01-on the way

4.7K 350 7
                                    

Seorang pemuda tampan sedang menyisir rambut pirangnya kebelakang hanya dengan menggunakan tangan. Ia bersenandung keluar rumah dan berjalan cepat ke garasinya lalu menyalahkan mesin mobilnya menuju kampusnya.

Disisi lain terlihat pemuda sedang menunggu didepan rumahnya. Menunggu sahabatnya yang berkata akan menjemputnya. Sungguh sahabtnya itu memang baik. Tak lama mobil terhenti tepat didepannya.

"Changbin ayo naik" ajaknya tersenyum

Changbin ikut tersenyum lalu naik ke mobil pemuda itu, mereka mengobrol ringan soal apapun itu.

Tiba-tiba mobil pemuda itu kehilangan kendali,dan ia memberhentikan mobilnya lalu keluar untuk melihat keadaan. Ah rupanya ban mobilnya pecah karna terkena sebuah paku. Sial. Bagaimana ini?

Ia memang bawa ban penggantinya dan peralatan yang setia tersimpan di bagasi mobil. Tapi masalahnya ia maupun changbin tak pandai dalam memperbaiki.

"Ada apa Christ?" Tanya changbin ikut keluar dari mobil. Ya nama pemuda tampan dengan rambut pirang itu bernama Christ

"Sialnya ban ku bocor changbin" ucapnya kesal

"Hah? Lalu bagaimana ini" changbin khawatir

"Entahlah aku akan coba benarkan"ucap christ menenangkan changbin

Christ mengeluarkan ban penggantinya dan mengeluarkan alat montir itu dari bagasi mobilnya.

"Dahh ibu" ucap seorang pemuda dengan lambaian tangannya.

Pemuda itu membawa papan skateboard nya di tangan dan  ia melihat dua orang pemuda yang kebingungan didepan rumahnya. Ia pun menghampirinya.

"Perlu bantuan?" Tanyanya

"Kau bisa?" Christ menoleh dan bertanya

"Tentu,kenapa tidak" ucapnya tersenyum

Christ ikut tersenyum, dengan sigap pemuda manis itu mengganti ban pecah di mobil Christ dengan yang baru. Chirst dan changbin membantu menyimpan ban pecah itu kedalam bagasi mobil.

Christ yang tak mengerti hanya membantu memasang baut-baut di sisi ban itu agar terkait kembali. Pemuda manis itu menepuk ban itu lalu tersenyum menatap christ.

"Nah sudah selesai" ucapnya sambil memberi senyum yang membuat christ tak berkedip melihatnya lalu ia sadar dan mengalihkan pandangannya

"Terimakasih" kata christ

Pemuda manis itu mengangguk lalu menjatuhkan papan skateboard nya ke jalan aspal lalu menaikinya, belum ia mendorong kakinya untuk menjalankan skateboardnya tersebut. Christ menyegahnya.

"Tunggu, ah. sebagai tanda terimakasihku maukah kau ikut dengan kami? Aku bisa antar kau ke tempat tujuanmu" ucap christ canggung

"Itu tidak perlu, aku bisa sendiri. Lagipula kampusku tak begitu jauh" tolak nya lembut

"Apakah kampusmu dekat toko roti itu?" Tanya christ dengan menebak

"Ya,darimana kau tau?"

"Kita satu kampus" kata christ tersenyum

"Nah jadi jangan tolak ajakan Christ" changbin menambahkan

Pemuda manis itu menimang lalu ia mengangguk, tak ada salahnya bukan menerima ajakan pemuda baik hati seperti mereka?

Di dalam mobil christ dan pemuda manis itu duduk didepan sedangkan changbin duduk dibelakang sendirian. Christ melajukan mobilnya melewati rumah-rumah dan beberapa toko di jalan untuk sampai di kampus.

Pemuda manis yang belum christ tau namanya itu kini menatap ke arah luar lewat jendela mobil. Christ sempat-sempat saja mencuri pandang melirik pemuda manis disamping kanannya.

"Terimakasih tumpanganmu Christ" ucap pemuda manis itu menghampiri christ yang juga keluar dari mobil bersamaan dengan sahabatnya changbin

"Sama-sama" kata christ canggung dengan memberanikan diri ia mengulurkan tangannya

"Oh namaku Hyunjin" ucapnya sambil membalas uluran tangan christ keduanya bertatapan, christ yang tersenyum canggung dan hyunjin yang heran melihatnya

"Ayolah christ kita harus masuk kelas sekarang" changbin menarik bahu christ dan mengajaknya ke kelas

"Sampai jumpa hyunjin"teriak christ sambil menoleh kebelakang dimana hyunjin masih disana

Hyunjin pemuda manis itu melambaikan tangan sambil tersenyum. Ia terkekeh pelan dengan pemuda tadi.

"Siapa itu?" Tanya seseorang sambil menyenggol badan hyunjin

"Oh astaga Jeongin! Aku terkejut" hyunjin terjingkat dan mengelus dadanya pelan

"Hehe pacarmu ya?" Jeongin hanya terkekeh merasa tak bersalah

"Bukan, sudahlah ayo kita masuk ke kelas" ucap hyunjin mengabaikan dan menarik jeongin masuk kelas

THE WAY |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang