Part 5

2.6K 133 21
                                    

Auristela's Pov
Aku terkejut mendengar pernyataan dia barusan. Apa yang dia bilang barusan? Dia ingin aku buat dia tidak normal malam ini juga? Bagaimana bisa?
Sekarang kita hanya saling tatap satu sama lain. Perlahan tapi pasti, wajah kita semakin dekat.

Bibir kita pun bersentuhan. Dia melumat bibirku dengan lembut, membuatku terbuai dengan lumatannya. Kita saling memangut satu sama lain. Makin lama makin agresif karena terbakar oleh nafsu yang sedang membara. Dia pun menuntun aku untuk duduk di pangkuannya. Sambil berciuman dia terus meraba punggungku, diriku juga meremas rambutnya. Sungguh sangat panas. Dia mulai meremas pantatku membuatku semakin ingin lebih dari dia. Aku meremas rambutnya yang panjang dan lembut.

"Mmmhhh.." satu desahan lolos dari mulutku ketika dia mengelus punggungku di balik baju.
Semakin lama semakin panas. Desahan demi desahan pun keluar dari mulut. Aku pun sudah tidak tahan. Aku mengarahkan tangannya ke payudaraku menuntunnya untuk meremasnya. Dia pun mengakhiri ciuman kita dengan tatapan tak percaya. Ku pegangi kepalanya lalu mendekat...

"Please.."

Andreany's Pov
"Please.." mendengar dia memohon seperti itu membuat aku semakin terkejut. Bagaimana cara melakukan ini? Aku bahkan belum pernah melakukan ini sebelumnya.
Aku pun mencium bibirnya yang lembut dan kenyal itu. Ku remas perlahan payudaranya yang berhasil membuat dia mendesah.

"Mmhh.." desah dia. Entah kenapa ini justru membuatku semakin semangat untuk melakukannya. Tidak tau kenapa tapi aku ingin dia mendesah terus menerus. Ku lepaskan ciuman kami. Dengan menggebu-gebu aku membuka baju dia dan kaitan branya. Ini untungnya kalo jadi cewek hahaha.. Ku lanjutkan ciuman kita yang terhenti tadi sambil memainkan payudaranya.

"Hmm andre.. Ahh pleasee" desahnya ketika ciumanku berpindah ke lehernya.
"Dree.. Pleasee.. Ahh" racau dia dengan frustasi.
Jujur aku masih menikmati ini semua. Menciumi lehernya yang wangi dan memainkan payudaranya yang kenyal dan lebih besar dari aku. Mengapa aku tepos :(.
"Apa yang kamu mau auris?" tanyaku sembari memainkan payudaranya.
Bisa ku lihat dia begitu frustasi.

"Pleasee.. This.. Mmh" ucapnya terbata-bata. Entah kenapa dia terlihat begitu seksi sekarang. Lalu dia menatap mataku tajam dan langsung meraih kepalaku di depan payudaranya.
"Suck this now dre, dont tease me." perintahnya dengan serius.
Ku tatap lekat-lekat matanya dan payudaranya. Haruskah ku lakukan ini? Diriku jugalah cewek dan haruskah aku mencicipi ini?

Akhirnya ku putuskan. Ku jilat puncak payudara nya membuat dia menggelinjang sambil mendesah.
"ahh dre that's nice.. Keep doing like that. Ahh" racau auris sambil menekan kepalaku untuk melakukan lebih.
Ku hisap puncak nya ku jilat sambil ku remas payudaranya. Dia semakin mendesah dan menggelinjang. Membuatku terus melakukannya.

Ku rasakan dia mulai gelisah. Aku bisa mengetahui itu karena dia mulai mengapit pahanya di pinggulku. Dan ku rasakan juga dia mulai bergerak maju mundur membuatku bingung.
Dia tiba-tiba menghentikan aku yang sedang asik bermain di payudaranya. Dia mendorong tubuhku. Otomatis aku jatuh ke sofa. Dia lalu membuka kancing bajuku membuat aku semakin panik.

"What are u doin' now?" tanyaku dengan panik sambil mencengkram tangannya yang hendak membuka bajuku.
"What? U want me to make u feel not normal tonight right?" tanya dia sambil menatapku.
Dia seksi sekali. Rambut yang acak-acakan, dan bibir yang sedikit b erdarah.
"Yes but i dunno, im shy" tanyaku mengalihkan pandanganku ke tempat lain.
Memang benar aku malu sekali jika harus membuka bajuku dan bertelanjang di depan dia. Yahh walaupun sesama cewek tapi tetap saja terasa aneh...

Dia pun meraih wajahku untuk menatap dia. Perlahan dia lepaskan cengkramanku dari tangannya. Lalu membuka bajuku. Pipiku sudah merah padam pastinya karena malu. Dia pun langsung membuka celananya di depanku membuat aku langsung terkejut. Aku tuh masih polos masa udah main langsung aja sih... :(

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang