ㅡ 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐥𝐢𝐦𝐚𝐛𝐞𝐥𝐚𝐬 ༄

801 90 16
                                    

Dahyun menatap nanar ke arah cermin. Terlihat wajahnya yang begitu payah. Rambut acak-acakan, dan mata bengkak habis menangis. Tapi, di balik semua itu, hatinya lebih kacau lagi.

Walaupun dia tau Jungkook akan melakukan hal yang di luar ekspektasi nya. Tapi, mengingat kejadian semalam tetap saja rasanya menyakitkan. Apa lagi setelah Jungkook melakukannya dengan Dahyun semalam.

Seketika tangis Dahyun kembali pecah. Bukan, bukan karena Jungkook. Tapi, karena dirinya yang bodoh. Dirinya yang tak mampu menahan air mata bahkan untuk cowo brengsek seperti Jungkook.

"Aku ga boleh nangis lagi" ucapnya dalam hati

Setelah mengucapkan kata-kata itu, untuk memotivasi dirinya. Dahyun pun bergegas untuk bersiap berangkat ke sekolah.




Di kelas, Dahyun tidak melihat keberadaan Jungkook. Mungkin dia masih dalam perjalanan. Dahyun berusaha mengenyahkan pikiran negatif itu dari kepalanya.

Hingga, seseorang menepuk pundak nya. Dahyun menoleh ke arah sumber tepukan itu. Terlihat seorang gadis cantik, yang tengah tersenyum ke arahnya. Siapa lagi kalo bukan Mina.

"Kamu sedang apa?" Ucap Mina dalam bahasa isyarat

Dahyun menatapnya sebentar, lalu menggeleng lemah. Entahlah, Dahyun tidak punya tenaga hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan Mina.

Mina mengelus tangan Dahyun dengan lembut. Dahyun menatapnya lalu tersenyum. Hingga gerakan itu terhenti karena seseorang menghampiri mereka berdua.

Dia memberikan 2 bungkus roti "ini buat kalian" ucapnya

"Terimakasih RM" ucap Mina seraya mengambil roti tersebut.

"Tidak masalah. Ada apa dengan Dahyun?" Tanya RM

Mina mengangkat bahunya, tanda tidak tahu.

"Apa mungkin karena Jungkook?"

"Aku tidak tau RM. Jangan berburuk sangka kepada orang lain" ucap Mina

"Yasudah, habiskan rotinya. Aku tau kamu belum sarapan"

Mina mengangguk semangat "Terima kasih RM" ucapnya lembut

RM mengangguk dan meninggalkan mereka berdua.

Dahyun tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, dan hanya bisa menerka-nerka lewat gerakan bibir mereka. Mina memberikan sebungkus roti untuk Dahyun.

"Dimakan, dari RM" ucapnya dalam bahasa isyarat

Dahyun mengangguk, dan mengambil roti tersebut.



Jam pelajaran hampir saja di mulai, tapi Dahyun masih belum melihat keberadaan Jungkook. Dahyun mulai sedikit gelisah. Etahlah, tapi perasaan ini muncul begitu saja.

Ketika semua murid sedang bersiap-siap untuk belajar, terlihat Jungkook memasuki kelas dan langsung menuju mejanya dengan seorang gadis. Gadis itu mengikuti Jungkook dari belakang.

"Lo bisa pindah kursi ga?" Pinta gadis itu kepada RM

"Ngapain? Ini kursi gue" jawab RM tegas

"Ngapain?" Gadis itu tertawa mengejek

"Ya Karena gue mau duduk di sini sama Jungkook"

"Meja Lo kan sama Dahyun di sana, Yeji!" Ucap RM seraya menunjuk kursi Dahyun.

"Heh! Lo pikir aja ya? Siapa juga yang mau duduk sama orang ke dia? Ga bisa ngomong ga bisa denger! Ga semudah itu ya!" Jawabnya

Karena RM malas berdebat, akhirnya dia pun mengalah dan memilih duduk di bangku Dahyun. Dahyun yang sedari tadi melamun pun sedikit terkejut, karena RM kini berada di samping nya.

"Gue pindah ke sini. Daripada Lo nanti di jahatin Yeji" tulisnya dalam selembar kertas

Dahyun mengangguk dan tersenyum. Di balik semua senyum itu. Tanpa sadar ada sesosok mata yang sedang mengawasi mereka berdua.

"Kenapa sih RM harus duduk sama Dahyun?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 - 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐕𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝐉𝐉𝐊✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang