Part 13

621 55 6
                                    

Andreany's Pov

Mataku terfokus pada jalanan hingga tanpa kusadari auris tengah tertidur disampingku. Ku lirik kearah dia untuk memastikan bahwa dia tidur dalam posisi baik-baik saja. Ku perhatikan ketika dia tidur, mimic wajahnya berubah menjadi lebih tenang, damai sekali. Pandanganku kembali kepada jalanan. Apakah kalian mengira aku bosan? Jawabannya mungkin. Tapi aku merasa bahwa ini saat yang tepat untuk menenangkan diri dan mencoba untuk focus dengan diri sendiri tanpa adanya diganggu oleh orang lain.

Bukannya aku menganggap auris itu peganggu, namun aku merasa bahwa ketika dia berada di sampingku, segala fokusku tertuju ke dia. Sehingga aku seperti gak pay attention to myself. But kali ini dia tertidur maka aku punya sedikit waktu untuk bersantai.

Ku hentikan mobiku di sebuah tempat pemberhentian, sebenarnya kita sudah hampir mau sampai namun kuputuskan untuk memberi diriku waktu untuk istirahat sejenak. Kusenderkan kursiku lalu ku pejamkan mataku. Pikiranku melayang kepada segala peristiwa yang pernah terjadi dalam hidupku.

Sejujurnya aku masih terkejut dan tidak percaya, diriku yang selama ini aku anggap normal kenyataanya jatuh cinta pada seorang wanita cantik yang mungkin sedikit gila. Aku merasa bersyukur dengan berbagai peristiwa hebat dalam hidupku. Mau yang pahit atau manis, gila atau waras, aku merasa beruntung dan itu sungguh hebat. Bagiku, mungkin itulah yang mendidik aku menjadi manusia yang sekarang ini.

Aku terhanyut dengan pikiranku hingga akhirnya aku merasa sesuatu lembut dan kenyal menempel pada bibirku. Aku membuka mataku, matanya keliatan sayu. Dia lalu mencium bibirku lagi, tapi kali ini sangat lembut dan penuh perasaan. Aku membalasnya ciumannya. Ku lumat bibirnya dengan penuh perasaan dan lembut. Kali ini aku merasakan cinta diantara ciuman kita. Tidak ada nafsu membara dalam ciuman kita. Hanya ciuman biasa yang penuh dengan perasaan.

"Auris, masih cape?" tanyaku sambil mengelus puncak kepalanya
"gak lagi sih, kenapa?"
"iyah udah mau sampe soalnya, tuh liat" ucapku sambil menunjuk ke arah pemandangan.
"wahh, buru dre kesana..." ucap auris tak sabaran.
"iyah" jawabku sambil tersenyum padanya.

Ketika aku hendak mau melanjutkan perjalanan, Auris memegang tanganku. Lalu dia sedikit tegang. Aku pun terheran menatapnya.

"Dre, tukaran yuk. Faster now" ucap auris tanpa basa basi.
Aku pun mengiyakan permintaan nya karena aku rasa sangat serius sekali. Setelah kita bertukar posisi dia langsung menancap gas dan ngebut. Membuat aku terkejut.

"Auris, can u tell me what happen? Why u drivin' so fast like this?" tanyaku sambil memakai sabuk pengaman karena ini sungguh ngebut.
"Ada orang ikutin kita dari belakang, coba deh liat" ucap auris membuatku langsung liat ke kaca spion. Membuat ku shock karena benar dari tadi ada yang ikutin kita dari belakang. Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri siapa orang itu. Aku memutuskan untuk mencari Albert untuk melacak siapa yang mengikuti kita.

"Albert, Aku ingin kamu melacak siapa mobil yang sedang mengikutiku dari belakang. Secepatnya" perintahku tanpa basa basi.
"Baik Mam" jawab bodyguardku.

Ku liat auris sedang berusaha untuk mengemudi secepat mungkin dan zig zag agar mobil di belakang tidak dapat mengikuti kita. Dapat ku liat dia panik meskipun dia berusaha untuk terlihat santai.

"Disana ada parkiran taman, nyelip aja disana." Kataku sambil melihat informasi yang diberikan oleh Albert. Harus ku akui pacarku ini jago juga urusan mengemudi. Mengapa dia tidak menyuruhku saja? Apa dia kira aku tidak bisa ngebut?

Dia mengikuti saranku dengan cekatan. Dan yap benar dugaanku, mereka kehilangan jejak kita. Sesudah parkir, dia masih duduk terdiam dan shock.

"Feel okay?" tanyaku karena dia keliatan sangar shock. Dia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang