36.

1K 42 1
                                    

"Kak,"

"Hm,"

"Kak,"

"Hm,"

"Kak Argio!"

"Ada apa, sih?"

"Kita mau kemana, sih?"

"Pergi."

"Ya kemana?"

"Menjauhi sekitar."

Hm, ucapannya kok kaya pernah dengar, ya?

"Ngapain, sih?"

Argio hanya diam. Aletta kesal setengah mampus! Perempuan itu menyedekapkan tangannya dan menatap Argio yang hanya fokus pada mengemudi mobil.

Sedari mereka pulang sekolah, Argio menyeret—mengajak Aletta untuk pulang bersamanya. Namun yang Aletta tahu, lelaki itu sama sekali tidak menanyakan alamat rumahnya.

Halalin Adek, Bang!

"Kenapa?"

"Ish," Aletta mendesis. "Jawab dulu pertanyaan aku."

"Yang mana? Lo udah kasih gue 3 pertanyaan dalam 5 menit."

Bodo amat!

"Kok bukan ngarah ke rumahku, sih?"

"Loh," Argio menepikan mobilnya. "Emang gue supir lo?"

"Loh?"

Argio hanya bergumam.

"Kak, udah jam 3. Mama aku nanti nyariin."

"Iya."

"Kak!"

"Kenapa sih?"

"Mau pulang."

Aletta mengerang begitu mendapatkan jawaban keheningan dari Argio. Memang lelaki setan! Astaghfirullah—maafkan Aletta, Tuhan.

"Kak—"

"Bawel banget, sih. Belum diapa-apain juga udah berisik. Gue cuman mau bawa lo ketemu sama nyokap gue, oke."

Aletta termenung. Apa katanya? Bukan, bukan yang bagian sudah diapa-apain. Tapi di bagian nyokap.

Cuman—mau—dibawa—ketemu—sama—nyokap—gue.

Ketemu—nyokap—gue.

Ketemu Mama Argio.

Mama Argio.

Anjir! CALON MERTUA.

"Buat apa?"

Argio menoleh sekilas, membiarkan Aletta yang terbuka mulutnya.

"Buat dikenalkan kalo lo itu kandidat terkuat buat jadi pendamping gue."

...

Oke guys, ini cuman spoiler.

Sengaja saya post spoiler yaa, soalnya belum tau nanti bisa update apa enggak.

#PENULISJUGABUTUHLIBURAN

WKWK

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN.
MOHON MAAF LAHIR BATIN.
SELAMAT IED FITRI 1440 H.

ALERGIO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang