Chapter 19 : Strangers

24 6 4
                                    

Author's POV

2 bulan berlalu sejak Vannesa dan Kenzo break, dan tepat besoknya usai Kenzo datang kerumah Vannesa, Kenzo resmi balikan sama Jennie.

Kini pasangan lama sudah kembali, sudah bahagia, dan yang tertinggal cuma Vannesa, gadis baik yang sayangnya harus ikut kedalam lingkaran permainan Kenzo kini harus menanggung rasa sakit nya setiap hari, sampai hati nya sembuh.

🍦🍦

"Vannesa, Kei udah didepan nak!" ucap bunda Vannesa, seperti pagi-pagi biasanya.

"hmm." balas Vannesa seraya berjalan menuruni tangga, "Van pergi dulu ya bun." pamitnya, tak lupa ia menyalami bunda nya.

"morning gloomy girl!" sapa Kei.

"apaan dah Kei, alay banget gloomy gloomy." gerutu Vannesa.

"yaelah sinis amat pagi-pagi, udah gloomy, jutek pula, etdah nenek jaman now gini amat ye." omel Kei, berusaha mencairkan suasana, dan berusaha menghibur gadis yang ia tau berubah drastis sejak 2 bulan lalu, kini Vannesa menjadi lebih dingin, dan cuek, itu menurut Kei.

Namun Vanessa hanya diam saja, tidak menanggapi omelan sahabatnya itu.

🍦🍦

Kring Kring Kring

dulu bel istirahat adalah hal yang paling menyenangkan untuk Vanessa, tapi sejak 2 bulan terakhir, itu tidak menyenangkan lagi, karena saat dia pergi ke kantin, dia akan selalu melihat Kenzo bermesraan dan tertawa dengan bahagia bersama pacar sejatinya, Jennie.

gadis itu kini lebih memilih memakan bekal yang selalu disiapkan ibu nya, dia hampir tidak pernah meninggalkan kelas kecuali ada hal penting.

drrt..drrt..

Adam is calling....

"halo kak?" jawab Vanessa

"Vanessa? kamu nggak lupa kan hari ini latihan untuk pertunjukan teater kita minggu depan?anak-anak udah pada ngumpul nih, buruan kesini ya"

deg

jantung Vanessa berdenyut, dia benar-benar lupa hal itu. Dia tak ingin ke ruang teater, tapi mau bagaimana lagi? Vanessa harus melanjutkan apa yang sudah ia mulai.

"iya" jawab nya seraya mengakhiri panggilan itu.

'its okay Van, semua bakal baik-baik aja, yang lo perlu lakuin cuma bersikap seakan-akan lo nggak kenal sama mereka, cuma itu' batinnya, mencoba menenangkan diri sendiri seraya berjalan ke ruang teater.

🍦🍦

-ruang teater-
Vanessa melangkah masuk kesana dengan perlahan, berharap tidak menjadi perhatian bagi anak-anak yang tengah sibuk dengan perannya masing-masing.

"ah, akhirnya Cinderella kita datang juga!" seru kak Adam, dan yah, Vanessa auto jadi pusat perhatian.

"lama banget sih upik abu" sindir Momo, disambut tawaan dari teman-teman se geng mereka, termasuk Jennie, ada Kenzo juga disana yang bersikap tidak peduli dengan kehadiran Vanessa dan ledekan-ledekan yang dilontarkan Momo sepertinya bukan hal yang membuatnya marah lagi.

ANNOYING BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang