Hyunjin saat ini sedang mengobrol dengan Jeongin dan juga pemuda imut bernama Felix.
"Apakah kalian berencana mengikuti pergelaran ini?" Ucap felix memberi sebuah kertas putih berisi pengumuman
"Wah ini bagus sekali, sepertinya kau pantas" kata jeongin menepuk bahu hyunjin
"Aku? Tapi aku tidak bisa" tunjuk hyunjin pada dirinya sendiri
Bohong kalau hyunjin tak bisa dalam bidang teknologi seperti itu. Bahkan ia pernah mencoba membuat mesin yang memang masih proses belajar dan itu dipuji dosennya dengan baik.
"Oh ayolah hyunjin, kabarnya pergelaran ini akan diikuti kelas lain juga. Jadi kau tidak merasa sendiri" ujar felix tersenyum
"Oh ya? Kapan itu?"
"Lomba itu digelar 3 minggu lagi" ucap felix
"Hm..baiklah aku akan ikut" kata hyunjin sambil memberi senyumnya
"Yey!" Felix dan jeongin berucap nyaris bersamaan sambil membuat tos antara mereka bertiga
•
Hyunjin membereskan bukunya dan memasukannya kedalam tas. Ia berjalan ke luar dan menuju lokernya. Kini saatnya olahraga. Ia pun berniat mengambil baju olahraganya disana namun matanya menyipit ketika melihat sebuah note kecil berwarna putih.
|Terimakasih soal tadi pagi hyunjin. Temui aku di kantin setelah pulang kampus. See ya|
"Dari Christopher Bang? Jadi itu nama pemuda tadi? indah sekali" gumam hyunjin sambil tersenyum sendiri
"Untuk apa dia mengajakku bertemu dikantin?" ucapnya pada diri sendiri
"Hey hyunjin sedang apa kau disini? Ayo cepat ganti baju , olahraganya segera dimulai" perintah felix karna ia kesal melihat hyunjin tersenyum sendiri layaknya orang gila
"Ah baiklah felix"
Hyunjin pun segera ke kamar mandi dan menggantanti pakiannya. Ia pun keluar dari pintu kamar mandi dan melihat seseorang sedang mencuci tangan di wastafel
"Jangan lupa temui aku nanti"
Hyunjin menatap ke arah cermin yang langsung bisa melihat bayangan di depannya. Ia terkejut itu Christ yang menampilkan senyum dengan lesung pada area dekat bibirnya. Manis sekali batin hyujin terkesima.
"Cepatlah pergi nanti kau bisa dihukum karna terlambat datang olahraga" ujar christ berbalik badan
"B-baiklah" hyunjin segera berlari pergi dari kamar mandi dan menuju lapangan mereka akan bermain bass ball
"Aku rasa aku jatuh cinta padamu hyunjin" ucap christ sambil memandangi pergerakan hyunjin dari kejauhan
Memang benar ia tak bisa merahasiakan hatinya yang selalu ingin bertemu hyunjin. Pikirannya kalut seakan dipenuhi pemuda manis itu. Senyumnya yang membuat jantung christ melihanya berdegup dengan cepat. Ia tak mungkin tak mengenali perasaan itu. Ia memang telah jatuh cinta pada hyunjin. Pemuda penolong ban mobilnya pagi hari.
•
Olahraga telah usai dan pelajaran ini menentu jam pulang kampusnya, kini hyunjin bergegas ke kamar mandi dan ia membersihkan diri disana sebelum siswa lain memperebutkan kamar mandi.
Setelahnya ia kembali ke loker dan ia baru ingat. Hyunjin harus menemui christ di kantin.
"Kau tak ingin pulang jin?" Tanya jeongin
"Ah kau duluan saja. Aku ada urusan sebentar"
"Baiklah. Semoga berhasil" ucap jeongin melambai tangan pada hyunjin yang berlalu
Hyunjin berjalan ke arah kantin dan melihat ada christ disana datang lebih dulu. Rambutnya pirang dan pakiannya yang cukup membuatnya tampan.
"Maaf apa aku membuatmu menunggu lama?" Ujar hyunjin membuat christ menoleh padanya
"Ah tidak,aku baru saja sampai" christ tersenyum untuk hyunjin
Hyunjin hanya mengangguk ia pun ikut duduk bangku yang berhadapan dengan christ.
"Hyunjin, tujuanku menemui mu disini.." christ menjeda ucapannya entahlah ia tak tau harus bicara apa
"Iya?" Tanya hyunjin penasaran
"A-aku-aku ingin berterimakasih sekali lagi" kata christ gugup
Hyunjin tertawa dengan perkataan christ. Astaga pemuda yang tampan ini sepertinya mengulang ucapan terimakasih berkali-kali hanya untuk mengganti sebuah ban pecah dari mobilnya? Bagi hyunjin itu lucu.
"Astaga christ soal itu kau tak perlu berterimakasih sebanyak itu" ucap hyunjin memberhentikan tawanya
"Tapi bukan itu saja yang ingin ku ucapkan" christ menggaruk tengkuknya canggung
"Lalu?" Tanya hyunjin kembali fokus
"Aku ingin mengenalmu lebih dekat"
Hyunjin menatap christ lekat, jantung hyunjin kali ini bergemuruh. Namun wajah terkejutnya itu segera ia netralkan.
"Tentu,aku juga ingin mengenalmu lebih dekat" kata hyunjin ramah
Christ tersenyum hingga mereka melanjutkan obrolan. Terkadang hyunjin dibuat tertawa. Karna mungkin pemuda didepannya ini humoris. Ia suka lesung yang terlihat di area bibir chirst itu. Bahkan tawanya sangat menawan dan pemuda itu tampan. Apanya yang kurang?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY |chanjin|
FanfictionTHE WAY|chanjin| COMPLETED Ketika Christ dan Hyunjin merasa kenyamanan, namun salah satu dari mereka harus menerima sebuah keputusan yang membuat mereka terpisah. Apakah mereka dapat bersatu kembali? Bagaimana perjalanan hidup Christ dan Hyunjin? In...