10

3.5K 292 29
                                    

Setelah selesai makan soto mereka langsung pulang, sebenarnya alden ingin mengajak shakira jalan jalan tapi shakira menolak, mana mau dia jalan sama patung.

Sesampai nya dirumah shakira langsung memasuki kamar setelah meminta ijin alden tentu nya.

Alden membuka ruangan kerja ayahnya kemudian duduk di sofa yang ada disana.

Ali menaikkan sebelah alis nya "Ada apa?"tanya nya.

"Tadi ada yang nyari masalah sama aku bi"katanya dengan nada datar.

"Bunuh"

"Anak buahku sudah membereskannya tapi dia belum mati" ali melirik alden.

"Lalu tunggu apa lagi?"tanya ali.

"Dia anak buah erlan bi"

Ali terkekeh "Kamu ini anak siapa? Jangan mengaku seorang alingga jika kamu takut mati"kata ali.

Ali berdiri dari kursi kebesarannya melangkah mendekati alden "Jangankan satu mafia seribu mafia saja bisa abi lawan jika itu untuk umi mu, lalu apakan kamu takut?"

".. Ingat Al dikeluarga alingga wanita adalah ratu jadi jika ada yang mengganggu ratu bukan kah harus dibasmi?"tanya ali tersenyum sinis.

Ali menepuk pundak alden "keluar nak" Usirnya sambil terkekeh.

Alden berdecak namun tetap mengikuti perintah ayahnya.

Dibunuh katanya? Sa ae lu!

"Al... "Panggil ali sebelum alden keluar.

"Jangan pernah sakiti gadismu"lanjutnya.

Alden mengangguk kemudian keluar dari ruang kerja li.

Memang alden mau menyakiti siapa?

Shakira?

Tidak! Alden tidak akan pernah menyakiti shakira, gadis itu adalah nafasnya mana mungkin dia menyakiti nafasnya sendiri?
Y
"Bucin" alden menoleh.

Sungguh alden benar benar merasa sial!.

"Apa lo?"ketus alden.

"Papan selancar gak pantes bucin"ejeknya.

Sungguh jika yang berbicara seperti itu adalah orang lain mungkin alden akan mengamuk.

"Fin mending lo bawa monyet lo sebelum gue jotos"kata alden.

Alfin menatap alden bingung "mana bang?"tanya nya.

"Samping lo noh"katanya menunjuk alfan.

"SIALAN" Alden mengangkat bahu nya acuh kemudian berlalu meninggalkan alfan yang masih mencak mencak.

"Tahan gue fin tahan gue"katanya.

"Kalo mau ngejar bang alden kejar aja palingan nanti alfan yang bonyok nah kalo alfan udah bonyok nanti alfin yang ngobatin"katanya melangkah pergi meninggalkan alfan.

"Gue heran,, kita ini kembar model apaansih? gak ada mirip miripnya"gumamnya.

Alden memasuki kamar shakira dengan langkah pelan, dia menghampiri shakira yang tengah terbaring dengan nafas teratur.

Gadis itu tidur dengan nyenyak,

Alden menghela nafas. Abi nya benar kenapa alden harus takut pada seorang mafia? Bukan kah abi nya yang lebih lebih lebih kejam dari mafia saja dia tak takut.

Pernah dulu alfan tak sengaja membuat umi nya terjatuh, umi nya tidak luka sama sekali tapi abi nya malah menghukum alfan dengan tidur dikandang singa semalaman.

Dan untung saja alfan itu 11 12 dengan abi nya jadi bukannya takut alfan malah kesenangan bahkan setelah itu dia meminta dibelikan seekor singa tapi sayang umi nya tak mengijinkan.

Dan ketika ibu ratu sudah bersuara abi nya yang sangar saja tidak berani membantah.

Lagi lagi alden menghela nafas, Alden tidak tau apa yang terjadi pada dirinya niat awal dia membawa shakira dan menjadikan shakira sebagai milik nya adalah supaya umi nya senang.

Umi nya menyukai shakira jadi alden harus menyukai shakira juga.

Tapi,

Sekarang alden merasa dia bukan sekedar menyukai gadis itu tapi juga mencintai.

Deringan ponsel nya membuat lamunan alden buyar.

"Kenapa?"

"Al, lo bisa ke loksyut sekarang? Sumpah lo gak bisa berhenti gitu aja al"kata manager alden.

Alden menghela nafas.

"Gue gak peduli sih"ketus nya.

"Al, please!"

"Oke gue kesana"kata nya.

"Maka... "

Alden langsung mematikan sambungan telpon nya.

Andai saja umi nya itu tidak menggilai artis bernama Aliando Syarief itu pasti alden tidak akan mau menjadi artis.

Sial!

Alden mendekat kearah shakira mengecup kening gadis itu lama.

"Love you baby"bisiknya kemudian berlalu dari kamar shakira.

Alden menuruni tangga dengan langkah santai nya,

"Al mau kemana?"tanya prilly,

Alden menoleh menatap umi nya yang tengah mengelus rambut abi nya yang tertidur dipaha nya.

"Ke lokasi syuting mi"katanya berjalan menghampiri prilly.

"Kamu mau ikut syuting lagi?"tanya prilly. Alden hanya mengangguk.

"Yaudah alden berangkat ya mi" katanya.

"Hati hati"

Alden mengangguk, mencondongkan wajahnya ingin mencium pipi umi nya tapi_

"Jangan sentuh kalau tidak, mau bibir jelekmu itu abi setrum"

Alden menggeram kesal, perkataan abi nya sama sekali tidak membuatnya takut dia hanya kesal dengan tingkah possessive abi nya.

Alden bersyukur karna dia tak se possessive abi nya.

Alden tidak possessive kan? Tentu saja tidak!

"Alii" tegur prilly.

"Elus lagi sayang" rengek nya.

Alden mencibir pelan mendengar rengekan manja abi nya.

"Buntut udah 6, muka udah keriput, sok soan manja manja. Inget umur" cibir alden dibalas tatapan tajam oleh ali.

"Yaudah mi al berangkat, Assalamualaikum" katanya.

"Waalaikumsalam" jawab prilly.

Eh yang kemaren gibahin gue dipart sebelumnya, buka pintu rumah kalian disitu ada kotak itu isinya uang.. Ambil dah buat bayar bacotan kemaren😒
Gibahin gue lagi? Gue siram lu pake air berlian.

Alden isykar alingga.

My Name Is AldenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang