Air Mineral

6.4K 932 33
                                    

Mobil Honda Jazz putih milik Iqbaal memasuki perkarangan rumah yang cukup besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Honda Jazz putih milik Iqbaal memasuki perkarangan rumah yang cukup besar. Setelah memastikan mobilnya terparkir dengan benar, Iqbaal mengajak (Namakamu) untuk turun.

Pandangan pertama yang (Namakamu) dapatkan saat turun dari mobil adalah halaman asri yang meneduhkan matanya. Dari pohon jambu, mangga, dan rambutan berbaris rapi di samping halaman. Pot - pot bunga berbagai ukuran juga menambah keindahan. Rumah tingkat dua dengan cat putih menambah keyakinan (Namakamu) bahwa tempat ini akan membuatnya betah. Semoga.

"Bundaku suka berkebun, Ayahku juga. Jadi jangan heran kalau halaman rumahku udah kayak taman rimba," ucap Iqbaal kemudian menarik tangan (Namakamu) pelan menuju pintu utama.

"Assalamualaikum. Bundaaa." Iqbaal berteriak kecil seraya tangan kanannya memencet bel yang tertempel di samping pintu. Sementara tangan kirinya tetap setia menggenggam tangan (Namakamu). Tak ada niat untuk melepaskannya.

"Waalaikumsallam. Tunggu sebentar." Terdengar suara perempuan menyahut dari dalam.

Terlihat perempuan cantik berhijab muncul saat pintu terbuka. Wajahnya mirip dengan Iqbaal. Jika (Namakamu) boleh menebak, perempuan itu adalah kakak perempuan Iqbaal.

"Kok Teteh yang muncul?" Tanya Iqbaal seraya menyalimi tangan perempuan tadi.

"Bunda lagi masak. Kamu bawa siapa?" Tanya kakak Iqbaal menunjuk (Namakamu) yang sedang menyembunyikan rasa gugupnya.

"Ah iya. Kenalin Teh, ini (Namakamu). (Namakamu), kenalin, ini Teh Audy, Kakak perempuan aku," ucap Iqbaal memperkenalkan kedua perempuan di hadapannya kini.

Perempuan tersebut tersenyum lebar melihat (Namakamu), ia mengulurkan tangannya, "Halo, panggil aku Teh Ody ya. Nama asli aku Fildza, orang - orang pada panggil aku Audy,  tapi karena suka nonton Toy Story jadi suka disingkat Ody deh, hehe."

(Namakamu) tersenyum mendengar perkenalan panjang dari Audy, "Aku (Namakamu), Teh," ucap (Namakamu) malu - malu. Sungguh, ia malu.

"Pacar kamu Le?" Tanya Audy.

"Doain," bisik Iqbaal yang membuat Audy terkikik.

"Yaudah, ayuk masuk. Bunda di dalam, kalau Ayah lagi ke Bogor, jadi ga ada di rumah," ajak Audy mengambil alih tangan (Namkamu) dari Iqbaal dan menggandengnya masuk ke dalam.

Boleh jujur? Perasaan grogi (Namakamu) yang tadi mulai berkurang karena Audy yang welcome kepadanya kembali datang, karena saat ini ia akan bertemu Bunda Iqbaal. Tidak tahu apa alasannya ia grogi, hanya merasa tidak siap untuk kejadian hari ini.

"Bundaaaa, Ale bawa calon niih," teriak Iqbaal yang menggema di seluruh rumah, Laki - laki itu berjalan menuju dapur untuk menemui Bundanya, sementara (Namakamu) dan Audy menunggu di ruang keluarga.

(Namakamu) mengerutkan keningnya mendengar nama asing yang di sebutkan Iqbaal tadi, "Ale?"

Audy yang seakan mengerti dengan kebingungan di raut wajah (Namakamu) lantas tersenyum. "Ale itu panggilan Iqbaal kalau di rumah. Kalau buat Teteh, Ale itu singkatan adik lelaki. Kalau buat Bunda sama Ayah, Ale itu singkatan anak lelaki," jelas Audy yang membuat (Namakamu) mengangguk faham.

PemilikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang