13- sorry

949 120 5
                                    

"Aku tidak mencintaimu christ"

Christ merasakan hatinya seperti tertusuk pisau. Katakan kalau ia bermimpi. Kenapa rasanya sakit sekali ketika hyunjin hanya mengatakan hal itu padanya

"Pergilah dari sini. Aku tidak mencintaimu"  Ucap hyunjin lagi dengan tatapan sinis namun air matanya sudah terbendung di pelupuk mata

Christ berdiri lalu menatap hyunjin dengan lekat. Ia tak percaya ini. Hyunjin yang ia kenal adalah hyunjin yang begitu jujur dan tak pernah membohonginya. Lalu apa semua yang pernah hyunjin lakukan padanya? Apa itu hanya kebohongan semata.

"Katakan sekali lagi hyunjin.." nada christ melemah

Hyunjin tak menatap christ, ia hanya ingin menyembunyikan air matanya saat ini juga. Hatinya sesak, tulang rusuk itu seperti menerka hatinya yang kecil. Menangis didalam sana saat melihat christ sakit seperti ini. Hanya maaf yang bisa hyunjin katakan dalam hatinya untuk christ.

"Hyunjin katakan sekali lagi kalau itu tidak benar." ucap christ sambil meraih tangan hyunjin

"Lepaskan aku. Aku sudah katakan padamu. Aku tidak mencintaimu jadi pergi dari sini dan jangan ganggu aku lagi!" Bentak hyunjin di depan wajah christ.

Ia tidak bisa berbuat seperti ini sebenarnya tapi ini juga demi kebaikan christ. Ia tak mau pemuda sebaik christ menderita karnanya. Ia bisa lihat mata christ memerah menahan air mata yang ingin tumpah begitu saja

Badan christ bergetar menahan air mata. Bohong kalau ia tidak bisa menangis nyatanya air matanya menetes didepan hyunjin. Biarkan saja apa kata mereka melihat pria seperti dirinya menangis. Ia terlanjur sakit hati.

"A-apakah kau akan menikah hyunjin?" Tanya christ menatap hyunjin lirih bibirnya bergetar

"Kau tidak perlu tanya itu lagi" jawab hyunjin dengan air mata yg akan jatuh

"K-kalau benar b-begitu..S-selamat menempuh k-kehidupan barumu" ucap christ tersenyum dengan tulus. Ia terpaksa melawan hatinya yang menolak hyunjin untuk menikah dengan pria disampingnya

Hyunjin melihat itu, christ yang periang sangat rapuh didepannya. Kemana senyuman yang selalu ia lihat terhias di wajahnya.

Ia tidak ingin ini terjadi namun inilah jalan hidupnya. Ia tak menjawab ucapan selamat christ. Air matanya telah membasahi pipinya.

"Maaf nak..anakku harus segera menikah, aku harap kau menemukan penggantinya" ucap ibu hyunjin sambil menatap christ lirih

Christ semakin sakit hati, ia menatapi hyunjin sekali lagi dan bucket bunga yang christ bawa telah terjatuh di depan kaki hyunjin. Melajukan papan skateboardnya kencang. Hatinya benar-benar remuk tak tersusun. Ia kecewa dengan hyunjin kenapa tak mengatakan padanya jika ia akan menikah.

Hyunjin telah membuatnya sakit hati. Mata christ memerah, ia tak peduli dengan air mata yang mengalir ke pipinya. Menghapusnya kasar sesekali sambil menuju tempat biasa yang ia jadikan sahabat.

Di perjalan ke Gereja Hyunjin hanya meneteskan air matanya sambil menatap keluar jendela. Hatinya sesak ketika melihat christ menumpahkan air mata didepannya. Bunga yang christ bawa sangat ia sukai. Membawa bunga itu dan memeluknya erat. Ia pasti akan merindukan sosok christ, belajar melupakannya. Namun Hyunjin rasa ia telah membuat seseorang jatuh begitu keras saat ini.

Sorot matanya tak sengaja melihat dua pemuda yang bercanda ria di taman. Matanya malah melihat dirinya dan christ disana pikirannya terbayang bahwa itu dirinya yang masih tertawa karena lelucon yang christ berikan padanya. Ia memejamkan mata dan air mata itu kembali tumpah.

Calon suami hyunjin melirik ke arahnya dan hanya menepuk pundak hyunjin sebagai tanda ia peduli walaupun tak banyak.

"Berhentilah menangis" ucapnya

Hyunjin mengahapus air matanya dan memberikan senyumnya kepada Lee Minho yaitu calon suaminya. Hingga mobil terhenti dan terparkir di depan Gereja. Ia turun bersamaan dengan minho,ibu dan ayah mertuanya. Konsepnya tak outdoor dan tak begitu megah. Seperti tertutup untuk orang lain ketahui. Hyunjin tidak bisa menghilangkan sosok christ dalam benaknya, entah kenapa bayangan christ terus menyelinap ke pikirannya.

Wajahnya,senyumnya,sorot matanya,sentuhan tangannya, tawanya bahkan perlakuan manisnya. Hyunjin kembali menangis. Seumur hidup ia akan membenci dirinya karna berdusta mengatakan ia tidak mencintai christ.

THE WAY |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang