11

3.2K 294 20
                                    

Alden berjalan dengan wajah datarnya tujuan nya hanya satu, mencari manager sialannya itu.

"Al kamu..."

Alden menatap tajam naina yang berjalan menghpirinya, "Jangan deket deket gue gak mau kena kuman"katanya pedas.

Naina yang mendengar kalimat pedas itu hanya menunjukkan wajah sedihnya, gadis itu membuang muka mencoba membuang rasa malunya. Tatapannya terhenti pada seorang wartawan yang tengah bersembunyi dibalik tembok.

Gadis itu tersenyum licik kemudian langsung berlari dan memeluk alden erat, alden yang tak siap akhirnya terjatuh dengan naina yang berada diatasnya.

Setelah melihat wartawan itu pergi naina buru buru berdiri "Ma.. af al_"

"LO EMANG SIALAN YA"teriak alden murka.

Beberapa kru dan fino manager alden segera berlari menghampiri alden naina untuk dibawa masuk.

"Al ada apa?"tanya fino.

"Aku minta maaf al" kata naina.

"Kita bicarain didalem"kata fino membawa alden dan naina masuk.

"Aku minta maaf al"kata naina sekali lagi.

"Maaf?!"

"Aku cuma mau kamu tanggung jawab, aku... Aku hamil hiks"katanya.

"Lo gila?!" Alden menatap naina tajam.

Ya tuhan! Jika naina hamil lalu apa urusannya sama alden? Masa alden yang bantuin lahiran? Pikirnya. 

"Kamu harus tanggung jawab ini anak kamu"katanya terisak.

"ALDEN ASTAGFIRULLAH" baru saja alden ingin membalas ucapan naina tapi dia sudah mendengar teriakan uminya.

Alden menoleh, disana ada uminya, anya dan.. Shakira.

Prilly berjalan menghampiri alden diikuti anya dan shakira.

wanita berbuntut enam itu menatap alden tajam.

Plak

Suara tamparan itu menggema diikuti dengan suara pekikan seseorang, orang orang yang berkumpul disana berbisik bisik melihat kejadian tersebut.

Jika kalian berpikir yang ditampar prilly adalah alden, kalian salah besar! Karna faktanya orang yang prilly tampar adalah naina.

"Kamu gak papa kan nak?"tanya prilly pada alden.

Anya melongo tak percaya melihat tindakan ibunya.

"Mi, yang ditampar yang onoh ngapa yang ditanya yang ini"kata anya.

Prilly melirik anya sinis, anya menelan ludahnya kemudian tersenyum bodoh.

"Yang anak umi kan alden, kalo itu umi gak tau anak siapa"kata prilly melirik naina tajam.

"Tante kenapa nampar saya? Harusnya tante tampar anak tante yang gak punya tanggung jawab itu"kata naina, naina juga kesal dengan tindakan dari ibu alden itu.

"Al, punya tanggung jawab. Kamu yakin anak yang kamu kandung itu adalah anak dari putra saya? Kapan kalian melakukannya! Alden saja tidak mau berdekatan denganmu kecuali saat kalian syuting"cercanya.

Naina menelan ludahnya kasar, bisik bisik makin terdengar ditelinganya. Katanya ibu dari alden itu polos, katanya ibu dari alden itu lembut, katanya ibu dari alden itu bodoh.

Tapi kenapa ini terlihat jahat?.

"Ini ada apa?" Naina yang melihat ayahnya langsung berlari dan memeluk ayahnya sambil terisak.

"Drama banget ya mi"bisik anya pada prilly.

"Ember" balas prilly.

"Kenapa sayang?"tanya rudi.

"Pah hiks, aku mau nuntut alden.. Dia, dia gak mau tanggung jawab atas kehamilan aku" Adunya.

"Eh nana, yang ajeb ajeb sama lo kan bukan bang deden kenapa harus bang deden yang tanggung kalo lo ajeb ajeb nya bukan sama dia?"tanya anya.

Beberapa orang menahan tawanya ketika anya menyebut kata "ajeb ajeb".

"Ajeb ajeb apaan nya?"tanya prilly.

Anya memutar bola matanya malas "Itu loh yang dilakuin umi sama abi pas Malem pertama"cetusnya.

"Hah? Bukan ajeb ajeb, nya! tapi ludo"katanya membuat anya menganga tak percaya.

"Kalian jangan mengalihkan pembicaraan!"sentak pak rudi.

"Jadi mau anda apa?"tanya prilly datar.

"Saya mau alden bertanggung jawab atas apa yang sudah dia perbuat"katanya tegas.

Hening

Tapi tiba tiba saja ada suara kekehan, semua melirik kearah shakira yang terkekeh.

"Maksud lo apa?"tanya naina sinis, dia merasa tersinggung karna shakira seolah mengejeknya dengan kekehan itu.

"Lucu tau gak! Alden udah berapa hari sih gak syuting? Giliran dia mau syuting malah dapet drama kehamilan mendadak gini. Coba deh aku tanya sama kamu.. Kapan kalian ngelakuin itu?"tanya shakira.

Sungguh alden sempat tak percaya mendengar penuturan dari kekasihnya itu.

Naina gelagapan "Itu privasi"katanya.

"Terus kalau itu memang privasi, kenapa kamu harus berkoar tentang kehamilanmu itu?... "

".. Saat alden memutuskan untuk tidak syuting, 24 jam waktunya untuk saya. Jadi kapan kamu melakukannya?"

"Atau kita bisa kerumah sakit"lanjutnya lagi.

Naina bungkam.

Tiba tiba saja dia merasa takut, gadis itu melirik kearah ayahnya yang menatapnya tajam.

"Ak...u"

"Masalah selesai. Dia tidak hamil dan alden tidak salah jadi saya permisi"kata shakira melenggang pergi dengan dagu yang diangkat tinggi tinggi.

"Mampus lo bang"bisik anya.

"Shit" Alden mengumpat kemudian berlari mengejar kekasih ciliknya itu.

"Mi pulang yuk"ajak anya.

Prilly menatap naina dan pak rudi secara bergantian "Jangan mengusik jika tak mau semua yang kalian punya hilang. Kali ini saya maafkan tapi lain kali tidak akan ada kata maaf"kata prilly menarik tangan anya pergi dari sana.

"Dasar bodoh"kata pak rudi, naina hanya menunduk dengan wajah memerah pasalnya disana juga ada kru yang menyaksikan kebohongannya.

"Awas lo shakira" batinnya.

My Name Is AldenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang