Selusin Susu

3.1K 404 31
                                    

Ujian kenaikan semester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujian kenaikan semester.

Satu hal yang membuat (Namakamu) sangat ingin menenggelamkan dirinya ke dasar bumi terdalam. Hampir sebagian besar waktu dihabiskan (Namakamu) untuk belajar memperdalam materi. Ia bahkan melewatkan jam makannya.

Beruntung ada Fauzan dan sang Bunda yang sangat cerewet tentang jadwal makan. Jika (Namakamu) sedang sibuk belajar di kamarnya dan melupakan makan, Fauzan akan menyeretnya keluar untuk makan, karena jika Fauzan membawakan makanan ke kamar (Namakamu), sudah bisa dijamin makanan itu tidak akan tersentuh. Lain hal nya jika (Namakamu) sedang berada di luar rumah. Sang Bunda, dan juga Fauzan pastinya, akan menelfon (Namakamu), sekedar untuk mengingatkan makan.

Seperti siang ini, (Namakamu) yang baru menyelesaikan ujiannya sedang menikmati sepiring nasi goreng di kantin fakultas, tentu setelah di telfon oleh Fauzan. Mata (Namakamu) melihat sekeliling, kantin cukup ramai siang ini. Mungkin ujian membuat semua mahasiswa lapar. Beruntung, hari ini adalah ujian terakhir.

"(Namakamu) kan?"

(Namakamu) menoleh saat seseorang yang tidak ia kenali memanggil namanya. (Namakamu) mendapati laki - laki berperawakan tinggi, menggunakan jaket boomber hitam sedang tersenyum kepadanya.

"Aduh, maaf kalau gue ganggu makan siang lu. Gue cuma mau kasih tau, kalau temen-temen yang lain mau makan bareng, ngerayain ujian terakhir gitu. Lu mau ikut?"

"Euh, kapan emangnya?"

"Nanti sore, jam 5."

(Namakamu) terlihat menimang - nimang tawaran laki - laki di hadapannya ini. Pergi makan bersama teman-teman setelah pusing menghadapi ujian, bukan ide yang buruk kan?

"Oke deh, gue gabung. Nanti gue ajak Dara sekalian."

"Nah, iya! Gue tadi juga mau kasih tau Dara sih, tapi yaudah deh, lu aja yang kasih tau ya."

"Okay....um..."

Seakan mengerti, laki - laki itu tertawa kecil, "Nathan, nama gue Nathan. Kita sekelas kok waktu ujian tadi."

"Oh, hahaha maaf gue ga merhatiin. Oke, Nathan. Nanti kasih tau aja dimana tempatnya ya."

"Siap, (Nam). Kalau gitu, gue duluan ya. See you."

"See ya, Nath."

(Namakamu) memberhentikan mobil Fauzan yang hari ini ia pinjam di halaman salah satu Café yang memang cukup terkenal di Bandung. Mata (Namakamu) melirik Dara yang duduk di sampingnya sesaat, cukup heran saat ia mendapati temannya itu sedang tersenyum tidak jelas menatap layar ponsel.

"Chatting sama siapa sih? Seru amat," seru (Namakamu) yang bermaksud menyindir Dara.

Dara terkikik malu saat tahu maksud (Namakamu), "crush baru nih," katanya.

PemilikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang