Kringg..
"Yess minggat!" teriak sekelas kompak sampai guru yang mengajar terlonjak kaget.
"Bu, Bu Joker, pulang bu!" ucap Mita tak sabar.
Bu 'Joker' baru saja mendudukkan pantatnya di kursi guru, semua penghuni kelas sudah bergerombol di depan Bu 'Joker' dengan tas dipundak mereka.
"Ngapain berdiri semua?" tanya Bu 'Joker'.
"Lah mau minggat Bu"
Pletakkk
"Ibu baru aja melakukan kekerasan dalam hubungan murid dan guru" kata Kiky sambil mengusap-usap kepalanya yang kena sentil Bu'Joker'.
"Kalian ini udah gak sopan manggil ibu bu joker, sekarang bilang mau minggat gak doa dulu."
Satu kelas kembali di tempat duduk dengan berdesak-desakan satu sama lain. Kemudian Rian maju memimpin doa.
"Sebelum kita minggat, mari kita berdoa. Berdoa mulai." Nampak semua kepala menunduk khidmat berdoa.
Bu 'Joker' a.k.a Bu Ari melongo melihat kejadian barusan. Padahal rencananya ia ingin menceramahi murid yang terkenal kurang ajar ini. Tetapi sebelum mengularkan sepatah kata-kata mutiara andalannya, kelas sudah dalam kondisi kondusif.
"Selesai. LET'S MINGGAT GAESS."
Selesai berdoa dengan khidmat, murid IPA G berbondong-bondong keluar tanpa memperdulikan keberadaan Bu Ari yang masih melongo.
Pada akhirnya, Bu Ari mengerjap tersadar kelas sudah kosong. Ia bangkit kemudian berjalan keluar menuju ruang guru. Dalam hati, Bu Ari mengucapkan kata-kata kasar untuk IPA G.
"Emang murid kurang ajar" gumam Bu Ari dipertengahan jalan menuju ruang guru.
Di koridor kelas 10, nampak penuh dengan kawanan IPA G yang berjalan bersamaan. Banyak murid kelas lain menepi hanya untuk memberi jalan murid kelas bule ini.
Rissa dan Salsa memimpin pasukan menuju tempat parkir. Gue berjalan bersisihan dengan Lessa dibelakang 3 pemenang toxic kecamatan. Dibelakang gue ada duo hewan bonbin yang mengobrol asik.
Tangan Lessa bergelantung bebas di udara. Tangan gue tergerak menggenggam lima jari lentik itu. Tangan Lessa juga membalas dengan genggaman erat.
Sampai parkiran, kawanan IPA G berjalan menuju kendaraan masing-masing. Lessa nampak celingak-celinguk seperti mencari sesuatu."Nyari apa?"
"Nyokap" jawab Lessa masih celingak-celinguk.
Gue narik Lessa menuju parkiran mobil. Lessa terlonjak kaget merasakan gerakan tiba-tiba. Ia menarik tangan gue agar gue dapat berhenti. Gue mengangkat satu alis tanda bertanya.
"Mau kemana?"
Gue menunjuk salah satu mobil yang terparkir disana. "Mobil aku"
Lessa menggeleng, "Aku pulang sendiri"
"Gak. Kamu pulang sama aku." Gue menunjuk Lessa kemudian menunjuk diri gue sendiri.
"Tapi aku udah bilang sama nyokap minta jemput."
Gue mengeluarkan hp gue kemudian menekan salah satu kontak. Lessa menyerkit tetapi tetap sabar menunggu. Tangan kami masih menggenggam erat satu sama lain. Lessa memiliki kesempatan melepas tetapi tak gue biarkan itu terjadi. Justru genggaman kami semakin erat.
Di tengah keramaian ini, gue berdiri bersisihan dengan Lessa dengan tangan menggenggam satu sama lain. Banyak mata yang memandang iri. Tak jarang ada yang mencibir saat melewati kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/185683927-288-k183301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Gesrek
Teen Fiction⚠️BOCAH DILARANG MENDEKAT CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN UMPATAN⚠️ Ketika 32 ekor anak gesrek dikumpulkan di satu kelas yang sama, paduan suara akan selalu mengalun indah disetiap saat. Letak strategis kelas satu ini juga membuat banyak '...