ㅡ 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐝𝐞𝐥𝐚𝐩𝐚𝐧 ༄

545 91 6
                                    

Dahyun POV

Pukul 13.00, bel sekolah telah berbunyi sekitar setengah jam yang lalu. Seisi kelas hanya tinggal terisi beberapa siswa-siswi lainnya. Hanya saja entah kenapa Dahyun masih berdiam diri di tempatnya sejak bel berbunyi. Tidak bergerak apa lagi beranjak.


Hatinya sedang di rundung gejolak ke kekhawatiran. Apakah dia harus menemui gadis itu atau tidak? Dia terus menimbang baik buruk apa yang akan terjadi.

Jujur saja Dahyun tidak familiar dengan wajah gadis berwajah lucu itu. Malahan ia baru bertemu dengan gadis tersebut.

Sinbi yang setia menunggu Dahyun sedang asik dengan boyband kesayangannya. Dia terlihat tertawa, tersenyum dan kadang marah-marah sendiri.

Dahyun akhirnya memutuskan untuk menemui gadis tersebut, entah apa yang akan terjadi, hanya saja Dahyun tidak takut dengan gadis itu.

Sinbi yang melihat pergerakan dari Dahyun, mulai mengikuti Dahyun dengan ponsel yang tak lepas dari tangannya. Mereka berjalan dalam senyap. Tanpa ada percakapan, hanya berjalan dengan perasaan yang tak tahu lagi bagaimana rasanya.

Namun bagi Dahyun ini bukan pernyataan benar atau salah. Ini tentang keberaniandan penjelasan. Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit, Dahyun dan Sinbi telah sampai di lapangan sekolah yang tadi di tunjuk gadis misterius itu.

Sinbi berada di sampingnya dengan raut wajah yang sedikit khawatir. Saat Dahyun baru akan berbalik arah untuk melihat sekitar, tiba-tiba sebuah telur mendarat dengan tepat di atas kepalanya.

Sinbi yang melihatnya terlihat terkejut, dan berusaha menolong Dahyun, namun sayang seseorang dengan cepat memegang kedua tangannya. Sinbi memberontak dengan sekuat tenaga. Namun, semakin ia memberontak semakin kuat juga cengkraman yang diberikan.


Gadis berwajah lucu itu terlihat tertawa bahagia, karena ini lapangan di belakang sekolah yang sangat jarang sekali digunakan. Meminta tolong pun rasanya sangat percuma.

Dahyun menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Yang ada di pikirannya hanya, siapa gadis ini?

Gadis itu memegang dagu Dahyun dan menariknya agar mendekati wajahnya. Dengan senyuman mengejek, ia menaburkan satu kantung tepung tepat di wajah Dahyun.

Dahyun memejamkan matanya, dan sedikit terbatuk. Tawa lepas kembali terlihat dari wajah gadis itu. Dahyun berusaha melihat name tag yang berada pada baju gadis tersebut,

'Jung Eunha' Batinnya.

Gadis yang diketahui bernama Eunha itu mencengkram kuat pipi Dahyun, hingga membuat Dahyun sedikit meringis. Eunha tersenyum licik dan membuang muka Dahyun dengan kasar hingga membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan.


Sinbi hanya bisa menatap Dahyun dengan perihatin, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Eunga mendekati Dahyun, dan mendorong tubuh Dahyun ke pojokan. Saat posisi Dahyun berada pada posisi duduk, Eunha mendekatinya dan memberikan sebuah kertas.

"Baca ya cewek cacat. Gue pacarnya Jungkook, gausah lo deket-deket sama dia. Sekali gue liat lo deket sama dia, gue abisin lo. Dasar bisu!"

Setelah memberikan surat itu, Eunha kembali menarik dagu Dahyun agar menatap ke arah wajahnya. Ia tersenyum licik dan kembali menaburkan sedikit tepung dan memecahkan telur di atas kepala Dahyun. Eunha yang melihatnya, tertawa lepas. Namun, tawanya seketika terhenti saat seseorang memanggil namanya,

"Eunha!" Ia melepaskan cengkeramannya pada Dahyun dan menoleh.


"Jungkook?" Ucapnya terkejut.

𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 - 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐕𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝐉𝐉𝐊✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang