Sudah sepuluh menit pak Bambang menyampaikan maksudnya kepada Doyoung untuk menjadi ketua OSIS sementara menggantikan Shasa. Sudah sepuluh menit juga Shasa menahan lapar, pusing, dan haus yang sudah berasa menggelar konser ditubuhnya.
Pluk!
"Kan, Om sih! Liat nih, anak orang sampe pingsan!" Omel Doyoung saat bahunya merasa berat akibat kepala Shasa yang tiba-tiba sudah tergeletak disana.
Memang. Pak Bambang menyarankan untuk berbicara dengan keduanya di ruangannya. Sudah hampir 20 menit lamanya. Pantas jika Doyoung merasa bosan.
"Yaudah, tinggal kamu bawa ke UKS." Jawab enteng Pak Romi yang dibalas tatapan aneh oleh Doyoung.
"Om gila kali, ya? Masa Doyoung di suruh nyeret orang pingsan ke UKS."
Kedua Om nya terkekeh pelan saat mendapati jawaban aneh dari keponakannya.
Di sela-sela menertawakan tingkah konyol Doyoung, Pak Bambang menyahut, "Emang kamu pernah liat, ada yang tega nyeret orang pingsan?"
Doyoung menggeleng pelan. Dia sedikit berpikir, apa dirinya setega itu menyeret gadis yang tengah pingsan ini ke UKS? Cih, memangnya dia seorang psikopat? Menyeramkan.
"yaudah, sekarang mending kamu bawa Shasa ke UKS." Saran Pak Bambang.
Doyoung lagi-lagi berpikir. Jika ia tak menyeret gadis disampingnya ini menuju UKS. Lalu bagaimana cara dia membawa gadis di sebelahnya? Doyoung benar-benar bingung apa yang harusnya ia lakukan.
"Om, Shasa biar disini dulu ya?" Ucap Doyoung sambil menyatukan kesepuluh jarinya didepan dada, dengan maksud memohon.
Kedua om nya saling beradu tatap. Namun, harapan Doyoung hanya tinggal harapan. Kedua Om nya menggeleng tak setuju.
"Hari ini Om Bambang ada tamu dari Dinas, Young. Jadi, kamu bawa aja Shasa ke UKS dulu, ya?" Jelas pak Romi sambil menunjuk Shasa yang masih belum sadarkan diri di bahu milik Doyoung.
--
15 menit setelah insiden pingsan nya Shasa di bahunya tadi, Doyoung memutuskan untuk menunggu Shasa sadar dari pingsannya. Walaupun sebenarnya malas dan tak mengenali gadis itu.
Jika bukan karena kedua Om nya, mana mau Doyoung menunggu orang asing dihadapan nya saat ini?
"Tumben amat mau bawa cewek, Young? Biasanya juga lo masa bodohin," ucap Airyn, Ketua PMR SMA Trisakti saat kembali memasuki ruang UKS.
Mendengar pertanyaan Airyn, sontak membuat Doyoung menggeleng pelan sambil menggaruk tengkuk lehernya yang memang gatal.
"Gue balik ke kelas, Ryn. Jangan bilang ke dia, kalo gue yang bawa dia kesini, ya?"
Airyn terkekeh pelan sambil melihat tingkah Doyoung yang aneh.
Doyoung yang mulai beranjak dari duduknya, kembali terduduk saat tubuhnya didorong pelan oleh Airyn.
"Gue cuma mau ambil tas yang ketinggalan,"
"lo disini aja, Young. Kasihan Shasa, masa sendirian gitu." sambung Airyn sembari mengambil tasnya yang memang tergeletak di pojok ruangan. Kemudian menutup pintu UKS dan kembali ke kelasnya.
Dari wajahnya bisa dilihat kalau ia merasa bosan. Dan dengan gerakan secepat kilat, ia mengeluarkan earphone beserta ponsel hitam dari dalam tasnya.
Doyoung mengecek song playlistnya. Dan dimainkannya lagu So Am I milik Ava Max yg berkolaborasi dengan Boy Grup korea yang pernah Doyoung dengar sebagai 'idol rookie berbakat' bernama NCT 127 dari ponsel canggihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] SHASA | Yeh Shuhua [COMPLETED]
أدب المراهقين[ c o m p l e t e d ] Keduanya bukan sengaja bertemu saat Senin lalu. Melainkan keduanya dipertemukan oleh dua faktor; keterlambatan Doyoung dan penggantian jabatan ketua OSIS Shasa. Keduanya memang tak akur, bahkan sulit untuk disebut sebagai 'ken...