13~ Bu Sri

2.3K 262 95
                                    

♥️♥️

Wanita berusia setengah baya itu termangu. Sudah lama diadirawat di sebuah bekas rumah sakit milik biarawati dan sekarang rumah sakititu di non aktifkan. Bagaikan seorang tahanan rumah, Bu Sri ditempatkan disebuah kamar yang dijaga oleh tentara. Para penjaga itu anak buah kepercayaanYamada Hiro, Tentara Jepang berpangkat Letnan yang ikut dalam operasipenggerebekan di Desa Kupang dan merupakan teman dekat Keita. Wanita itu kesepian dalam ruang yang kecildan sampai sekarang tidak ada seorang pun yang mengunjunginya. Wanita itu SriLestari namanya, wanita yang melahirkan Raka dan Keinan.

***

September1944

Keita datang tergopoh mendapati adiknya.

"Haru chan!!" panggil Keita

"Ada apa, Onii-chan?" Haru berlari keluar. Alisnya mengernyit saat mendapati Keita yang tampak bingung.

"Bagaimana ini, aku terlanjur mengambil perempuan itu dan ibunya?" kata Keita sambil mondar-mandir seperti setrika arang. Keita menggigit-gigit ujung jarinya.

Haru pusing melihat kakaknya yang hilir-mudik tidak

jelas.

"Dou deshitaka (Ada apa), Onii-chan? Jangan membuat panik!" Keita yang sedari tadi menyesali perbuatannya memandang adiknya penuh harap.

"Haru-chan, onegai koto ga aru (Tolong aku)!" 42Keita terdiam. Dia menghadapkan badan Haru dan menatap mata adiknya.

"Nani (Apa)?" Haru mulai didera oleh rasa penasaran.

"Bantu aku menyembunyikan dua wanita ini." Haru tidak melihat siapa-siapa di situ.

"Onna? Dare? Dore? (Wanita?Siapa? Mana?)"

Keita lantas menarik pergelangan tangan Haru dan menunjuk dua wanita yang tergeletak dalam keadaan tidak sadar di dalam mobil.

"Kore da (Ini)."

Bola mata Haru membulat. Ia menutup mulut yang terbuka lebar dengan tangannya. Haru melihat wanita separuh baya dengan penampilan tidak karuan. Haru yakin bahwa dia habis diperkosa. Dan perempuan satu lagi, Haru menaksir umurnya tidak jauh beda dengannya.

"Onii-san memperkosa?" Keita memukul kepala adiknya untuk menjauhkan pikiran itu. Walau pukulan itu terbilang pelan, Haru tetap meringis dan menggosok kepalanya. Keita cukup tahu diri bahwa bergonta-ganti pasangan akan membuat penyakit kelamin. Apalagi Hanako, calon tunangannya selalu bilang bahwa dia tidak ingin Keita bermain-main dengan para perempuan jugun ianfu.

"Kamu gila, Haru? Oniisan-mu ini tidak akan berbuat

seperti itu!"

Haru merasa lega. "Sore de (Lalu)?" Alis Haru bertaut meminta penjelasan.

"Jaga mereka untukku di paviliun," pinta Keita.

"Dekinai (Tidak bisa), Onii-san! Kiken (Terlalu berbahaya). Nanti kita akan dihukum kalau ketahuan menyelamatkan musuh." Keita menggigit bibir merah tipisnya. Alisnya berkerut mencari ide.

"Jadi bagaimana ini?" tanya Keita yang sudah tidak bisa berpikir.

"Kirimkan saja ke barak untuk jadi jugu—"

"Haru, untuk apa aku menyelamatkan kalau akhirnya mereka harus seperti yang lainnya?" Keita meradang dengan ide itu.

"Lantas?" Haru masih tidak mengerti kenapa Keita harus menyelamatkan pribumi itu.

Kei...(completed- Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang