Siap! antarkan pulang.

4.9K 620 26
                                    





Beres dari pasar malam, segera antarkan si manis gula bernyawa pulang.

Namun Park Jimin yang memang tabiatnya suka membuat modus sesuka hati, malah ambilkan rute jalan pulang yang muter.

gencarkan modus.

Mumpung Yoongi lagi dalam mood yang bagus kan.

Padahal sekarang udah malem banget.

Tapi tak perdulikan jam, tetap manfaatkan waktu dan kesempatan dengan baik.

Bagian ngeselinnya adalah perjalanan ini juga ga beda jauh sama pas jalan dipasar malam.

Hemeh

Semua tetap dipenuhi omelan Yoongi.

Ada kali dia ngomel gini di motor.

"eh bego!, kan lewat sana lebih cepat." Atau

"ini motor lo penuh modus banget yaa, sengajakan tempat duduk belakangnya ditingginan gini trus mempet pula" adalagi yang sampe bikin Jimin tertohok ludahnya sendiri.

"Jimin, lo tuh bilang aja kalo mau lebih lama bareng gue. Gak usahlah alasan salah jalan"

Modar!

























"Jimin! Kok lo ga taat lalu lintas banget sih?! Lampu merah diterobos"

"Kan lagi sepi Yoon,"

"Gimana kalo ada yang tiba-tiba lewat?"

"hantu kali yang tiba-tiba lewat jam segini"

Plak!/

Helm Jimin langsung dipuk dari belakang sama Yoongi, dia kesel dicandain hantu. Gimana pun kan Yoongi takut. :")

Tapi wajah takutnya malah bikin gemesin buat Jimin.

"Kok dipukul sih?"

"Ya lo sih candaannya bikin takut"

Duhhh^

Jiwa ukenya keluar.

Jimin langsung ngejedukin kepalanya ke stang motor saking gemesnya, "Yaudah, ga akan canda soal hantu lagi"

Suasana tiba-tiba jadi sepi, kesunyian seolah menyerang tiba-tiba. Tak ada saling tukar kata, dan hanya menikmati udara malam yang dingin, kemudian memandangi lampu - lampu jalanan dengan cahaya menguning, nafas hangat Yoongi kadang menerpa tengkuk Jimin.

Membuat geli.

Namun Jimin hanya bereaksi sunggingkan senyum

"Yoon, dingin yaa?"

Jimin pecahkan hening itu dengan suara tenang.

"Iyaa"

"Masukin tangan lo ke saku jaket gue "

Kata Jimin sembari narik gas kenceng, mengingat hari sudah semakin larut. Harus segera pulangkan Yoongi.

Namun suara bising motor dan riuh  angin malam, bikin Yoongi ga denger jelas Jimin bilang apa tadi.

Dikira Jimin suruh meluk.

Jadi ya udah, dengan sedikit ragu, Yoongi lingkarkan tangannya kepinggang Jimin, trus memepetin tubuh.

Enak sih

Jadi anget.

Tapikan bukan itu yang Jimin bilang tadi.

:")

Jimin biarkan sekitar lima menit terus begitu, baru kemudian perlahan menurunkan gas motor, dan menepi sebentar ke pinggir jalan.

"Yoon, gue bilang masukin tangan lo ke saku jaket"

Kata Jimin pelan, trus raih tangan Yoongi yang sedang melingkar erat, lalu taruh tangan itu kedalam saku jaketnya.

Jangan tanya Yoongi. Mukanya udah merah setengah mati ketika disentuh  selembut itu dan penuh perasaan.

Mana salah denger pula.

Pfftt!

Mampusin ae si Yoongi.




























Tibakan Yoongi kembali dirumahnya pukul dua dini hari. Nyaris subuh.

Dan tau?

Jaket kulit berwarna hitam milik Jimin yang terlihat kedodoran itu sudah total pindah bahu.

"Makasih udah luangin hari ini buat gue"

Yoongi angguk paham, lalu putar badan untuk balik berhadapan, "Lain kali kalo bawa orang jangan pulangi lebih dari jam dua belas lagi"

Dan Jimin hanya meringis, sengaja untuk tampilkan deretan giginya yang terbingkai senyum menawan, sampai buat Yoongi gigit keras bibit bawahnya.

Sakit bos.

Karena sial, dari yang tersial, kali ini bagi Yoongi, seorang Park Jimin itu sudah sukses mencuri sesuatu dari dirinya. Ia tak tahu apa itu, namun dia dengan senang hati biarkan sesuatu itu tercuri.

"Udah masuk sana" kata Jimin, menunduk sebentar lalu tatapi lagi si gula bernyawa itu. Cukup intens, dan Yoongi sudah kebal.

"ngusir nih?"

"ini kan depan rumah lo, ngapain gue usir" terkekeh lucu, sukses sunggingkan senyum tampan, dan bikin Yoongi sedikit menggila. Tapi harus ditahan. Pencintaraannya tinggi.

"Lo duluan pergi deh,"

Jaket dirapatkan, begitu juga Jimin yang mulai condongkan muka. Ambil sisi kiri Yoongi, dan hembuskan deruh nafas hangat secara sengaja.

"ma..mau apa?"

Gilak Yoongi gemetar entah karena Jimin atau karena dinginnya malam. Dia langsung cengkram kuat ujung jaket, dan buru buru memalingkan wajah saat senyum ramah dari Jimin sudah disunggingkan sengaja.

"Cuma mau bilang selamat malam"

Terakhir, setelah senyum ramah itu, Jimin pun acak gemas surai Yoongi, membuatnya berantakan.

Yoongi hanya membalas dengan mendengus, tapi tetap gugup untuk sepersekian detik.

Setelah itu Jimin putarkan motornya, dan berlalu pergi, Yoongi berdiam didepan pagar rumah hingga sosok itu hilang dari jangkauan matanya.

"selamat malam juga Jimin"


.



.


.





TBC___

Jangan lupa ikut takbiran kalean!

Vomment pun tak boleh lupa! 😂

Preman Kampus ✔️ (MINYOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang