/Chapter 9/

60 3 2
                                    

👆
Mulmed 'Elisa'
.
.
.
"Orang yang gampang Baper, cepet sakit hati nya, Ra."
- Elisa.

Pagi hari nya, Inayra telah siap lebih awal dari biasa. Pasalnya kemarin malam ia di kirimkan WhatsApp oleh Kakak kelas gebetannya, siapa lagi kalau bukan Samudra.

/Flashback-on/

Inayra bangun dari tidurnya ia sedikit mengingat kejadian sebelumnya.

'Astaga Gue pasti ketiduran!' batin Inayra.

Karena seingat nya tadi ia sedang menghafalkan sebuah rumus yang Samudra berikan.

Merasa tak enak, Inayra langsung membuka Smartphone nya dan mencari nama Samudra di aplikasi hijau berniat untuk meminta maaf.

Baru saja ingin mengetikan sebuah pesan. Tiba-tiba saja Samudra mengirimkan pesan nya terlebih dahulu.

"Bsk. Gue jmpt."

Bagaimana Inayra tidak senang ketika mendapat pesan tersebut. Ia bahkan langsung memukul-mukul kan kepalanya di bantal karena saking senangnya.

Inayra lalu mengetikan pesan jawaban kepada Samudra.

"Serius kak?! HWAAAAA Okeedeh!!!"

Sangat berlebihan memang. Tapi menurut Inayra itu belum seberapa untuk menunjukkan kesenangan nya.

/Flashback-off/

Inayra mengoleskan lipbalm ke bibirnya agar tidak kering. Belum saja selesai Bunda nya telah meneriaki nama nya dari arah ruang tamu.

"ARAAAAA, ADA NAK SAMUDRA!!"

Kencang sekali Bunda nya itu memanggil dirinya. Inayra langsung bergegas turun ke bawah setelah menggunakan sepatu Converse nya.

"Lama amat Lo , noh liat udah lumutan dia nungguin Lo" Celetuk Arka yang masih menikmati roti nya.

"Abisin dulu tuh, baru ngomong dasar berisik." Ucap Inayra lalu mengambil roti nya tanpa mengoleskan selai.

"Eh sudah-sudah kalian ini malah berantem. Samudra sudah makan nak?" Tanya Ayra kepada Samudra yang kini duduk di sofa ruang tamu setelah menghentikan pertengkaran kedua anaknya.

"Sudah tan,"

"Eh Jangan panggil Tante dong, panggil Bunda aja biasanya temen-temen Inayra juga gitu kok." Ucap Ayra yang membuat Samudra sedikit canggung.

Samudra hanya mengangguk kikuk sambil tersenyum tipis seperti biasa.

"Bunda, mana bekal nya?" Tanya Inayra yang telah selesai menghabiskan roti dan susu nya.

"Tuh udah Bunda kasih langsung ke Samudra nya." Ayra terkekeh setelah mengucapkan hal itu.

"Bunda..." Gumam Inayra sangat kecil kepada Bunda nya.

"Loh Inayra ini udah jam berapa, cepet sana berangkat." Ucap Ayra mengalihkan pembicaraan karena ia tahu apa yang akan dilakukan anak nya nanti.

"Bunda rese nih..." Rengek Inayra menghentakkan kaki nya lalu meninggalkan ruang tamu dan menuju pekarangan rumah.

Rotate✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang