03- sweet

1.7K 184 8
                                    

Pagi ini hyunjin duduk disebuah kursi taman yang tak jauh dari rumahnya dan mendengarkan musiknya sambil melihat orang berlalu lalang didepannya.Beberapa dari mereka asik mengobrol atau jogging disekitarnya. Ia cukup bosan, felix dan jeongin sedang sibuk dengan pekerjaan rumahnya.

"Hai hyunjin" sapa seseorang duduk disebelah hyunjin yang sedang mendengarkan musik di ponselnya

Hyunjin menoleh ia tersenyum, itu christ . ia pun mencabut earphone nya

"Oh christ..kau sedang apa?" Tanya hyunjin manis

"Aku hanya ingin melihatmu" ucap christ polos

Hyunjin menggeleng dan tertawa kecil, entahlah maksud christ itu apa. Hyunjin mereda tawanya membuat pandangannya mengarah ke arah christ yang rupanya sedari tadi menatapnya sambil tersenyum.

Hyunjin hanya bisa menunduk malu,ia tak bisa ditatap seperti itu.

"Mau keliling bersamaku?" Ajaknya sambil mengulur tangan bagai seorang pangeran menuntun sang puteri raja

"Untuk apa?" Ucap hyunjin bingung ia jelas sudah tau isi taman ini.

"Hm..kau akan lihat sesuatu yang baru dibelakang taman ini" kata christ menarik tangan hyunjin agar segera mengikutinya

Bukankah belakang taman itu hanya sekedar kolam besar dengan bunga yang tak terurus? Hyunjin sempat terpaku tangannya digenggam erat oleh pria didepannya. Ia tak bohong jantungnya berdegup dengan kencang.

"Nah lihatlah hyunjin.."

Hyunjin membulatkan matanya, taman yang biasanya tak terurus itu kenapa jadi sebagus ini,bahkan ada rumput yang menjalar bagai labirin disisinya. Berbagai tanaman itu menjalar ke tembok taman membuatnya tampak indah.

"Ini indah sekali christ" ucapnya dengan takjub

Hyunjin lupa ia anak kuliahan tapi ia tidak bisa jika tidak berputar di area taman yang begitu indah ini

Sudah berapa lama ia tidak kemari? Menikmati angin dan bau bunga di pagi hari seperti ini membuat matanya terpejam. Tangannya terbentang membiarkan bau itu merambat ke tubuhnya.

Christ hanya terkekeh melihat tingkah hyunjin berputar hingga ia hampir terhyung dan christ bersedia menangkapnya. Dua pasang mata itu bertemu hingga diam beberapa saat.

"Jangan lakukan itu nanti kau jatuh" ucap christ sambil membenarkan tubuh hyunjin lalu tersenyum

"Kau baik-baik saja?" Sambungnya lagi

Hyunjin hanya mengangguk. Perlakuan christ membuat pipinya memerah. Ia tersenyum saat christ tak menatapnya.

Ia mengalihkan kegiatannya dengan melihat bunga mawar yang tumbuh dengan indah tak hanya satu tapi tumbuh dengan subur di tanah.

"Hyunjin.." kata christ memanggil hyunjin yang membungkuk menatapi bunga mawar yang indah

Hyunjin menoleh dan sesuatu terselip di telinganya. Ya itu bunga daisy putih dengan hiasan sari berwarna kuning ditengahnya. Ia menatap christ dengan lembut dan christ hanya tersenyum

"Kau tampak cantik dengan bunga itu hyunjin.." ucap christ sambil menatap hyunjin

"Cantik?" Kata hyunjin tersenyum dengan wajah merah, tapi dia bukan seorang perempuan

"Aku bukan perempuan" lanjutnya terkekeh

"Apapun itu kau tetap cantik dimataku"

Ucapan christ sukses membuat hyunjin kembali salah tingkah, dan ia hanya terkekeh pelan menutupi rasa malunya

•••

Hari ini Hyunjin datang dan melewati kelas-kelas lain, ia melihat seorang anak teknologi disana sedang berusaha mengotak ngatik mesin. Ia tak yakin jika ia bisa sepandai mereka. Dengan rasa tak percaya diri ia bergegas kekelas dan memaku dagunya sedih.

"Hey ada apa denganmu sipit?" Tanya felix menghampiri

"Felix aku tak yakin bisa mengikuti lomba itu nanti" ucap hyunjin lirih

"Ah sudahlah..tenang saja jangan khawatir. DONT WORRY BABE. IAM STAY BY YOUR SIDE" ucap felix lantang dan berteriak

"Felix.felix.felix mereka semua menatap kita" ucap hyunjin melirik kesekitarnya karna benar semua siswa di dalam kelas menatap mereka aneh

"Biarkan saja. Asal hyunjinku bisa lebih percaya diri. Yakinkan dirimu sendiri hyunjin kau pasti bisa" kata felix tersenyum nampak manis andai saja felix perempuan pasti ia jauh lebih manis dan anggun

"Tanpa dukunganmu itu aku bukan apa-apa felix..Terimakasih" ucap hyunjin tersenyum

Felix mengangguk dan mengelus pundak hyunjin. Pemuda manis yang lebih pendek dari hyunjin pun memeluknya dengan memejamkan mata. Ia tak bisa menemukan sahabat seperti felix dan felix pun merasakan hal yang sama.

THE WAY |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang