10.09

1.1K 116 1
                                    

Kalo ada 💩po ato salah nama bilang ya biar direvisi! Trims.

Untuk sahabatku terzeyeng, para readers dan silent readers this for yuu...

Happy reading:)

•••

"Gimana?"

"Bagus gilak sih"

"Yaudah gitu aja"

"Ayo mulai latiannya!"

Kita lagi di 'markasnya' IPA G. Markas ini rumahnya Aufa yang lumayan luas jadi bisa nampung 31 ekor anak anjing dan 1 manusia. 31 ekor anak anjing adalah anak IPA G dan 1 manusia itu gue karena gue gak merasa jadi anjing.

Setelah bel pulang sekolah, kita langsung kesini secara berjamaah naik 'kendaraan luwar byasah'. Bayangkan 32 anak naik bis yang penumpangnya seabrek. Harusnya kita ke markas naik mobilnya Farras, Uus, Nevvy, Vava, Rizki, sama Galih yang bernama 'Mobil Kita Bersama'. Julukan ini diberi oleh Pak Udztad IPA G.

Kejadian ini patut kita salahkan kepada ketua suku TC gara-gara bensin mobilnya pas banget habis dan berakhir naik bis berjamaah. Kendaraan yang lain juga kepaksa ditinggal diparkiran sekolah. Pelaku malah cengar-cengir gak bersalah.

Gue sebenernya heran. Kenapa setiap kejadian pasti pelakunya mesti si Farras. Seneng bener ya jadi PELAKOR. PELaku Atas KOrban Rusuh.

"Eh temen-temen gue yang ganteng-cantik, baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung, mbok jan dirumah gue terus yaah. Gue bokek lama-lama" protes Aufa. Paling gara-gara rumahnya selalu jadi 'markas'.

Rian otomatis menonyor kepala Kiky yang duduk disampingnya. "Jadi lu muji-muji kita cuman buat ngusir?"

"Yang ngomong sapa yang ditonyor sapa" protes Kiky sambil mengusap kepalanya.

"Jadi ada sukarelawan yang mau bagi rumah sama makanan ke semua anak anjing ini?" tanya Putra.

"Minumannya jan lupa. Ntar kalo haus gimana? Minum air kobokan? Kan gak lucu" sambung Vega.

Gue acungi jari tengah atas ketidakmaluan mereka yang berencana menguras isi kulkas orang. Hebat sekali.

"Gue tau rumahnya sapa yang jadi markas kita" ucap Lessa.

"YANG PENTING JAN RUMAH GUE!!" teriak Uus.

"Ya gak lah, sapa juga yang mau ke rumah lu" canda Lessa. "Rumahnya Vian noh, luas, gede, ih gila adem men"

Sumpah gue pengen misuh. Gak papa kan misuh sekali-sekali? Paling seterusnya juga hehehe namanya juga ABG. "Kampret lu Less"

"Apa gue bilang, lu mesti bakal ngikutin tradisi kita ye" Lessa terkekeh. "Kemaren kan lu nyuruh maen ke rumah lu kan?  Ya sekalian sekelas lah buat latian pensi"

"Fix besok dan seterusnya rumah Vian jadi markas baru kita" putus Adit.

Percayalah, nama hewan bonbin lagi gue sebutin satu-satu lengkap dengan spesiesnya. Ternyata kulkas gue yang bakal terkuras.

Dear kulkas didapur gue. Semoga lu tenang disana untuk saat ini. Orang-orang pencabut nyawa ini sebentar lagi menghampiri lu. Semoga lu bisa diisi setiap minggunya. Maaf untuk kulkas gue, setelah ini lu gak bisa hidup dengan aman, damai, bahagia, sejahtera, dan setosa.

"Udah kan? Sekarang ayo latian"

Kita bersiap-siap diposisi masing-masing. Yang latian duluan ciwi-ciwi. Biasalah ciwi-ciwi kek gimana. Jerit-jerit gak jelas, apalagi sambil joget, ketawa gara-gara hal sepele, dkk.

Kelas GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang