Hai lara readers tersayang..
Gimana nih part yang sebelumnya??Cukup membuat tegang, baper atau justru flat 😅
Nih..author kasih bonus tambahan part yang panjang..
Semoga betah bacanya dari awal sampai akhir..😊
Jangan lupa vomment yak✌
🤧🤧🤧
Raka sudah hampir patah arang. Ke mana pun dia mencari Keinan, Raka tidak kunjung bersua dengan sang adik. Keberuntungan datang hari itu, Raka mendapatkan suatu berita bahwa adiknya berada di sebuah rumah bordil dan akan dijual keperawanannya
Raka mengambil selebaran yang tergeletak di tengah jalan. Selebaran itu sudah lusuh karena terinjak-injak. Di dalamnya terpampang jelas gambar sang adik dalam warna hitam putih. Raka membaca setiap detail brosur yang beredar itu. Di situ tertulis seorang perawan yang dijajakan seperti barang yang tidak bernyawa. Harga diri seorang perempuan yang disetarai dengan sejumlah uang."Raka, Bahaya! Kau bisa tertangkap!" cegah Adi, salah satu anggota tim gerilyawan.
"Aku harus menyelamatkan Keinan sebelum laki-laki hidung belang merenggut kesuciannya!" Raka kukuh dengan keinginannya.
Adi tidak bisa menahan lagi. Adi tahu betul bahwa Raka sudah sangat merasa bersalah telah kehilangan ibunya.
Dik, tunggu Mas Raka. Mas akan menjemputmu.
Raka berlari sekuat tenaga melalui jalur pegunungan
Ungaran yang masih terjal. Udara dingin menjelang malam tidak dirasakannya. Walaupun napasnya terengah-engah, Raka tetap memacu langkah. Sampai akhirnya dia berada di kota Semarang yang luas.
Raka mencari di mana rumah bordil tempat Keinan akan dilelang. Rumah bordil itu terletak di area pelabuhan Semarang. Rumah itu masih begitu ramai walaupun sudah menjelang subuh. Laki-laki hidung belang keluar masuk ingin memuaskan hasratnya. Raka mengendap masuk mencari seseorang yang bisa ditanyai.
Seorang perempuan menyapanya. Perempuan itu berpakaian kimono merah. Dandanannya cukup tebal sehingga Raka justru mengira gadis itu memakai bedak dingin.
"Mas, mau istirahat ya? Sini saya temenin bobok. Mau pijit juga bisa, mau yang plus plus juga bisa."
Raka tidak menggubris omongan perempuan tadi. Matanya sibuk melayangkan pandangan ke segala penjuru berharap dirinya tidak terlambat.
"Mas...," panggil perempuan itu dengan gaya menggoda tapi justru membuat Raka ingin muntah.
"Kamu tahu ini?" Raka membentangkan brosur itu di depan wajah sang wanita penghibur hingga kedua bola matanya berada ke arah pangkal hidung.
Wanita itu menjauhkan tangan Raka supaya bisa membacanya.
"Oh! Ini anak baru yang dijual. Mas terlambat. Dia sedang melayani tamu perdananya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kei...(completed- Sudah Terbit)
Narrativa Storica"Sayangnya, aku tak berminat kepadamu!" - Keita Sato "Laki-laki itu seperti monster berwajah manusia." - Himeka Keinan Keita Sato adalah pemuda Jepang di era tahun 1940 an yang menjajah bumi Indonesia.. Himeka Keinan adalah gadis indonesia yang iku...