12

12 8 0
                                    

Noala masih bersusaha menenangkan Mala, gadis itu masih kesal. Noala menyodorkan tisu dan botol minumnya.

"Hust... Udah si, Mal. Gue bingung ni lo nggak berhenti-berhenti nangisnya"

"Orang lagi nangis disuruh berhenti! " Galak Mala, Noala hanya mengelus dadanya sabar.

"Biar lo berhenti gimana? Kasihan yang lain denger lo nangis terus"

"Kasih duit tu! " Celetuk Yaya, teman kelas mereka yang duduk dekat dengan mereka.

"Bener? " Mala mengangguk asal.

"Berapa? " Mala hendak mengambil uang di sakunya.

"300" Cuek Mala.

"Nih" Sodor Noala memberi uang dengan nominal 100000 3 lembar pada Mala, Yaya melotot tak percaya, ayolah ia siswa beasiswa nominal segitu bukan hal yang kecil baginya.

Mala dengan kesal mendorong uang itu kembali pada Noala. Yaya masih shock, ia tau Noala baik hati dan royal tapi jumlah segitu sama saja dengan uang jajannya seminggu.

"Apasih! " Kesal Mala.

"Katanya mau, biar lo berhenti nangis"

"Lo mah! Si Yaya temennya boboiboy dipercaya! " Yaya kontan melotot, Mala cuek bebek.

"Biar lo berhenti nangis"

"Terus kalo gue minta persawat, lo bakal ngasih?! "

Noala menunduk "Itu sih gue nggak punya" Mala memutar bola matanya malas.

"Tapi Reno punya! " Serunya kemudian, Mala berdecak.

"Gue mau nangis ni, beneran ini! Gue lagi pengen novel! Kalo nggak dibeliin gue nggak berhenti nangis! Buat gue nangis woi! Buat gue nangis!" Yaya maju ke depan kelas dan menjerit-jerit, Noala terkekeh

***

Reno duduk dengan tenang, masih fokus ke arah guru yang sedang menerangkan, sesekali ia mencubit Oki yang duduk dibelakangnya karena merecoki dirinya.

"Ck, diem si Ki. Kaya cacing dipotong lo ah! Gak bisa diem" Kesal Reno saat Oki mencucuk lehernya dengan bolpoin.

"Gue gabut, nggak ada yang bisa diganggu! Kalo ganggu Kaca auto di tatap dengan sejuta kerinduan! "

"Gila! " Umpat Reno.

"Renoooo, ayok cabut! " Ajaknya dengan bisikan setan.

"Gigi gue masih rapih! Nggak mau cabut gigi"

"Sini gue yang cabutin bulu idung lo!"

"Oki Rahantar" Suara tegas dari guru yang mengajar mereka membuat Oki menegak'kan tubuhnya, tegang.

"Kamu ngapain? "Tanyanya dengan sorot mengintimidasi, berjalan pelan ke arah Oki dengan tangan memegang spidol yang dan di ketuk-ketuk'kan pelan di telapak tangannya.

"Reno, dia ganggu kamu? " Tanyanya dengan mengarahkan pandangannya ke arah Reno.

Oki berkomat-kamit, semoga sifat baik Reno keluar.

"Enggak, Bu. Dia tanya soal no 2" Balas Reno santai.

"Oke, Oki jangan membuat ulah di jam saya" Peringatnya lalu kembali berbalik, mudah sekali percayadengan Reno. Wajar Reno murid pintar citra nya bagus di sekolah, anak sopandan ramah.

RENOALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang