ㅡ 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚𝐛𝐞𝐥𝐚𝐬 ༄

622 94 5
                                    

Namjoon mengantar Dahyun hingga sampai ke rumahnya. Selama perjalanan mereka membisu, bukan karena Dahyun yang memang tidak bisa berbicara. Tapi karena tatapan yang kosong di antara keduanya, membuat semuanya terasa tak bersuara.

Dahyun masih terlihat shock akan kejadian yang baru saja terjadi. Sedangkan Namjoon juga tidak berusaha membuat nya lebih baik, karena dia rasa itu bukan urusannya.

Sebelum hendak sampai tepat di depan rumah Dahyun, Namjoon melihat sebuah mobil yang tak asing baginya.

"Mobil Jungkook", batinnya.

Tanpa ingin di ketahui siapapun, Namjoon akhirnya menurunkan Dahyun sedikit jauh dari rumahnya. Tanpa rasa bersalah Namjoon turun dari mobil dan membuka kan pintu untuk Dahyun.

Dahyun menatap Namjoon sekilas, dan langsung turun dari mobil. Dahyun membungkuk kan badannya sebagai tanda terima kasih, dan berlalu meninggalkan Namjoon yang juga sudah pergi.

Dahyun berjalan dengan lunglai, bukan karena sekolah yang terlalu berat hari ini. Tapi, karena kejadian-kejadian yang terjadi di luar ekspektasi nya.

Dahyun perlahan memasuki rumahnya yang kini terlihat ramai. Mungkin tamu Eomma, pikirnya.

Tiba-tiba seseorang memeluk Dahyun dengan begitu hangat. Dahyun sedikit terkejut, namun dia membalas pelukannya karena merasa tidak enak.

Seorang wanita yang cukul dia kenal. Dahyun melepaskan pelukannya. Dilihatnya wajah yang kini tak asing.

"Jungkook eomma sedang apa disini?" batin Dahyun.

Eomma Jungkook menarik Dahyun agar duduk di sampingnya. Dahyun masih belum mengerti atas situasi yang kini terjadi. Terlebih ada Eomma-nya Jungkook di sini.

Namun Dahyun mencoba untuk berfikir positif dan tidak berfikir yang macam-macam. Sudah cukup hari ini dia di kejutkan dengan sesuatu yang amat membuat hatinya lelah. Jangan lagi di tambah ini.

Selang 5 menit, Eomma Dahyun membawa nampan dengan isi dua cangkir air teh hangat dan juga cemilan di atasnya. Eomma terlihat tersenyum lebar, senyum yang sudah beberapa lama ini menghiasi wajahnya yang cantik.

Setelah Eomma meletakkan semuanya, Eomma mengambil posisi duduk menghadap pada Eomma Jungkook, dan juga Dahyun. Eomma memulai percakapan ringan, percakapan yang tentu saja tak bisa Dahyun dengar dengan jelas. Dahyun diam, tak tahu harus berbuat apa.

Sebuah tangan mengelus lembut tangan Dahyun. Dahyun menoleh, dan terlihat wajah bahagia terukir di wajah Eomma Jungkook. Dahyun memalingkan wajahnya ke arah Eomma-nya. Tak mengerti apa yang terjadi. Eomma-nya perlahan menjelaskan apa tujuan Eomma Jungkook datang ke rumah.

"Dahyun, pasti kamu sudah tahu bukan soal perjodohan ini?" Tanya Eomma Jungkook

Dahyun mengangguk.

"Nah karena itu, kami ingin agar kamu dan Jungkook saling mengenal satu sama lainnya" tuturnya lagi.

Dahyun terlihat kebingungan.
Dengan sangat hati-hati Eomma Dahyun menjelaskan kepadanya.

"Nak, semakin hari Eomma semakin tua. Eomma tidak tahu sampai kapan Eomma hidup di dunia ini. Eomma ingin melihat kamu bersama orang yang tepat"
Eomma Dahyun menghela napas.

"Maka dari itu, kami ingin kalian tinggal bersama di apartemen yang sudah di sediakan keluarga Jungkook, agar saat pernikahan kalian nanti kalian sudah bisa beradaptasi" ucap Eomma Dahyun kemudian.

Bagai di sambar petir di siang bolong, Dahyun hanya bisa menatap Eomma-nya dengan tatapan kosong. Tak percaya apa yang kini Ibunya tuturkan.

"Dan kamu harus sudah bersiap. Karena dua hari lagi kamu akan mulai menetap di sana" ucap Eomma Jungkook.

"Ya Tuhan, aku harus bagaimana? Jungkook melihat ku saja sudah tak suka, apa lagi tinggal bersamanya? Rasanya tidak mungkin. Bagaimana ini?"

𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 - 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐕𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝐉𝐉𝐊✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang