"BANG DEDEN BUKA PINTUNYA UDAH PAGI KATA UMI DISURUH BANGUN" teriakan melengking itu membuat alden yang sedang tertidur dengan lelapnya sampai jatuh dari atas tempat tidur.
Alden berdecak kemudian berjalan dengan malas kearah pintu dan membukanya "kenapa?" tanya nya datar.
Anya mengecurutkan bibirnya kesal "bangun kan harus kerja" suruhnya.
"Abang males ah" kata alden.
"Trus kalo abang ga kerja ga dapet duit dong, pokoknya anya gamau tau abang harus bangun cepet" titahnya tak terbantahkan.
Alden menghela nafas kemudian mengacak gemas rambut adik kecilnya "kalo abang gak sayang sama kamu udah abang banting kamu" kata alden.
"Ih abang jangan ngebacot deh cepet sana anya nunggu dibawah" katanya kemudian berlari menuruni tangga, alden hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan adik ajaibnya itu.
Setelah 30 menit alden menuruni tangga dengan setelan kaos yang dilapisi jaket, celana jins hitam dan sepatu hitamnya.
"Pagi umi" sambil mencium pipi prilly kemudian beralih mencium kening anya.
"Cih modus banget yang dicium cewek cewek doang" celetuk alfan.
"Rabies kalo nyium kalian" sahut alden.
"Emang iya ya bang?" tanya alfin menatap alden dengan mata polosnya.
"Heran deh gue si alfin udah 21 taun masih aja goblok" kata aldi.
"Oy fin otak lo kapan diserpis biar bener gitu" sambung aldo.
"Emang bisa?" tanya alfin.
"Ya gusti kok kesel ya"
"Udah ih kalian itu udah tua udah pada kerja dewasa dikit dong nak" kata prilly.
"Bener kata umi tuh karna kalian udah kerja sini anya minta duit huhuhu anya ga punya duit" kata anya sambil mengadahkan tangannya.
Tuk
"Aww" dua jeritan yang berasal dari mulut anya dan alfan.
"Kafan jahat"ketus anya mengusap keningnya yang terkena jitakan dari kakanya.
" gigimu kafan nama gue alfan bukan kafan, lagian elo cuma gue jitak nah gue nih dilempar pake sendok sama abang laknat lo itu"kata alfan menunjuk alden dengan dagunya.
"Pedulisetan" kata alden.
"Umi alden berangkat ya" pamitnya mencium tangan prilly kemudian beralih ke kening uminya.
"Anya mau bareng abang?" tanya nya.
"Ngga bang anya bareng sama aa dodo aja soalnya dia belum nyetor uang" katanya masih mengunyah makanan didalam mulutnya.
"Duit mulu isi otak lo" sahut aldo.
"Duit is my life" kata anya bangga.
"Udah jangan ribut umi pusing nanti yaudah gue berangkat dulu assalamualaikum" katanya.
"Waalaikumsalam"
Alden isykar alingga putra dari alfiano alingga dan apprillya alingga, sifatnya sama persis seperti abinya eh lebih parah malah.
Prinsip hidupnya : semua yang uminya sukai harus dia miliki dan semua yang uminya benci harus dia singkirkan siapapun itu alden tidak peduli.
Menjadi seorang public figur benar benar membuat alden harus menguji kesabaran, terkadang alden ingin berhenti menjadi seoarang public figur tapi, semuanya dia lakukan karna uminya menyukai seorang artis yang pada masa itu benar benar terkenal ALIANDO SYARIEF nama yang menginspirasi alden untuk menjadi artis ah lebih tepatnya alden hanya tidak rela uminya memuji pria lain selain dia, abi dan saudara saudaranya.
Alden memarkirkan mobilnya setelah sampai dilokasi syuting.
Suara teriakan menggema ketika dia turun dari mobilnya, alden hanya menatap datar tanpa senyum. Bagi alden sangat pantang baginya jika harus tersenyum palsu agar banyak yang menyukainya begini saja sudah banyak yang menggilainya apa lagi jika dia tersenyum."Hai al" sapa naina lawan main alden dalam sebuah sinet yang berjudul "This is love"
Alden menaikkan alisnya kemudian melewati gadis itu "Alden abis ini take" kata fino manager alden.
"Hmm"
Alden memasuki ruangannya, ruangan yang dikhususkan untuknya ada tv, kulkas, kasur, sofa bahkan ruangan itu terlihat seperti kamar.
"ALDEN TAKE" panggil sang sutradara.
Alden mendengus baru saja dia ingin duduk, dengan malas alden melangkah keluar dari ruangannya.
"Action"
"Kita sampai disini saja" alden menatap lurus kedepan, tatapannya seolah mengatakan tidak rela mengucapkan kata kata itu.
"Tapi kenapa?" tanya naina suaranya sudah bergetar.
"Aku tidak mencintaimu lagi"
"Tidak" naina memeluk alden dari belakang, bibirnya membentuk sebuah senyuman akhirnya dia bisa memeluk seorang alden.
Alden langsung menyentak tangan naina kemudian mendorongnya "APA YANG LO LAKUIN" teriak alden.
"CUT" teriak pak rudi.
"Ada apa alden?" tanya nya.
"KENAPA ADA ADEGAN PELUKAN? GUE KAN UDAH BILANG GUE GAK MAU ADA ADEGAN PELUKAN ATAU SENTUHAN LAINNYA"
"Memang tidak ada adegan itu alden"
"Naina kenapa kamu memeluknya bukan kah memang tidak ada adegan pelukan?" tanya pak rudi.
"Maaf, ak..u hanya mendalami peran" cicitnya takut.
"Heh basi" kata alden kemudian berlalu.
"Alden mau kemana?" tanya pak rudi.
"PULANG"
"Tapi syutingnya.."
"GUE GAK PEDULI"teriaknya.
"Naina berhenti membuat masalah! Sangat sulit untuk mengajaknya kerja sama berhenti mempersulitku" bentak pak rudi.
"Papa kan produsernya kenapa papa tidak memarahinya?"
"Nyari mati kalau berani mengganggu seorang alingga"
"Berhenti bersikap bodoh" lanjutnya kemudian berlalu.
"Alingga? Emmm naina alingga? Bagus juga" gumamnya tersenyum licik.
Kenalan sini sama babang alden❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name Is Alden
RomanceCover by @faraid Alden Isykar Alingga story. Banyak kata kata kasar, jadi buat para bocil mendingan jangan dulu baca. "Jadilah milikku" kata seorang pria kepada gadis yang sedang menunduk itu. "ak..." "ini perintah bukan permintaan.." "dan jangan...