shasa : 4

181 38 41
                                    

"Gimana gue mau sabar? orang yang gue hadapin aja modelan cacing kremi semua."
_

Terdengar suara nyaring dari ponsel yang masih tergeletak di atas meja belajar miliknya. Awalnya, gadis itu ingin mengabaikannya sebelum ia menyadari jika suara nada deringnya menandakan notif panggilan masuk.

Tanpa babibu lagi, ia langsung mengalihkan perhatian dari buku-buku dihadapan nya dan menyambar ponselnya secara kasar.

Tertera nomor tidak dikenal tepat dibagian lookscreen ponselnya.

"Halo?"

"Shasa, ya?"

"Iya. Ini siapa, ya?"

"Selain galak, lo juga kepo ya?"

"Hah? Lo siapa sih?!"

"Pokoknya jam istirahat besok lo harus nemuin gue didepan kantin. Bye, cantik!"

"Eh, halo. Lo siapa?"

-Ttutt.. Ttutt..

"Enak amat ngomongnya itu orang. Dipikir gue babunya apa?"

Shasa kembali menatap tumpukan buku dihadapan nya. Sembari mencerna kalimat yang sempat diucapkan oleh lawan bicaranya ditelepon tadi.

"Tadi teleponan sama siapa, kak?"

Shasa menoleh ke ambang pintu. Tepatnya menoleh ke arah bunda nya yang sedang bersandar diambang pintu sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Nggak tau tuh, Bun. Shasa nanya malah langsung dimatiin sama dia." Jawab Shasa sambil membuang nafasnya gusar.

"Emang tadi dia ngomong apa? Kok kamu sampe berubah mood gitu?" Tanya sang bunda yang sedang asik mengamati mimik wajah anak sulungnya itu.

"Ya aku nggak habis pikir aja, emang 'pertemuan' yang dia maksud itu apa? mana dia sok kenal banget sama aku, Bun."

Sang bunda mendekat ke arah anak sulungnya yang masih menekuk wajahnya kesal sambil menganggukkan kepalanya perlahan.

"Coba deh kamu ingetin lagi. Siapa tau lupa, kan? kamu kan Ketua OSIS yang terkenal sama kesibukannya. Sampe lupa cari cowok." ucap sang bunda sambil terkekeh.

Shasa kembali mengingat kejadian di sekolah. Tidak ada kejadian apapun yang ia ingat selama di sekolah.

Tapi jika ia mengingat kejadian baru-baru ini, apa orang yang menelponnya adalah Doyoung? No sense!

Atau mungkin Seonho? Mingyu? Bisa jadi Hyunjin?

Jadi siapa yang memintanya untuk bertemu di depan kantin?

Oh sial!

"KAK?" Sentakan Bundanya berhasil membuat Shasa tersadar dari lamunan nya.

"Apa?" Tanya Shasa dengan nada kikuk.

"Bunda nyuruh kamu tidur. Kok malah ngelamun? pusing?"

"Hah? e-eh iya. Bunda tidur duluan aja, ya. Shasa mau beresin buku dulu." Jawab Shasa sambil menata buku nya ke dalam ransel.

"Kak, kamu udah ketemu sama adik kamu, tadi pagi?"

Shasa berhenti memasukan buku ke dalam ransel nya.

Ia dibuat bingung kali ini. Haruskah ia menceritakan kepada bunda nya jika ia bertemu Athea pagi tadi seperti orang gila.

"Nggak, Bun. Shasa belum ketemu sama Athea. Emang, kenapa, Bun?"

[✔] SHASA | Yeh Shuhua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang