Part 9

1.7K 100 6
                                    

Auristela’s Pov
Aku terbengong sejenak sambil berpikir.. emang siapa kakak kelas cowok yang huruf depannya K belakangnya U... apa mungkin kevin?
“Nama depannya Kevin?”  tanyaku. Dia hanya menggelengkan kepala.
“Kent?” Tebakku asal. Lagi-lagi dia hanya menggeleng
“Jangan asal tebak auris, kamu tau gak ada yang namanya Kent di sekolahan kita” jawabnya dengan tangan masih sibuk otak atik hapenya.

“Yahh aku gatau lagi siapa nama yang huruf depannya K belakang nya U” Ucapku sedikit menggerutu.
“jadi nyerah nih? Alah gak seru banget” jawabnya sambil memanyunkan bibir. What?? She’s so cute.. segala image macho tomboy cuek hilang seketika..
“Aku uda bilang aku gak pinter main tebak-tebakan” ucapku jujur. Memang sudah kukatakan tadi aku tidak bisa main tebak-tebakkan.

“Kamu..” ucapnya sambil melihatku.
“Iyah?” Tanyaku sambil melihat dia.
“Kamu.” Ucapnya lagi dengan ekspresi yang sama.
“kenapa?” tanyaku lagi sambil terheran-heran
“Iya kamu” ucapnya lagi yang membuatku kesal. Aku juga tau kali tapi maksudnya kenapa sama aku..
“Iya kak karen kenapa sama aku?” tanyaku dengan nada sedikit kesal.
“Jawabannya kamu” ucapnya sambil melihat ke kameranya lagi
“Hah? Maksudnya?” tanyaku yang tak mengerti.
“Aku suka sama kamu..” Jawabku membuat jantungku seketika berhenti berdetak. What..

“Kak karen ini bercandanya suka aneh loh, gak lucu” ucapku sambil ketawa sekilas.
“im not telling a joke. It’s serious. Im fallin’ love with u.. that’s why i want u to be my model” ucap dia dengan keadaan masih santai sedangkan diriku sudah speechless. Well itu sedikit tidak masuk akal ..
“Hahahah, kak karen kan cewek, kalo kakak suka sama aku berarti kakak—“ Ucapanku terpotong
“Lesbian. Yes i am lesbian. Im not normal.. are u disgusting?” Tanyanya dengan to the point

Well aku belum pernah bertemu orang lesbian, apalagi berteman.Yang aku tau kata mamaku jika kita temenan sama lesbian maka kita pasti terbawa arus dia which is not really make sense for me cause.. for me it all depends on our heart.. and of course i wont become one of them cause im straight as hell.. and dunno why im not disgusting. Maybe because they are all human. Or because im openminded person.. dunno

“no, im not.. well..” ucapan ku tertahan karena dia bangkit berdiri dan mengambil kotak merah. Dia memberikannya kepadaku dan mengisyaratkan ke aku untuk membuka kotak tersebut.
Ku buka kotak tersebut dan aku terkejut. Bagaimana tidak? Itu adalah sebuah kalung emas. Polos tidak ada liontin, hanya kalung.

“Stand up” perintah dia dan entah kenapa aku menurutinya. Dia menyuruhku untuk menghadap ke cermin. Setelah itu dia memakaikan kalung itu kepadaku.
“for u.. looks beautiful” ucapnya sambil tersenyum.
“im straight .. i can’t fallin’ love with u.. i wont” ucapku sambil menatap dia. Dia tersenyum kecut.
“I know that. I wont force u for something u dont like. I just wanna be with u.. it’s okay we can stay as a best friend. Just dont leave me after u know this” ucap dia dengan suara yang lembut.

“may i call u baby girl? Cause u really like a baby for me” ucapnya sambil tersenyum. Aku mengangguk dan tersenyum.. dia pun memelukku.. nyamann..
“i love u baby girl” ucapnya sambil memelukku.
“And i love u too baby boy” balasku sambil tersenyum.

Flashback end..

“Hubungan kita semakin dekat, seiring berjalannya waktu. Bahkan kita dijuluki couple di sekolah dan selalu ditanyain oleh guru karena kita tampak serasi sekali. Aku senang mendengar para guru dan murid cemburu menghadapi fakta bahwa kak karen hanya perhatian dan peduli dengan diriku. Aku bahkan sering ke rumahnya, bermain dengannya bahkan berpacaran dengannya karena papa tiriku sangat menyukai dia hingga tanpa kusadari aku menyukainya. Namun jujur, aku tidak mengaku ke dia. Karena mengingat perjanjian aku dengan mamaku juga dengan diriku sendiri. Aku tidak akan pernah menjadi lesbian dan tidak akan pernah jatuh dengan dia. Hingga aku berakhir dengan menyakiti  dia. Aku selalu menyakiti dia. Selama setahun.” ceritaku

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang