08- ice cream

921 124 7
                                    

Christ berhenti menatap aliran sungai itu perlahan ia menatap hyunjin hingga mata mereka bertemu.

"Aku tak pernah merasa senyaman ini dengan seseorang sebelumnya. Tapi kau membuatnya" Ujar christ menyentuh pipi hyunjin

Hyunjin tersenyum, hatinya menghangat. Andai christ tau ia juga merasakan hal yang sama. Namun menunggu adalah hal yang bisa hyunjin lakukan. Berandai jika christ membuat hubungan lebih dari sekedar ini padanya.

"Ayo kita keliling" ajak christ selanjutnya

Hyunjin mengangguk antusias, ia sepertinya kelam dalam pesona sungai ini. Pantas saja christ menjadikannya tempat favorit.

"Kau lihat siapa yang menang untuk sampai pohon besar itu" kata christ menantang hyunjin

"Tentu saja aku" ujar hyunjin bangga

"Lihat saja nanti"

Mereka berdua mendorong cepat papan skateboard itu sambil tertawa meremehkan atau kadang tertawa karena entah apa. Tawa itu datang begitu saja saat kebahagiaan ikut menyapa.

"Hyunjin, lihatlah disana ada pertunjukan badut" ucap christ sambil menunjuk ke arah timur

"Hah? Yang benar?" Mata hyunjin seketika mengitari tempat itu mencari keberadaan badut yang dikatakan christ. Namun ia tak menemukan apapun. Hanya beberapa orang yang bersantai atau piknik di sana.

"Hyunjin apa yang kau lakukan disana?" Kata christ sambil tertawa ia sudah jauh dari hyunjin

"Christ! Kau curang" hyunjin segera melajukan papan skateboardnya menyusul christ

Christ hanya tertawa sambil terus melajukan papan skateboard itu menjauh dari hyunjin dan hyunjin kesal saat ia jauh dibelakang christ.

Hingga christ lebih dulu sampai di pohon besar yang rindang , ia merebahkan dirinya di rumput hijau itu sambil memejamkan matanya sejenak.

"Huh" keluh hyunjin saat ikut merebahkan dirinya disebelah christ. Ia lelah hari ini tapi merasa menikmatinya.

"Kau kalah dariku" ujar christ tanpa membuka matanya

"Itu tidak benar. Kau yang curang" ucap hyunjin menoleh ke arah christ menatap pemuda itu dengan kesal

"Baiklah,baiklah kau yang menang.." ucap christ sambil membuat kepalanya menghadap ke arah hyunjin

Hyunjin mematung. wajah mereka begitu dekat, tatapan mereka bertemu. Tangan christ menyingkirkan rambut yang menghalangi sisi kelopak mata hyunjin dengan perlahan ia lakukan itu. Membuat hyunjin mengerjapkan matanya jantungnya kembali berdegup dengan cepat. Christ selalu membuatnya seperti ini.

Christ mengulas senyum menatap hyunjin, ia tak mengerti kenapa hyunjin dengan keringat masih saja terlihat manis dimatanya. Aku mencintaimu hyunjin batinnya sambil tersenyum teduh.

"Hei ini sudah menjelang malam, kemana lagi kau akan mengajakku?" Kata hyunjin membuat christ berhenti didepannya dan hyunjin hampir menabrak tubuhnya jika ia tidak sadar

"Tenang, sesekali ayo kita beli eskrim disana" tunjuk christ di sebuah kedai eskrim yang agak ramai itu

"Tapi aku tidak bawa uang"

"Biar aku yang bayar"

"Ah tidak perlu lagipula aku ingin pulang" ucap hyunjin dengan menarik tangan christ

"Sudahlah" christ segera menarik hyunjin ikut kekedai eskrim itu

Christ memesan dua eskrim rasa vanilla itu dan memberikannya dengan percuma pada hyunjin.

"Terimakasih" ucap hyunjin tersenyum

Christ hanya terkekeh sambil melihat hyunjin makan eskrimnya dengan anggun. Seperti seorang perempuan. Christ ikut memakan eskrimnya dan tak melepas pandangannya pada hyunjin disampingnya.

Hyunjin merasa ia terus diperhatikan oleh pemuda berambut pirang disebelahnya. Maka muncullah ide jahilnya. Ia mendorong sedikit tangan christ hingga eskrim vanilla itu mengenai bibir christ hingga diujung hidungnya. Hyunjin tertawa melihatnya merasa puas.

Christ ingin kesal tapi ia malah jatuh kedalam tawa manis milik hyunjin. Ia tak apa jika terlihat jelek didepan hyunjin, ia senang bisa membuat orang lain disekitarnya tertawa bahagia. Terutama orang yang ia cintai

Christ terkekeh lalu hyunjin mereda tawanya kembali melihat christ sambil tersenyum. Ibu jarinya terulur menghapus eskrim yang mengotori bibir serta ujung hidung christ.

Christ membulatkan matanya menatap perlakuan hyunjin.Sadar akan diperhatikan hyunjin memberhentikan kegiatannya dan mengalih pandang.

"Ma-maaf" ucap hyunjin mengalihkan pandangannya

Christ hanya terkekeh pelan lalu tersenyum

"Sudahlah Ayo pulang. Aku akan antar kau sampai rumah" ujar christ

Hyunjin hanya mengangguk di sepanjang jalan ia hanya menahan rasa malunya. Berani sekali ia menyentuh bibir milik christ walau memang kenyataanya bibir itu lembut. Ia jadi ingat bagaimana bibirnya menempel dengan bibir christ saat kemarin.

Sampai dirumah, christ hanya tersenyum lalu pamit pulang. Hyunjin berteriak mengatakan terimakasih pada christ dan christ hanya memberi jempolnya untuk ucapan sama-sama.




Honestly garing 😑

THE WAY |chanjin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang