena dia datang terlambat, hanya 5 menit saja.
“Kok, yang ditanya hanya Pak Ken saja. Saya nggak ditanya, nih?” goda Adji sambik melirik Ken.
Adji tahu dari tatapan mata Ken kalau sahabatnya itu telah menaruh hati dengan Aisha, si gadis room attendant.
“Bapak?” Aisha melihat ke arah Adji. Dia tidak tahu siapa nama laki-laki itu.
“Saya Adji, asisten Ken” kata Adji tersenyum mengenalkan dirinya. Aisha tersenyum mengerti.
“Oh ... Apa Pak Adji sudah sarapan?” tanya Aisha.
“Sudah, saya tidak mau melewatkan sarapan pagi yang enak di resto hotel ini. Berbeda dengan pria yang satu ini” tunjuk Adji ke arah Ken.
Ken mendelik ke arah Adji.
Aisha tersenyum kecil. "Kenapa memangnya dengan tuan balok es itu?" pikir Aisha heran.“Sudah sana!!. Kamu bersihkan kamarku” perintah Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Room Attendant (Complete)
Ficção GeralSiapa yang tidak bangga bekerja di hotel mewah walaupun hanya sebagai room attendant. Aisha, salah satunya yang beruntung bekerja disana. Aisha harus menghadapi tamu VVIP, Kenrick, seorang laki-laki tampan yang dingin dan perfectsionis salah satu pe...