ㅡ 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧 ༄

595 106 20
                                    

Eunha tersenyum ke arah Jungkook lalu memeluknya, "Hai sayang apa kabar?" Bisiknya di telinga Jungkook.

Jungkook membalas pelukan Eunha dengan hangat. Seperti sepasang anak dan ibu yang baru kembali bertemu. Jungkook memeluk Eunha dengan sangat erat, begitu pula sebaliknya. Rasa rindu yang telah lama ia pendam kini bisa kembali diluapkan.

Mereka melepaskan pelukan. Dan kembali melihat ke arah Dahyun yang kini tengah menunduk dalam. Eunga menatap Jungkook, "Kamu kenal cewek ini?"

Jungkook hanya diam

"Well, kayanya kamu gak mau bilang." ucapnya sembari mendekati Dahyun. Eunha mengangkat dagu Dahyun agar kembali menatap wajahnya.

"Lo kenal dia?" Tanya Eunha sambil menunjuk ke arah Jungkook, Dahyun hanya diam.

Walau sebenarnya Eunha tahu Dahyun tak mungkin mengerti apa yang ia ucapkan. Namun sikap diam dari Jungkook membuat Eunha geram. Ia kembali mencengkram dagu Dahyun, dan membuatnya sedikit meringis.

Sinbi dan juga Mingyu hanya bisa menatapnya dengan wajah pasrah. Karena melawan Eunha sama saja membuat dirinya masuk dalam masalah.

Jungkook maju mendekati Eunha,
"Diem disitu!" Teriak Eunha.

Namun Jungkook tetap mendekatinya,

"Diem Jungkook!" Teriaknya lagi.

Jungkook maju dan tidak menghiraukan Eunha, "Aku bilang diem Jungkook!"

Kini amarah Eunga sudah tidak bisa lagi di pendam. Amarahnya sudah berada dalam tingkat yang paling tinggi. Dia melepaskan cengkramannya dengan kasar. Dahyun hanya bisa menunduk dalam diam. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain berusaha menahan tangis.

Jarak Jungkook dan Eunha hanya tinggal satu langkah. Jungkook menatap Eunha yang kini sudah dipenuhi oleh amarah. Terlihat emosi yang meluap dari wajah Eunha. Jungkook mendekatinya dan kembali memeluk Eunha.

"Maaf sayang." bisiknya,
Eunha hanya diam, tidak membalas pelukannya. Jungkook memeluknya erat, dan kini mengelus lembut rambutnya.

"Aku gak kenal cewek bisu itu. . Bukan aku, dan kamu harus percaya itu" ucapnya lagi.

Yeji berusaha melepaskan pelukan, namun semakin berusaha dilepaskan Jungkook semakin memeluknya erat.

"Okay, sekarang aku percaya" akhirnya Yeji bersuara.
Jungkook tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia di wajahnya. Dia melepaskan pelukan. Dan menatap Yeji dengan senyum bahagia

"Terima kasih." ucap Jungkook.
"Ya, tapi aku belum sepenuhnya percaya. Sebelum kamu melakukan sesuatu untuk ku" ujar Yeji.

"Apa saja asal kamu percaya" ucap Jungkook mantap.
"Baiklah". Yeji mengeluarkan sesuatu dari saku rok nya. Dan memberikannya ke Jungkook.

"Ini apa?" Tanya Jungkook
"Buka aja, nanti juga kamu tahu" ucap Yeji.

Jungkook membuka isi plastik yang tadi di berikan Yeji.
Dia mengeluarkan isinya "Telur? Untuk apa?" tanya Jungkook heran.

"Ya untuk di taruh di atas kepala dia seperti ini" ucap Yeji dan kembali memecahkan telur di atas kepala Dahyun.

Dahyun hanya diam, dan kini dia tidak bisa menahan tangisnya. Entah kenapa dada nya terasa sesak sekali.

"Ayo coba!" perintah Yeji
"Tapi Yeji, ini tidak baik" ucap Jungkook "Bisa kah kita lakukan yang lain?" Ajak Jungkook.
"Seperti?" Tanya Yeji
"Seperti ini" Jungkook melempar kan telur itu ke arah badan Dahyun.

Tangis Dahyun semakin menjadi. Bukan karena sakit akibat telur yang mengenai badannya. Bukan, kini perasaan nya terasa pilu sekali.

Dahyun tidak menyangka Jungkook akan melakukan itu. Walaupun Dahyun tahu Jungkook bukan siapa-siapa nya hanya saja hati nya terasa sakit.

Jungkook mendekati Dahyun dan mengangkat wajahnya. Kemudian Jungkook menaburkan terigu ke arah Dahyun dan tersenyum licik.

Yeji yang melihat kejadian itu pun tersenyum bahagia seraya bertepuk tangan. Itu artinya memang Jungkook sama sekali tidak mengenal siapa Dahyun.

Yeji merangkul pundak Jungkook yang sudah kembali berada di sampingnya "Okay, sekarang aku percaya" ucap Yeji senang.

Jungkook tersenyum ke arah Yeji. Namun tidak bagi Namjoon yang ada di sampingnya. Wajahnya terlihat tidak senang.

"Well, karena kamu udah bikin aku percaya. Sekarang aku maafin kamu dan kita pergi" ajak Yeji.
Jungkook mengangguk, seperti tidak terjadi apa-apa mereka meninggalkan tempat tersebut.

"Lu ikut kan Joon?" Tanya Jungkook.
"Lu duluan aja gua masih ada urusan" jawab Namjoon.
"Okay, gua tunggu." Ucap Jungkook kembali meneruskan langkahnya agar beriringan dengan Yeji.

Teman Yeji yang sedari tadi memegangi Mina pun perlahan melepaskan Mina. Mina berlari mendekati Dahyun dan membantunya untuk berdiri.

Namjoon mencoba untuk membantu Dahyun namun Mina menolak
"Kamu kenapa masih disini? Mau mecahin telor juga di kepala Dahyun?" Ucap Mina ketus.

Namun tanpa menghiraukan ucapan Mina, Namjoon berusaha mendekati Dahyun dan memeluk Dahyun. Namjoon mengelus lembut punggung Dahyun.

Dan entah kenapa tangis Dahyun semakin menjadi-jadi. Seperti ada sebuah sinyal yang terkirim bahwa

"Silahkan kamu bisa menangis sepuasnya di pelukanku"

𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 - 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐕𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝐉𝐉𝐊✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang