💩po bilang okyeh!
Happy reading 🌈
•••
Disinilah gue berada. Bersama (bukan) temen gue yang gesrek gak ketulungan. Tak lupa toxic menambah berisik suasana bis perjalanan ke bumi perkemahan. Duduk diantara orang gak waras begini rasanya. Bhayy aman, damai, tentram, sejahtera, sentosa.
Perjalanan dari sekolah ke bumi perkemahan tidak memakan waktu lama. Mungkin sekitar setengah jam sampek sana. Itu termasuk cepet ya! Catat didahi kalian.
Untuk kesekian kalinya, gue merasa malu punya temen sekelas kayak gini. Gimana gak malu kalo setiap ada mbak-mbak mahasiswi lewat selalu diteriakin sama Nevvy dkk. Dan lebih parahnya saat kejadian beberapa saat lalu sungguh membuat bis hampir oleng.
"Woi woi woi, ada bencong didepan!"
"Mana mana mana?"
"Cinta Luna versi murahan"
"Hanjirrrr"
"EH ANJIR BENCONGNYA DEKET!!"
"Gara-gara lu Ras bilang Cinta Luna versi murahan bencongnya kesini kan"
"Haii mas gantengg" kata bencong itu seraya mengelus punggung tangan Farras. Tangannya dapat masuk lewat jendela sebelah Farras yang terbuka.
"ANJRITT TANGAN GUE GAK SUCI LAGI. TANAH MANA TANAH?!"
"Mbak, eh mas, eh Cinta Luna, eh bencong perempatan, halah pokoknya lu yang rumus matematikanya mbak + mas = transgender, ato bahasa gaulnya Cinta Luna, ato yang bahasa nyablaknya bencong. Aishh bodo, malah mikirin pelajarannya Lili kan gue. Wanjir gue lupa kalo gue punya utang ma Lili" ucap Galih heboh sendiri.
"Btw, masnya itu ganteng ya?" tanya Galih ikut memanas-manasi sambil menunjuk Farras.
"Iya donk. Masnya juga gak kalah ganteng" balas bencong itu lalu mencolek dagu Galih.
"RASS, KALO MAU NYARI TANAH GUE IKUT!! DAGU GUE UDAH TERINVEKSI VIRUS BENCONG PEREMPATAN"
"Sokor lu pada kena damprat" ejek Adi.
"Daa mas gantengg" ucap si bencong lalu meninggalkan bis yang 10.G tumpaki karena lampu jalan hampir berganti hijau
"HANJIRRRR"
Setelah kepergian bencong itu, semua menyumbang tawa mereka. Sampe-sampe sopir bis ketularan gesreknya mereka. Karena penumpang dan sopir sama-sama gesrek, bisnya ikutan gesrek sampek hampir oleng. Gue sebagai ABG juga ikut-ikutan ketawa. Intinya didalem bis ini gak ada yang normal.
Dan sampe dibumi perkemahan, Farras dan Galih langsung aja nyari tanah yang suci disekitar sana. Gak main-main, mereka membersihkan tangan dan dagu mereka dengan tanah 7x.
Sambil membersihkan 'najis' yang menempel ditangan dan dagu mereka, Pak Ustadz IPA G berceramah. "Sebenernya itu bukan najis yang harus dibersihin pake tanah 7x karena gak ada hadist yang menjelaskan kalo disentuh bencong harus dibersihin pake tanah.
Tapi kalo gue jadi kalian gue juga bakal nglakuin yang sama kayak kalian. Jadi lanjutin aja. Sampe bersih ya. Semangat kaka!"
"Temen kalian bukan?" tanya Wulan sambil menunjuk Yama dan dijawab gelengan kepala sekelas kompak -minus Yama.
"Kakak jahat ya sama aku. Aku lelah kak. Hati hayati gak kuat kak. Jangan giniin aku kak. Aku gak kuat kak" balas Yama mendramatis.
"Fix bukan temen gue beneran"
![](https://img.wattpad.com/cover/185683927-288-k183301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Gesrek
Novela Juvenil⚠️BOCAH DILARANG MENDEKAT CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN UMPATAN⚠️ Ketika 32 ekor anak gesrek dikumpulkan di satu kelas yang sama, paduan suara akan selalu mengalun indah disetiap saat. Letak strategis kelas satu ini juga membuat banyak '...