shasa : 5

157 34 58
                                    

Hari ini, sama seperti hari-hari sebelumnya. Shasa terlihat sangat terbebani. Bagaimana tidak? Kedua orang tuanya bertengkar karena masalah sepele. Ditambah lagi dengan adiknya, Athea yang belum pulang ke rumah sejak kemarin malam.

Memikirkan itu saja membuat Shasa pusing bukan main. And last, orang yang menelepon dirinya kemarin malam dan munculnya perasaan tak suka secara tiba-tiba kepada Doyoung dan kedua temannya. Semua masalah itu, sudah pasti membuat Shasa kurang tertarik untuk makan apapun sampai saat ini.

Entah kenapa, Shasa merasa sejak dirinya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hyunjin 3 tahun lalu, hidupnya terasa banyak melakukan kesalahan. Padahal sudah jelas, yang salah adalah Hyunjin.

Hyunjin berselingkuh langsung dihadapan Shasa. Siapapun yang berada di posisi Shasa, pasti akan mengambil keputusan yang sama. Shasa merasa bodoh ketika dirinya terlalu mempercayai lelaki berengsek seperti Hyunjin.

Karena hal itu juga, Shasa memutuskan untuk mengubah sikapnya 180°.

"WOY AWAS!!" teriak seorang lelaki dari arah lapangan.

Shasa kaget. Ia juga bingung karena suara ricuh dari arah lapangan. Tubuhnya kaku begitu saja, ketika menyadari bola yang kurang dari 3 inch siap menghantam wajahnya.

Brukk

Shasa membuka matanya, ia mendapati tubuh lelaki yang terpaku tepat dihadapan Shasa. Terbentur dinding pembatas kelas.

"L-lo, Doyoung?" ucap Shasa terbata.

Damn, Shasa tak tau jika lelaki itu adalah Doyoung.

"Lo gapapa, kan?" Tanya Doyoung dengan nada memastikan.

"Lo gimana sih, Young! Masa cuma nangkep bola segitu aja ga bisa?" Sewot Mingyu sambil berlari ke tempat dua insan itu berada. Sudah pasti ditemani si biang kerok Seonho.

Shasa yang merasa posisinya saat ini tak enak dilihat, langsung mengubah posisinya menjadi berdiri. Begitu pula dengan Doyoung yang mensejajarkan posisi tubuhnya dengan Shasa yang ada dihadapannya.

"Lo gapapa, Sha?" Tanya Mingyu khawatir.

"Sha, lo nggak kenapa-napa, kan? sorry ya, Doyoung emang beneran bego kalo soal basket." Entah ini Seonho bertanya atau memprovokasi Shasa dan Doyoung.

Doyoung sudah jelas hanya bisa pasrah memaklumi Sono yang sedang menjadi pahlawan kesiangan dihadapan Shasa yang ber-notabene sebagai gebetannya.

"Gue baik-baik aja kalo lo bisa tutup mulut, Seonho," Jawab Shasa dengan mata tajamnya.

"gue duluan." Sambung Shasa diiringi langkahnya yang mulai menjauh dari 3 sekawan yang masih berada di taman, tempat ia duduk tadi.

Doyoung bergidik ngeri, seram. Baru kali ini ia melihat wanita berwajah bak malaikat, tapi hatinya berjiwa layaknya seorang gangster.

Dengan perasaan yang berbeda, ketiga lelaki itu pun berlari kecil menuju lapangan.

Doyoung tetap terlihat santai seperti tak terjadi apapun, tentu saja karena itu bukan hal yang disengaja. Namun batinnya terus meronta untuk melakukan hal aneh, yang tentu saja tak akan Doyoung penuhi.

"Itu Shasa yang lo maksud, Ho?" Tanya Doyoung sambil men-dribble bola di tengah lapangan.

"Bukan. Shasa yang gue maksud itu micin." Jawab enteng Sono sambil mengambil alih bola.

"Pantes jiwa goblok lo semakin mendarah daging. Wong dia micin generation ternyata." Jawab Mingyu yang baru saja selesai meneguk air mineral ditangan nya.

[✔] SHASA | Yeh Shuhua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang