shasa : 14

116 14 5
                                    

Kini, lelaki ber-marga Kim itu terus mencari posisi nyaman tidur nya. Padahal, jam di ponselnya sudah menunjukan pukul dua pagi, tapi gelagat lelaki itu susah sekali untuk tenang.

Dari kepala menghadap dinding, kaki jenjangnya yang ia taruh di bantal yang seharusnya ditempati oleh kepala, ia sama sekali belum merasakan tanda-tanda rasa kantuknya.

Sial, lagi-lagi Doyoung harus teringat ucapan Athea mengenai Shasa tadi malam. Sebenarnya, apa yang terjadi pada Shasa, sih hingga Adiknya itu menggantung ucapannya seperti tadi, dan membuatnya berasa mati penasaran begini?

Doyoung yang sudah gila dengan beranekaragam pikirannya itu melangkah keluar dari kamarnya, dan menuruni anak tangga untuk sekedar menumpang dikamar milik Jaemin, Adiknya.

Cklek

"Jae-"

Tunggu, dimana keberadaan Adiknya itu? Kenapa ia malah mendapati Athea yang sedang meringkuk di kasur miliknya. Dasar, bocah sialan.

Doyoung terpaksa kembali menutup pintu kamar Jaemin, dan memutuskan untuk duduk di sofa untuk mengurangi rasa penasaran yang menyebabkannya insomnia seperti ini.

Percayalah, insomnia disaat kalian benar-benar kelelahan itu tidak lucu.

Baru saja ia mau menjatuhkan bokongnya pada sofa yang menghadap ke televisi itu, lagi-lagi Doyoung dikagetkan oleh tubuh jangkung milik Jaemin yang sedang menatap langit-langit ruang keluarga ditemani satu topless kacang panggang ditangan nya.

"Gue cari, taunya di sini... Athea nggak lo anter ke rumah sakit?" tanya Doyoung sembari menarik paksa topless berisi kacang panggang ditangan Jaemin yang kini sudah ada dipangkuannya.

Jaemin menegakkan tubuhnya seketika saat Kakaknya itu menyalakan televisi dihadapan keduanya melalui remote yang entah darimana Kakaknya itu temukan, tapi yang jelas membuat ia merasa sedikit kesal karena sedari tadi ia berusaha mencarinya namun tak kunjung ia temukan. Dan pada akhirnya, ia terpaksa hanya rebahan dan mencomot topless kacang panggang yang menganggur di meja tamu.

"Lo nggak tidur, Kak?"

Doyoung menoleh ke tempat Adiknya yang masih sibuk bertanya-tanya, "Kalo ada orang nanya, harus banget balik tanya?" ucapnya sambil mengganti channel TV yang sudah jelas tak ada stasiun televisi yang mampu menarik perhatiannya, karena sudah larut begini.

Jaemin terdiam sejenak, "Lo kepikiran nggak kenapa Athea nangis sesenggukan kayak tadi? Gue pusing, Kak, setiap gue tanya kenapa, dia diem mulu." ucapnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Bisa kalian bayangkan, bagaimana kondisi Kakak-beradik itu di jam dua pagi begini ditemani ribuan, bahkan jutaan pertanyaan di otak nya hanya karena seorang gadis yang mengusik ketenangannya.

"Gue juga sama. Athea tadi bilang sesuatu tentang Shasa, dan langsung nangis gitu aja... gue jadi khawatir sama dia."

Kini Doyoung menceritakan kegelisahannya pada satu-satunya orang yang masih terjaga pagi ini. Untungnya, Jaemin mempunyai pemikiran yang sama dengannya, hingga insomnia pun bisa kompak begini.

"Mungkin, nanti pagi bisa lo tanya ke Athea, Kak? Lo sama dia, kan lumayan terbuka." usul Jaemin yang membuat Doyoung menimang ucapannya.

"Nggak kebalik, lo?"

Jaemin terkikik geli. Mau bagaimana pun, menggoda Kakaknya adalah salah satu yang termasuk dalam list favoritnya.

-
Athea keluar dari kamar Jaemin dengan wajah yang terbilang lebih segar jika dibandingkan dengan Athea yang semalam. Langkahnya kini mendekati Kakak-beradik yang sudah ada di meja makan dan saling beradu tatap.

[✔] SHASA | Yeh Shuhua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang