Hari ini up lagi..
Cuaca mulai dingin..jaga kesehatan ya..
Sambil istirahat sore..yuk mari baca cerita kei.."Harta yang paling berharga adalah keluarga"
- keluarga cemaraSpecial author persembahkan buat bapak n ibu di surga, dan kakak author yang mirip Raka+keita..
💓❤❤❤💓
Keluarga Sato mengalami masa buruknya. Selain surat keputusan yang mengirim Keita ke Iwojima, sebuah pulau di samudera pasifik, surat keputusan susulan datang dengan isi bahwa kolonel Sato akan memimpin operasi militer ke pulau Flores, sebuah pulau di timur Indonesia. Pemerintah jepang akan mengirimkan orang - orang terbaiknya di sana karena Flores merupakan pintu gerbang ke Australia.
"Otosan..apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bu Riko cemas karena dalam sekali waktu keluarganya tercerai berai.
"Pulanglah ke jepang bersama Keita dan haru. Aku akan pergi bersama pasukan marinirku.."
Haru terduduk lemas. Bagaimana nasibnya nanti bersama ibunya?
"Haru..jaga ibumu baik -baik. Ayah akan pulang, begitu juga onichan." Tangis gadis manja itu pecah. Dirinya tidak membayangkan hidup tanpa ayah dan kakaknya.
Kolonel Sato, bernama asli Sato Tasuku, laki -laki paruh baya itu menahan air matanya walau hatinya tercabik. Panggilan negara harus dia jawab demi kebesaran bangsanya walaupun harus merelakan anak sulungnya ke medan perang yang ganas dan berpisah dengan istri dan anak perempuannya yang masih meminta perhatiannya sebagai seorang ayah.
Bu Riko sebagai istri seorang prajurit sudah paham hal itu. Wanita itu memeluk suami dan anak gadisnya berusaha memperlihatkan ketabahan dan kebesaran hati seorang istri serta ibu. Baginya sekarang setiap nafasnya adalah lafal doa bagi yang kuasa demi keselamatan keluarganya.
"Aku harus berangkat besok, karena para biarawan jepang akan datang beberapa hari lagi."
"Biarawan? Untuk apa biarawan itu datang? " Bu Riko heran.
"Disana mayoritas katolik. Siasat kita kali ini adalah bagaimana bangsa kita di terima di sana" terang kolonel Sato.
Bu riko hanya mengangguk walau tidak mengerti. Dia hanya kuatir, akan keselamatan suaminya karena kenapa bukan bala tentara yang dikirim melainkan biarawan jepang.
Di tempat lain, Keita menghela nafas panjang. Hari keberangkatannya telah tiba. Di kamarnya, Keita sibuk mengemas barangnya. Dia membawa beberapa buah baju, dan juga foto Keinan yang dulu dia temukan di dompet Dewa. Keita meletakkan dompet yang sudah setahun lebih dia simpan, mengeluarkan surat itu dan membacanya kembali. Keita tahu pasti surat itu bukan untuknya, tetapi Keita yakin bahwa Keinan akan berbuat yang sama bila mengetahui bahwa dirinya akan di kirim ke Iwojima.
Keita memandang sekeliling kamar tempatnya melepas lelah selama dia di Indonesia dan tempatnya mengalami beberapa hari masa indahnya bersama Keinan.
"Sudah siap?" Suara kolonel Sato terdengar dari ambang pintu. Keita menjawab dengan mengangguk dan Keita berjalan keluar dengan langkah berat.
Kolonel Sato mengerti kegundahan di wajah putranya. Dia hanya menepuk punggung dan merangkulnya seolah mereka adalah sahabat karib. Ayah dan anak itu menikmati rangkulan keakraban bersama. Keita telah sadar bahwa selama ini apa yang dilakukannya demi kebaikannya. Setiap cambukan adalah demi melindunginya walaupun harus menyayat hatinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kei...(completed- Sudah Terbit)
Ficção Histórica"Sayangnya, aku tak berminat kepadamu!" - Keita Sato "Laki-laki itu seperti monster berwajah manusia." - Himeka Keinan Keita Sato adalah pemuda Jepang di era tahun 1940 an yang menjajah bumi Indonesia.. Himeka Keinan adalah gadis indonesia yang iku...